Surat Maryam Ayat 30: Mukjizat Nabi Isa AS ketika Bayi

Surat Maryam Ayat 30: Mukjizat Nabi Isa AS ketika Bayi

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Selasa, 15 Okt 2024 08:45 WIB
Ilustrasi orang sedang membaca Al-Quran
Ilustrasi membaca Al-Qur'an (Foto: Unsplash/Rachid Oucharia)
Jakarta -

Surat Maryam ayat 30 menjelaskan tentang salah satu mukjizat Nabi Isa AS ketika masih bayi. Seperti diketahui, beliau merupakan nabi sekaligus utusan Allah SWT yang lahir dari seorang ibu tanpa bapak, yaitu Siti Maryam.

Surat Mayam sendiri merupakan surat ke-19 dalam mushaf Al-Qur'an. Surat ini terdiri dari 98 ayat dan termasuk surat Makkiyah karena hampir seluruh ayatnya diturunkan di Makkah.

Bacaan Surat Maryam Ayat 30

Ω‚ΩŽΨ§Ω„ΩŽ Ψ₯ِنِّى ΨΉΩŽΨ¨Ω’Ψ―Ω Ω±Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡Ω َؑاΨͺΩŽΩ‰Ω°Ω†ΩΩ‰ΩŽ ٱلْكِΨͺَٰبَ ΩˆΩŽΨ¬ΩŽΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ†ΩΩ‰ Ω†ΩŽΨ¨ΩΩŠΩ‘Ω‹Ψ§

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arab latin: Qāla innī 'abdullāh, ātāniyal-kitāba wa ja'alanī nabiyyā

Artinya: "Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi."

ADVERTISEMENT

Tafsir Surat Maryam Ayat 30

Menurut Tafsir Kementerian Agama (Kemenag RI), surat Maryam ayat 30 berisi tentang Isa AS kecil yang berada di gendongan ibunya, Siti Maryam. Nabi Isa AS mendengar pembicaraan kaumnya dan berkata,

"Sesungguhnya aku adalah hamba Allah yang Maha Kasih. Dia akan memberiku sebuah kitab Injil sesuai ketetapan-Nya, dan Dia juga akan menjadikan aku seorang nabi untuk menyampaikan ajaran-ajaran-Nya kepada bani Israil."

Ucapan tersebut mengandung penjelasan bahwa Siti Maryam adalah wanita yang suci. Sebab, seorang nabi harus berasal dari keturunan orang yang saleh dan suci.

Senada dengan itu, Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar menafsirkan surat Maryam ayat 30 menceritakan orang-orang yang terkejut mendengar Isa AS bayi berbicara dengan fasih. Dalam gendongan sang ibu, Isa AS bercakap-cakap dengan lancar.

Qurthubi dalam tafsirnya turut menjelaskan hal serupa,

"Bahwa setelah Isa mendengar mereka berkata demikian, manakan bisa anak-anak dalam ayunan akan dapat kami ajak bercakap-cakap, tiba-tiba Isa al-Masih yang masih menyusu melepaskan mulutnya dari susu ibunya, lalu diangkatnya telunjuknya yang kanan dan berkata, "Aku ini adalah hamba Allah!" Maka percakapannya yang pertama ialah pengakuan bahwa dirinya adalah hamba Allah, mengakui memperhambakan diri kepada Allah, sebagai juga makhluk-makhluk yang lain," demikian bunyi Tafsir Al-Qurthubi pada surat Maryam ayat 30.

Menukil dari Qashashul Anbiya oleh Ibnu Katsir yang diterjemahkan Umar Mujtahid, Nabi Isa AS lahir di Baitul Lahm (Betlehem) di dekat Baitul Maqdis. Kata-kata pertama yang Isa AS ucapkan ketika bayi adalah, "Sesungguhnya aku hamba Allah,"

Kata-kata tersebut menyucikan Allah SWT dari perkataan orang-orang zalim yang mengatakan ia merupakan anak Allah SWT. Nabi Isa AS merupakan hamba lelaki-Nya, rasul-Nya, putra hamba perempuan-Nya, yaitu Siti Maryam.

Nabi Isa AS diutus oleh Allah SWT untuk menerima wahyu berupa Injil. Beliau bertanggung jawab untuk mengajarkan kaumnya, bani Israil ke jalan yang benar. Banyak mukjizat yang dianugerahi Allah SWT kepada Isa AS, seperti menyembuhkan orang yang sakit dan menghidupkan orang yang meninggal.

Wallahu a'lam




(aeb/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads