Respons AHY Ketika Ditanya tentang Fenomena Bendera One Piece

Regional

Respons AHY Ketika Ditanya tentang Fenomena Bendera One Piece

Esti Widiyana - detikJateng
Senin, 04 Agu 2025 22:25 WIB
Menko AHY saat menyampaikan materi di hadapan ribuan maba saat PKKMB ITS.
Menko AHY di ITS. Foto: Esti Widiyana/detikJatim
Solo -

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menghadiri kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru di ITS Surabaya. Begini respons AHY saat ditanya wartawan soal fenomena bendera One Piece.

Dilansir detikJatim, seusai menyampaikan materi dalam studium generale PKKMB ITS Surabaya, AHY sempat menemui sejumlah awak media. Setelah menjelaskan tentang ringkasan materi yang dia sampaikan untuk mahasiswa, AHY kemudian ditanya soal bendera One Piece.

Menanggapi pertanyaan itu, AHY pun merespons dengan tertawa dan tersenyum tipis. AHY hanya tertawa kecil kemudian tetap tersenyum kecil meski pertanyaan itu beberapa kali diajukan kepada dirinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AHY tetap tidak menjawab sampai dirinya masuk ke mobil. Kemudian salah seorang pengawal AHY meminta wartawan mengakhiri sesi wawancara.

"Sudah ya," ujar salah satu pengawal AHY di ITS, Senin (4/8/2025).

ADVERTISEMENT

Diberitakan detikJatim, bendera One Piece tampak berkibar di bawah bendera Merah Putih dalam satu tiang yang dipasang di atas rumah atau pohon di kawasan Kejawan Putih Tambak, Mulyorejo, Surabaya.

Warga yang memasangnya, Arif (49) mengaku sengaja memasang bendera Jolly Roger bukan karena ikut-ikutan tren di media sosial.

"Itu tadi, untuk kekecewaan saja. Nah, selama ini kan kebijakan-kebijakannya pemerintah itu kan (seperti kurang berpihak ke masyarakat) kasihan masyarakat," kata Arif.

Menurut Akademisi Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, M Febriyanto Firman Wijaya, fenomena tersebut bukan semata soal hiburan atau fandom pop culture.

"Bendera One Piece, khususnya simbol bajak laut, bukan hanya sekadar tren anime. Ketika ia dikibarkan menjelang 17 Agustus, ini menunjukkan adanya distorsi makna simbolik. Anak muda tampaknya sedang melakukan bentuk protes diam melalui simbol global yang mereka maknai lebih relevan dibanding simbol kenegaraan yang dianggap kehilangan makna esensial," kata Riyan.

"Anak muda hari ini kritis, melek informasi, tetapi mereka tidak merasa didengar. Dalam situasi seperti itu, mereka mencari simbol baru yang mewakili semangat kebebasan, pemberontakan, dan solidaritas nilai-nilai yang ironisnya justru mereka temukan dalam tokoh bajak laut fiktif seperti Luffy, bukan dalam simbol-simbol kenegaraan," sambungnya.




(dil/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads