Belasan Mahasiswa KKN Unand Hilang Kontak di Hutan Sumbar

Regional

Belasan Mahasiswa KKN Unand Hilang Kontak di Hutan Sumbar

Jeka Kampai - detikJateng
Jumat, 01 Agu 2025 11:53 WIB
A trail though a forest, with dappled sunlight coming from the left.
Ilustrasi. Foto: Getty Images/iStockphoto/Alexander Fattal
Solo -

Rombongan mahasiswa Universitas Andalas (Unand) yang tengah mengikuti KKN dikabarkan tersesat di dalam hutan di kawasan Nagari (Desa) Pauh Sangik, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar). Turut serta dalam rombongan itu yakni perangkat nagari serta pemuda setempat.

Dilansir detikSumut, Jumat (1/8/2025) rombongan diketahui hilang kontak sejak pukul 18.00 WIB, Kamis (31/7). Dan hingga Jumat (1/8) dini hari, keberadaan mereka belum diketahui. Total rombongan yang hilang berjumlah 24 orang.

Kepala Pos SAR Lima Puluh Kota, Roni Nur, menyampaikan saat ini tim gabungan melakukan operasi SAR untuk melakukan pencarian. Rombongan yang tersesat tersebut terdiri dari 17 mahasiswa, Wali Nagari, Wali Jorong (Kepala Kampung) hingga empat orang pemuda setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Roni mengatakan, mereka masuk ke hutan sejak pukul 09.00 WIB. Informasinya tujuan rombongan tersebut hendak meninjau lokasi kebun kopi ke dalam hutan.

ADVERTISEMENT

"Ada juga informasi yang menyebutkan, rombongan tersebut melakukan kegiatan napak tilas. Belasan mahasiswa Unand ini merupakan mahasiswi yang sedang melangsungkan KKN di daerah tersebut," terang Roni kepada wartawan Jumat dini hari.

"Kami sedang berupaya melakukan pencarian. Upaya Basarnas dengan cara menerbangkan drone termal," imbuhnya.

Ia menambahkan, kawasan hutan yang dilintasi rombongan merupakan bagian dari bukit barisan. Jarak yang ditempuh sekitar enam kilometer.

"Jika dua informasi tujuan rombongan ini, apabila ke kebun kopi itu berjarak tiga kilometer. Namun jika tujuannya ke lokasi satu lagi, ada enam kilometer," ungkapnya.

Menurut Roni, waktu tempuh jika di dalam hutan sangat berbeda dibandingkan di lokasi biasa. Tidak menutup kemungkinan, rombongan ini salah perhitungan saat keberangkatan hingga ketika kembali.

Sehingga, rombongan tersesat saat kondisi sudah mulai gelap. Sampai saat ini, seluruh rombongan tidak bisa dihubungi melalui telepon karena tidak ada sinyal.

"Sementara belum jelas keberadaan mereka. Mudah-mudahan titik koordinat dapat diketahui, jika sudah kami langsung bisa evakuasi," katanya lagi.




(apl/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads