.webp)
Kebakaran maut terjadi di Jalan Pesanggrahan Raya No 25/27, Kelurahan Mlatibaru, Kecamatan Semarang Timur dan menewaskan satu keluarga. Warga setempat mengungkap terjadi dua ledakan saat kebakaran.
Nugroho (50) salah satu warga yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian mengaku mendengar teriakan warga sekitar pukul 02.00 WIB. Saat itu ia masih berada di dalam rumah.
"Waktu itu saya masih di dalam rumah. Ada yang teriak 'kebakaran'. Saya langsung keluar, lihat api sudah tinggi. Warga panik semua," kata Nugroho kepada detikJateng di lokasi, Kamis (25/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga disebut langsung panik mengetahui adanya kebakaran di kawasan padat penduduk itu. Ia juga mendengar dua kali suara ledakan dari dalam rumah.
"Warga ada yang mukul-mukul tiang listrik, ada yang telepon pemadam, yang lain ambil selang dan air dari selokan juga pakai ember," ungkapnya.
"Sempat dengar ada dua kali ledakan. Sepertinya dari sepeda motor di dalam rumah," lanjutnya.
Namun, Nugroho mengaku tidak mendengar teriakan minta tolong dari dalam rumah yang terbakar. Api baru bisa dipadamkan sekitar dua jam kemudian.
"Api padam sekitar jam 03.15 WIB. Untungnya nggak sampai merembet ke rumah lain. Angin semalam nggak terlalu kencang, arah angin ke timur dan utara, jadi dari depan sampai ke belakang dan merembet ke rumah satunya. Tapi masih satu keluarga," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, peristiwa kebakaran terjadi di Jalan Pasenggrahan, Mlatibaru, Kota Semarang. Dua rumah hangus dan lima orang di dalamnya meninggal dunia, termasuk satu ibu hamil.
Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang, Ade Bhakti Ariawan membenarkan dari informasi masuk kebakaran terjadi pada pukul 02.15 WIB.
"Warga setempat melihat Api berkobar dari belakang rumah lalu menghubungi Kantor Dinas Pemadam Kebakaran," kata Ade saat dihubungi detikJateng, Jumat (25/7).
Kapolsek Semarang Timur, Iptu Andy Susanto, mengatakan delapan unit mobil pemadam kebakaran dari Damkar Kota Semarang tiba sekitar pukul 02.30 WIB dan api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 03.15 WIB. Namun nahas, lima orang penghuni rumah sudah tak bisa diselamatkan.
"Mereka terjebak di dalam karena satu-satunya akses keluar berada di bagian depan rumah yang lebih dulu terbakar. Tidak ada yang selamat," kata Andy di lokasi kejadian, Jumat (25/7).
"Korban ditemukan di berbagai titik rumah. Ada yang di ruang tamu, di bawah tempat tidur, dan di belakang rumah. Salah satu anak sempat berusaha keluar, tapi ditemukan sudah dalam kondisi terbakar di ruang depan," terang Andy.
Pihak kepolisian bersama Tim Inafis Polrestabes Semarang telah melakukan olah TKP dan identifikasi awal. Dugaan sementara, kebakaran dipicu korsleting listrik.
"Informasi dari saksi yang sebelah rumah ada korsleting listrik, kena kabel optik sehingga menjadi pemicu kebakaran. Juga di ruang tengah di bawah itu kan ada motor, sehingga pemicunya motor diduga meledak nyambar bensinnya," ungkapnya.
(apl/dil)
