Kisah Nabi Isa AS Dilahirkan dan Diangkat ke Langit di Bulan Muharram

Kisah Nabi Isa AS Dilahirkan dan Diangkat ke Langit di Bulan Muharram

Anindya Milagsita - detikJateng
Senin, 07 Jul 2025 15:35 WIB
Biblical vector illustration series, young Jesus teaches at the temple
Ilustrasi Nabi Isa AS. Foto: Getty Images/rudall30
Solo -

Bulan Muharram dikenal sebagai salah satu bulan yang disucikan dalam Islam karena ada begitu banyak peristiwa penting yang terjadi di dalamnya. Termasuk salah satunya peristiwa saat Nabi Isa AS dilahirkan dan diangkat ke langit. Lantas, bagaimana kisah Nabi Isa AS?

Dijelaskan dalam buku 'Islam; Cinta, Keindahan, Pencerahan, dan Kemanusiaan' oleh K.H. Husein Muhammad, terdapat sejumlah peristiwa penting yang terjadi dalam sejarah Islam kaitannya dengan bulan Muharram. Hal tersebut didasarkan atas pandangan dari Imam al-Ghazali. Salah satu peristiwa penting yang dimaksud adalah Nabi Isa AS dilahirkan dan diangkat ke langit.

Untuk itu, oleh sebagian pihak diyakini Nabi Isa AS dilahirkan dan diangkat ke langit pada bulan Muharram. Namun demikian, belum ada riwayat hadits maupun dalil di dalam Al-Quran yang secara gamblang menjelaskan tentang peristiwa tersebut beserta dengan waktu terjadinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh sebab itulah, melalui artikel ini akan diuraikan gambaran mengenai kisah Nabi Isa AS saat dilahirkan dan diangkat ke langit oleh Allah SWT sebagai referensi bacaan bagi kaum muslim. Berikut penjelasan kisah kaitannya peristiwa penting saat Nabi AS dilahirkan dan diangkat ke langit.

Kisah Nabi Isa AS Dilahirkan

Salah satu peristiwa penting yang patut diketahui oleh setiap muslim adalah saat Nabi Isa AS dilahirkan. Ini dikarenakan adanya mukjizat yang ditunjukkan oleh Allah SWT pada saat Nabi Isa AS dilahirkan. Dikutip dari buku 'Kisah Teladan dan Inspiratif 25 Nabi & Rasul' karya Anita Sari, dkk., Nabi Isa AS dilahirkan dari rahim seorang wanita suci bernama Maryam. Dengan izin Allah SWT, Maryam melahirkan Nabi Isa AS tanpa perantara seorang ayah.

ADVERTISEMENT

Dikisahkan Maryam sempat merasa gelisah dan khawatir akan prasangka buruk yang disematkan pada dirinya. Bahkan dirinya memilih untuk mengasingkan diri dari kaumnya. Maryam baru kembali kepada kaumnya saat Nabi Isa AS lahir.

Saat menggendong bayi Nabi Isa AS, Maryam mendapatkan cemooh dari orang-orang sekitar karena memiliki seorang anak tanpa bersuami. Pada saat itulah Allah SWT memberikan bantuan dengan memberikan Nabi Isa AS mukjizat berupa kemampuan bicara. Bayi Nabi Isa AS dapat berbicara agar dapat melindungi ibunya dari tuduhan orang-orang di sekitar.

Ucapan bayi Nabi Isa AS tersebut bahkan tertuang di dalam ayat suci Al-Quran. Tepatnya di dalam Surat Maryam ayat 30-32 yang mana berbunyi:

"Dia (Isa) berkata, "Sesungguhnya aku hamba Allah. Dia (akan) memberiku Kitab (Injil) dan menjadikan aku seorang nabi. Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada dan memerintahkan kepadaku (untuk melaksanakan) salat serta (menunaikan) zakat sepanjang hayatku, dan berbakti kepada ibuku serta Dia tidak menjadikanku orang yang sombong lagi celaka."

Semenjak itulah, Nabi Isa AS diutus oleh Allah SWT sebagai pemberi petunjuk bagi kaum Bani Israil. Tidak hanya diberikan Kitab Injil, Allah SWT turut memberikan berbagai mukjizat lainnya kepada Nabi Isa AS. Sebut saja mampu menghidupkan orang yang sudah meninggal dunia, menghidupkan burung yang terbuat dari tanah liat, menyembuhkan orang yang tidak bisa melihat, hingga menurunkan makanan dari langit.

Meskipun telah menunjukkan mukjizat atas izin Allah SWT, tidak sedikit kaumnya yang masih memilih tidak akan beriman kepada Nabi Isa AS. Kemudian dijelaskan dalam buku '25 Kisah Nabi & Rasul' karya Aan Wulandari U, setelah beranjak dewasa Nabi Isa AS melihat banyak kaumnya yang menyimpang dari ajaran Allah SWT. Tak hanya enggan untuk beribadah, sebagian di antara mereka justru sibuk dengan urusan dunia.

Setelah diangkat sebagai nabi dan rasul, Nabi Isa AS diberi izin oleh Allah SWT untuk menunjukkan berbagai mukjizat di depan para kaumnya. Atas kuasa Allah SWT, Nabi Isa AS memiliki kemampuan di atas rata-rata manusia pada umumnya.

Namun sayangnya, mukjizat tersebut justru disalahartikan oleh sebagian kaumnya. Tidak sedikit kaum Bani Israil yang justru menuduhnya sebagai penyihir. Bahkan kaum Nabi Isa AS juga memilih tidak beriman dengan tetap pada kekufuran dan juga kemaksiatan. Hal inilah yang membuat Nabi Isa AS hanya memiliki pengikut dalam jumlah belasan orang.

Kisah Nabi Isa AS Diangkat ke Langit oleh Allah SWT

Tak hanya saat Nabi Isa AS dilahirkan ke dunia serta mukjizat luar biasa yang dimilikinya, kisah Nabi Isa AS diangkat ke langit oleh Allah SWT juga menjadi sebuah pembahasan menarik yang patut untuk dipahami. Masih mengacu dari buku yang sama, dikisahkan Nabi Isa AS hanya memiliki jumlah pengikut yang terdiri dari 12 orang. Pengikutnya tersebut berasal dari kaum fakir miskin.

Pengikut Nabi Isa AS disebut sebagai 'Hawariyun' yang apabila diartikan memiliki makna sebagai pengikut setia. Nabi Isa AS mengajarkan Kitab Injil kepada para pengikutnya dengan penuh ketekunan dan juga kesabaran. Bahkan, mereka senantiasa menikmati mukjizat yang ditunjukkan oleh Nabi Isa AS.

Lagi-lagi atas izin Allah SWT Nabi Isa AS dapat menurunkan hidangan dari atas langit. Kemudian, hidangan tersebut akan disantap bersama dengan para Hawariyun. Ketika ada Hawariyun yang sakit, maka berbekal pertolongan dari Allah SWT, setelah menyantap hidangan tersebut dirinya bisa sembuh.

Akan tetapi, pengikut Nabi Isa AS tak semuanya benar-benar setia. Ada salah satu di antaranya yang justru mengkhianati, sehingga Allah SWT memberikan pertolongan kepada Nabi Isa AS.

Dikutip dari buku 'Kisah Mukjizat Para Nabi Ulul Azmi' karya Ifsya Hamasah, ajakan Nabi Isa AS kepada kaumnya untuk beriman kepada Allah SWT tidak disukai oleh pemerintah Romawi yang berkuasa saat itu. Bahkan Nabi Isa AS dianggap sebagai sosok yang berbahaya dan diincar untuk dihilangkan nyawanya.

Para penentang Nabi Isa AS diam-diam merencanakan upaya penghilangan nyawa. Pada saat itu, Nabi Isa AS harus bersembunyi agar tetap selamat dari kejaran para penentang, termasuk tentara Romawi.

Sayangnya, pada saat tengah bersembunyi, upaya tersebut justru gagal karena ada salah satu pengikutnya yang berkhianat. Pengikutnya tersebut bernama Yudas Iskariot yang justru menunjukkan persembunyian Nabi Isa AS kepada tentara Romawi.

Tanpa disadari oleh Yudas dan para tentara Romawi, Allah SWT menyelamatkan Nabi Isa AS dengan cara diangkat ke langit. Bukan hanya itu saja, dengan izin Allah SWT, wajah Yudas berubah seperti Nabi Isa AS. Hal ini membuatnya justru menjadi target penangkapan para penentang Nabi Isa AS.

Tak hanya sekadar ditangkap, Yudas juga disalib. Di dalam buku 'Sejarah Terlengkap 25 Nabi' karya Rizem Aizid, di dalam Tafsir Ibnu Katsir diterangkan Yudas yang wajahnya telah diubah menjadi mirip Nabi Isa AS disalib dan diletakkan duri-duri di atas kepalanya.

Penentang Nabi Isa AS saat itu merasa bangga dan tidak menyadari Nabi Isa AS yang asli telah diangkat oleh Allah SWT ke langit. Namun, orang-orang yang ada di rumah Nabi Isa AS tidak mempercayainya. Mereka melihat sendiri Nabi Isa AS diangkat ke langit.

Demi membuat penentang Nabi Isa AS percaya, Maryam duduk di bawah orang yang telah disalib dan menangisinya. Kemudian terdapat keyakinan di dalam Islam, Nabi Isa AS akan turun dari langit menjelang akhir zaman.

Demikian tadi rangkuman mengenai kisah Nabi Isa AS yang dilahirkan dan diangkat ke langit yang diyakini oleh sebagian kalangan tertentu terjadi di bulan Muharram. Semoga informasi ini menambah wawasan baru bagi detikers, ya.




(par/afn)


Hide Ads