Wali Kota Semarang Cek Lokasi Rumah Terbakar Tewaskan 5 Orang

Wali Kota Semarang Cek Lokasi Rumah Terbakar Tewaskan 5 Orang

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Jumat, 25 Jul 2025 16:54 WIB
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, mendatangi lokasi kebakaran di Jalan Pesanggrahan Raya, Kelurahan Mlatibaru, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang, Jumat (25/7/2025).
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, mendatangi lokasi kebakaran di Jalan Pesanggrahan Raya, Kelurahan Mlatibaru, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang, Jumat (25/7/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Semarang -

Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng mendatangi lokasi kebakaran maut di Jalan Pesanggrahan Raya, Kelurahan Mlatibaru, Kecamatan Semarang Timur. Ia meminta warga untuk waspada dalam membeli dan menggunakan colokan listrik.

Pantauan detikJateng, Agustina dan rombongan melihat lokasi kebakaran sekitar pukul 15.30 WIB. Ia menyampaikan duka mendalam atas kebakaran tragis yang menewaskan satu keluarga itu.

"Saya ucapkan belasungkawa yang sebesar-besarnya kepada keluarga. Ya, musibah ini tentu menjadi musibah yang memilukan untuk kita semua dan kita turut prihatin," kata Agustina di lokasi, Jumat (25/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agustina menjelaskan, dari laporan sementara pihak kepolisian, kebakaran diduga dipicu oleh korsleting listrik akibat penggunaan colokan berlebih yang tidak sesuai kapasitas. Ia pun mengingatkan pentingnya kesadaran masyarakat terhadap penggunaan instalasi listrik di rumah.

"Imbauannya satu colokan jangan banyak-banyak, berbahaya. Karena itu berarti menimbulkan panas, kabelnya meleleh. Edukasi untuk itu memang harus dilakukan," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

"Seringkali satu colokan dipakai untuk banyak alat. Padahal itu bisa memicu panas berlebih, kabelnya meleleh dan korsleting. Kalau beli kabel atau stop kontak, tanyakan kapasitasnya. Toko listrik pasti tahu," jelasnya.

Ia juga menyebut, alat seperti penanak nasi yang dibiarkan menyala semalaman bisa berisiko bila tidak didukung sistem kelistrikan yang aman.

Terkait penanganan korban, Pemkot Semarang memastikan akan membantu penuh keluarga yang selamat, termasuk salah satu anak korban yang saat kebakaran tidur di rumah kerabatnya. Pemerintah juga akan membangun kembali rumah korban dari anggaran APBD.

"Rumahnya nanti kami bangun baru, untuk pembangunan Rp 40 juta menurut saya cukuplah. Nanti kalau nggak cukup saya akan berusaha mencarikan bantuan-bantuan dari pihak swasta," ujarnya.

Selain rumah, Agustina mengatakan Dinas Sosial dan Dinas Pendidikan akan turun tangan untuk memastikan kondisi psikologis anak-anak selamat, serta menjamin kelangsungan pendidikan mereka.

"Yang penting warga yang kena musibah ini sembuh dulu, tidak hanya secara fisik tapi juga secara psikologis. Termasuk anak-anak korban yang meninggal," ungkapnya.

Agustina juga mengajak tetangga dan lingkungan sekitar untuk ikut membantu pemulihan keluarga korban. Ia menekankan pentingnya solidaritas warga dalam menghadapi situasi darurat.

Diberitakan sebelumnya, peristiwa kebakaran terjadi di Jalan Pasenggrahan, Mlatibaru, Kota Semarang. Dua rumah hangus dan lima orang di dalamnya meninggal dunia, termasuk satu ibu hamil.

Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang, Ade Bhakti Ariawan membenarkan dari informasi masuk kebakaran terjadi pada pukul 02.15 WIB.

"Warga setempat melihat Api berkobar dari belakang rumah lalu menghubungi Kantor Dinas Pemadam Kebakaran," kata Ade saat dihubungi detikJateng, Jumat (25/7).

Kapolsek Semarang Timur, Iptu Andy Susanto, mengatakan delapan unit mobil pemadam kebakaran dari Damkar Kota Semarang tiba sekitar pukul 02.30 WIB dan api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 03.15 WIB. Namun nahas, lima orang penghuni rumah sudah tak bisa diselamatkan.

"Mereka terjebak di dalam karena satu-satunya akses keluar berada di bagian depan rumah yang lebih dulu terbakar. Tidak ada yang selamat," kata Andy di lokasi kejadian, Jumat (25/7/2025).

"Korban ditemukan di berbagai titik rumah. Ada yang di ruang tamu, di bawah tempat tidur, dan di belakang rumah. Salah satu anak sempat berusaha keluar, tapi ditemukan sudah dalam kondisi terbakar di ruang depan," terang Andy.

Pihak kepolisian bersama Tim Inafis Polrestabes Semarang telah melakukan olah TKP dan identifikasi awal. Dugaan sementara, kebakaran dipicu korsleting listrik.

"Informasi dari saksi yang sebelah rumah ada korsleting listrik, kena kabel optik sehingga menjadi pemicu kebakaran. Juga di ruang tengah di bawah itu kan ada motor, sehingga pemicunya motor diduga meledak nyambar bensinnya," ungkapnya.

Adapun kebakaran itu menewaskan 5 orang. Identitas korban meninggal yaitu:

- Aminah (65)

- Amalia (33) (Kondisi hamil)

- Muhamad Aditya (14)

- Kimora Azzalea Racmadi (4)

- Saidah, Perempuan (55)




(ahr/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads