Viral Penghapusan Mural One Piece Sragen Disaksikan Aparat, Dandim Buka Suara

Viral Penghapusan Mural One Piece Sragen Disaksikan Aparat, Dandim Buka Suara

Tara Wahyu NV - detikJateng
Senin, 04 Agu 2025 20:02 WIB
One Piece
Ilustrasi. Foto: dok Ist One Piece
Sragen -

Video momen penghapusan mural logo bajak laut dalam serial anime One Piece di Kabupaten Sragen yang disaksikan aparat keamanan jadi viral di media sosial. Dandim 0725/Sragen Letkol Inf Ricky Julianto Wuwung buka suara mengenai hal itu.

Video penghapusan mural itu juga beredar di grup WhatsApp. Dalam video berdurasi sekira 15 detik itu terlihat seorang pria sedang menghapus mural tersebut dengan cat. Pengecatan itu disaksikan oleh aparat keamanan setempat.

Diketahui penghapusan mural itu terjadi di wilayah Desa Jurangrejo, Karangmalang, Sragen. Dandim 0725/Sragen Letkol Inf Ricky Julianto Wuwung menampik kabar soal adanya pengawasan dari aparat keamanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak ada pengawasan ya, Babinsa hanya melaksanakan tugas memonitor dan hadir dalam setiap perkembangan situasi di wilayahnya. Jadi tidak ada pengawasan (intervensi) kepada pihak manapun," katanya dihubungi detikJateng, Senin (4/8/2025).

Ricky mengatakan penghapusan mural itu dilakukan oleh masyarakat setempat. Ia kembali menegaskan bahwa tidak ada pengawasan seperti dalam narasi dari video yang beredar.

ADVERTISEMENT

"Untuk melaksanakan kegiatan tersebut dan penghapusan mural dilakukan oleh masyarakat setempat. Jadi tidak ada pengawasan seperti yang dinarasikan dalam video tersebut," ujarnya.

Ricky menjelaskan bahwa TNI-Polri tidak pernah melarang kebebasan demokrasi.

"Sebagai konfirmasi bahwa tidak ada pihak TNI-Polri melarang kebebasan demokrasi. Kita hanya ingin menjaga agar tidak ada upaya-upaya pihak tertentu yang ingin memecah belah persatuan bangsa dalam rangka menyambut HUT ke-80 Kemerdekaan RI," ucapnya.

"Dalam hal ini kita menyampaikan imbauan agar memperingati HUT ke 80 Kemerdekaan RI kita nuansakan Merah Putih dan menghias kampung atau desa dengan indah, selanjutnya masyarakat menyambut positif dan tidak ada permasalahan," sambungnya.

Ricky mengatakan kegiatan penghapusan mural tersebut merupakan hasil koordinasi dari seluruh pihak terkait.

"Jadi kegiatan tersebut merupakan hasil koordinasi seluruh pihak terkait yang menetapkan bahwa gambar tersebut perlu dihapus, mengingat saat ini berada dalam momen penting menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, di mana ruang publik semestinya diisi dengan simbol-simbol resmi kenegaraan seperti bendera Merah Putih, bukan gambar-gambar dari tren budaya populer yang tidak relevan dengan semangat nasionalisme," jelasnya.

"Pendekatan tentunya dilakukan secara persuasif dan memberikan pemahaman kepada warga yang menggambar. Pihak Babinsa bersama perangkat desa dan warga setempat sepakat untuk menghapus gambar tersebut secara sukarela dan tanpa paksaan," imbuhnya.

Ricky menambahkan, proses penghapusan mural itu dilakukan dengan baik-baik.

"Proses penghapusan dilakukan dengan tertib, baik-baik, serta disertai dengan edukasi mengenai pentingnya menjaga citra semangat nasionalisme dan simbol-simbol di ruang publik terutama di momen kebangsaan," pungkasnya.




(dil/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads