Dikutip dari Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 dari Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama, 1 Muharram 1447 H jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025. Dengan acuan tersebut, maka 10 Muharram bertepatan dengan Minggu, 6 Juli 2025.
Artinya, hari Asyura yang padanya begitu disunnahkan puasa sudah ada di depan mata. Sebagai cara menghidupkannya, detikers disarankan mengetahui amalan hari Asyura 10 Muharram agar bisa maksimal. Simak di bawah ini!
Amalan Hari Asyura 10 Muharram 2025
Menurut penjelasan dalam buku Ensiklopedi Amalan Sunnah di Bulan Hijriyah oleh Abu Ubaidah Yusuf dan Abu Abdillah Syahrul Fatwa, satu-satunya amalan yang dikhususkan untuk 10 Muharram adalah puasa Asyura.
Adapun amalan lain, seperti sholat Asyura dan doa khusus hari Asyura, tidak dituntunkan oleh Nabi Muhammad SAW. Syaikh Bakr Abu Zaid memberi komentar keras mengenai hal ini:
"Termasuk bentuk bid'ah dzikir dan doa adalah menghidupkan malam hari Asyura dengan dzikir dan ibadah. Mengkhususkan doa pada malam hari ini dengan nama Doa Hari Asyura, yang konon barang siapa membaca doa ini, tidak akan mati di tahun tersebut. Atau membaca surat Al-Quran yang disebutkan nama Musa AS pada sholat Subuh hari Asyura. Semua ini adalah perkara yang tidak dikehendaki oleh Allah SWT, Rasul-Nya, dan kaum mukminin!" (Tashih ad-Du'a, hal 109)
Lalu, apa saja amalan yang bisa dikerjakan saat hari Asyura tiba? Berikut daftar dan landasannya untuk menguatkan:
1. Puasa Asyura
Amalan pertama yang sudah jelas adalah puasa Asyura. Mengerjakan puasa ini akan membuat seseorang diampuni dosanya selama setahun kebelakang. Dikutip dari Risalah Hadis-Hadis Bulan Muharam tulisan Syaikh Abdullah bin Shalih al-Fauzan, ada hadits berbunyi:
عَنْ أَبِي قَتَادَةَ هُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُوْرَاء، فَقَالَ: «يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ» وَفِي رِوَايَةٍ: «وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُوْرَاء أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ»
Artinya: "Dari Abu Qatadah RA, bahwasanya Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa hari Asyura, beliau menjawab, 'Puasa hari Asyura dapat menghapus dosa setahun lalu.' Dalam riwayat lain, 'Adapun puasa pada hari Asyura, aku memohon kepada Allah agar puasa tersebut dapat menghapus dosa setahun sebelumnya.'" (HR Muslim no 1162, 196, dan 197).
2. Sholat Sunnah
Pada hari Asyura maupun hari-hari biasa lain, umat Islam senantiasa dianjurkan memperbanyak sholat sunnah. Perlu diingat, anjuran ini tidak berlaku khusus untuk hari Asyura saja.
Mengerjakan sholat sunnah akan membantu menyempurnakan sholat wajib seseorang. Dalam salah satu sabdanya, sang Khatamul Anbiya menerangkan:
قَالَ الرَّبُّ تَبَارَكَ وَتَعَالَى : انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّع؟ فَيُكَمَّلَ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنْ الْفَرِيضَةِ، ثُمَّ يَكُونُ سَائِرُ عَمَلِهِ كَذَلِكَ
Artinya: "Rabb Tabaraka wa Ta'ala berfirman, 'Periksalah, apakah hamba-Ku mempunyai ibadah sunnah yang bisa menyempurnakan ibadah wajibnya yang kurang?' Lalu, setiap amal akan diperlakukan seperti itu." (HR Abu Dawud no 864, Tirmidzi no 413, Ibnu Majah no 1125, dan selainnya. Hadits ini dianggap hasan atau shahih)
3. Menyantuni Anak Yatim
Tanggal 10 Muharram secara khusus kerap disebut masyarakat sebagai Lebaran Anak Yatim. Namun, bukan berarti memberikan santunan kepada anak yatim hanya dilakukan pada bulan Muharram terkhusus tanggal 10-nya saja.
Dilansir laman NU Jawa Timur, menyantuni anak yatim sejatinya dianjurkan untuk dilaksanakan kapan saja. Oleh karena itu, detikers boleh-boleh saja menyantuni anak yatim pada 10 Muharram. Dengan seizin Allah, niat mulia tersebut akan diganjar pahala besar.
Menyantuni anak yatim sendiri memiliki sejumlah keutamaan. Di antaranya, sebagaimana keterangan dari laman Badan Amil Zakat Nasional, adalah mendekatkan diri dengan Rasulullah SAW. Beliau bersabda:
"Aku dan orang yang memelihara anak yatim itu akan masuk surga seperti ini.' Nabi memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah dan merenggangkan keduanya." (HR Bukhari)
4. Memberi Buka Puasa Gratis
Puasa Asyura adalah amalan sunnah yang paling ditekankan selama Muharram berlangsung. Dalam kondisi banyak orang berpuasa, detikers dapat meraup pahala dengan membagikan buka puasa gratis.
Disadur dari buku Panduan Lengkap Puasa Ramadhan terbitan Pustaka Al-Furqon, orang yang memberi makan buka puasa akan mendapat pahala ganda. Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:
مَنْ فَطَرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرُ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
Artinya: "Barang siapa yang memberi makan kepada orang yang berpuasa, maka baginya pahala semisal orang yang berpuasa, tanpa dikurangi dari pahala orang yang berpuasa sedikit pun." (HR Tirmidzi no 807, Ibnu Majah no 1746, dan selainnya. Hadits ini shahih menurut Syaikh al-Albani)
5. Berdoa
Biarpun tidak secara khusus disunnahkan, berdoa pada hari Asyura tentunya tak dilarang. Kamu bisa berdoa memohon kepada Allah SWT sesuai hajat. Diambil dari NU Online, dalam kitab Hasyiyah al-Jamal 'ala Syarhil Minhaj oleh Syaikh Sulaiman al-Jamal, salah satu redaksi doa hari Asyura adalah:
سُبْحَانَ اللهِ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَعَدَدَ النِّعَمِ وَزِنَةَ الْعَرْشِ. وَالْحَمْدُ ِللّٰهِ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَعَدَدَ النِّعَمِ وَزِنَةَ الْعَرْشِ. لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَعَدَدَ النِّعَمِ وَزِنَةَ الْعَرْشِ. اَللهُ أَكْبَرُ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَعَدَدَ النِّعَمِ وَزِنَةَ الْعَرْشِ. لَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَعَدَدَ النِّعَمِ وَزِنَةَ الْعَرْشِ. لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنَ اللهِ إِلَّا إِلَيْهِ. سُبْحَانَ اللهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ. اَلْحَمْدُ ِللّٰهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ. لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ. اَللهُ أَكْبَرُ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ. لَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ. حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ اْلوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا
Arab Latin: Subḫânallâhi mil-al mîzani wa muntahal 'ilmi wa mablaghar ridlâ wa adadan ni'ami wa zinatal 'arsyi. Wal ḫamdu lillâhi mil-al mizani wa muntahal 'ilmi wa mablaghar ridlâ wa adadan ni'ami wa zinatal 'arsyi. Lâ ilâha illallâhu mil-al mizani wa muntahal 'ilmi wa mablaghar ridlâ wa adadan ni'ami wa zinatal 'arsyi. Allâhu Akbaru mil-al mizani wa muntahal 'ilmi wa mablaghar ridha wa adadan ni'ami wa zinatal 'arsyi. Lâ haula wa lâ quwwata illâ billâhi mil-al mîzâni wa muntahal 'ilmi wa mablaghar ridlâ wa 'adadan ni'ami wa zinatal 'arsyi. Walḫamdu lillâhi mil-al mizani wa muntahal 'ilmi wa mablaghar ridlâ wa adadan ni'ami wa zinatal 'arsyi. Lâ malja-a wa lâ manjâ minallâhi illâ ilaih. Subḫanallâhi 'adadasy syaf'i wal watri wa 'adada kalimatillâhit tâmmâti. Alḫamdulillâhi 'adadasy syaf'i wal watri wa 'adada kalimatillâhit tâmmâti. Lâ ilâha illallâh 'adadasy syaf'i wal watri wa 'adada kalimatillâhit tâmmâti. Allâhu akbar 'adadasy syaf'i wal watri wa 'adada kalimâtillâhit tâmmâti. Lailahaillallâhu mil-al mizani wa muntahal 'ilmi wa mablaghar ridlâ wa adadan ni'ami wa zinatal 'arsyi. Lâ haula wa lâ quwwata illâ billâhi 'adadasy syaf'i wal watri wa 'adada kalimatillâhit tâmmâti. Hasbunallâhu wa ni'mal wakîl ni'mal maulâ wa ni'man nashîr. Wa shallallâhu 'alâ sayyidinâ muḫammadin wa 'alâ âlihi wa shaḫbihi wa sallama tasliman katsiran.
Artinya: "Mahasuci Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, sejumlah nikmat-nikmat, dan sebesar timbangan 'arsy. Segala puji bagi Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, sejumlah nikmat-nikmat, dan sebesar timbangan 'arsy. Tiada Tuhan selain Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, sejumlah nikmat-nikmat, dan sebesar timbangan 'arsy. Allah Mahabesar sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, sejumlah nikmat-nikmat, dan sebesar timbangan 'arsy. Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, jumlah nikmat-nikmat dan timbangan 'arsy. Tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari Allah, kecuali hanya kepada-Nya. Mahasuci Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna. Segala puji bagi Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna. Segala puji bagi Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna. Allah Mahabesar sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna. Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna. Allah yang mencukupi kami, sebaik-baik Pelindung, sebaik-baik kekasih, dan sebaik-baik Penolong. Semoga rahmat dan salam Allah tetap tercurahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, kepada keluarga dan sahabat beliau dengan keselamatan yang berlimpah."
6. Berdzikir
Sama seperti doa, seorang muslim boleh-boleh saja memperbanyak dzikir pada hari Asyura. Tentunya, dzikir yang dibaca harus berasal dari sunnah Nabi Muhammad SAW.
Dilansir laman NU Lampung, Imam al-Ajhuri mengajarkan urutan dzikir berikut ini:
- (100x) لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ
- (100x) اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ
- (100x) أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ
- (100x) رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ
- (450x) حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الوَكِيْلُ
- (70x) حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الوَكِيْلِ نِعْمَ المَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ
- (100x) رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَتُبْ عَلَيَّ
Selain bacaan dzikir menurut Imam al-Ajhuri di atas, detikers boleh juga menggunakan lafal lain, seperti tasbih, tahmid, dan takbir. Wallahu a'lam bish-shawab.
Demikian, enam amalan hari Asyura 10 Muharram yang bisa detikers jadikan panduan. Semoga bermanfaat!
(sto/apu)