Pengakuan Pria Tegal Kibarkan Bendera One Piece Berujung Kena Teguran

Pengakuan Pria Tegal Kibarkan Bendera One Piece Berujung Kena Teguran

Tim detikJateng - detikJateng
Kamis, 07 Agu 2025 15:29 WIB
Bendera One Piece dikibarkan di sebuah toko di Kota Tegal, Rabu (6/8/2025) siang.
Bendera One Piece dikibarkan di sebuah toko di Kota Tegal, Rabu (6/8/2025) siang. Foto: dok. detikJateng
Solo -

Sebuah jolly roger (bendera bajak laut) dari anime One Piece berkibar di sebuah toko reklame di Kota Tegal. Si pengibar, Umam, mengungkap alasan dia mengibarkan bendera yang berujung teguran dan dicopot.

"Tidak ada maksud apa-apa, tapi memang sangat suka (bendera One Piece) dan kebetulan lagi viral. Itu alasan saya memasang bendera itu," ungkap Umam, Rabu (6/8/2025).

Diketahui, bendera milik bajak laut Luffy si Topi Jerami itu berkibar di toko reklame kawasan Kelurahan Keturen, Kecamatan Tegal Selatan. Bendera One Piece itu dikibarkan di bawah bendera Merah Putih dan bendera Palestina pada Rabu siang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Umam menuturkan belum lama dia memasang bendera itu, infonya telah sampai ke aparat pemerintah setempat. Aparat kemudian mendatangi toko reklame tersebut, dan meminta Umam mencopotnya.

ADVERTISEMENT

Umam mengatakan dia segera menurunkan bendera itu setelah mendapat teguran dari dari pihak kepolisian bersama pihak Kelurahan Keturen.

"Langsung dicopot sendiri. Ada yang menegur untuk tidak dikibarkan," terus Umam.

Terpisah, Lurah Keturen, Agus Tirto, mengatakan langsung mendatangi lokasi setelah mendapat laporan dari masyarakat. Disebutkan, bendera itu dipasang di lokasi yang tinggi dan mudah dilihat banyak orang.

Tidak lama, Lurah Keturen ini datang ke lokasi dan meminta agar dicopot. Selain itu, pihaknya juga memberikan edukasi kepada pemasang bendera dan masyarakat setempat terkait pemasangan bendera Merah Putih tanpa ada bendera-bendera lain.

"Setelah didatangi, ternyata yang memasang adalah karyawan toko itu. Kalau alasannya, dia nyebut ikut-ikutan karena sedang viral aja. Tapi setelah diberikan edukasi akhirnya dicopot sendiri secara sukarela," kata Agus Tirto.




(apu/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads