Tanggal 10 Muharram dikenal dengan hari Asyura sekaligus Lebaran Anak Yatim. Tahukah kamu mengapa 10 Muharram disebut Lebaran Anak Yatim, detikers? Mari simak penjelasan lengkap di bawah ini untuk mengetahui jawabannya!
Muharram sendiri merupakan bulan mulia dan termasuk dari salah satu bulan haram. Dikutip dari buku Menggapai Berkah di Bulan-Bulan Hijriah oleh Siti Zamratus Saadah, berikut ini adalah hadits yang menjelaskan tentang bulan haram.
إِنَّ الزَّمَانَ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ، ثَلَاثٌ مُتَوَالِيَاتٌ: ذُو القَعْدَةِ، وَذُو الحجَّةِ، وَالْمُحَرَّمُ، وَرَجَبُ مُضَرٌّ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya:
"Sesungguhnya zaman telah berputar seperti keadaannya pada hari Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun ada dua belas bulan, di situ terdapat empat bulan yang diharamkan Allah, tiga bulan berturut-turut: Dzulqaidah, Dzulhijah, Muharam, dan Rajab adalah bulan (mudhar)" yang terletak antara Jumadil akhir dan Syaban." (HR Al-Bukhari & Muslim)
Mengapa 10 Muharram Disebut Lebaran Anak Yatim?
Dikutip dari Majalah Aula edisi Juli 2024, bulan Muharram memiliki sebutan Idul Yatama yang berarti lebaran anak yatim. Pasalnya, kaum muslim di Indonesia memilih bulan Muharram, khususnya tanggal 10, untuk berbagi dengan anak yatim.
Keutamaan menyantuni anak yatim di bulan Muharram adalah mendapatkan pahala yang sama besarnya dengan setahun menyantuni anak-anak yatim. Dalam sebuah hadits riwayat At-Thabrani, Rasulullah Saw bersabda:
"Allah SWT tidak akan memberikan azab di hari kiamat kepada orang-orang yang sayang dengan anak yatim."
Keutamaan Menyantuni dan Mengusap Kepala Anak Yatim
Masih dikutip dari Majalah Aula edisi Juli 2024, selain menyantuni atau bersedekah, umat Islam juga dianjurkan untuk mengusap kepala anak yatim. Perbuatan tersebut memiliki beberapa keutamaan yang akan dijelaskan di bawah ini.
1. Berpahala Besar
Mengusap kepala anak yatim diyakini akan mendapatkan ganjaran pahala yang besar. Rasulullah pernah bersabda mengenai besarnya pahala mengusap kepala anak yatim yang dikutip dari kitab Tanbihul Ghafirin bi Ahaditsi Sayyidil Anbiya-Iwal Mursalin karya Abullaits Assamarqandi, yaitu:
وَمَنْ مَسَحَ يَدَهُ عَلَى رَأْسِ يَتِيمٍ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ رَفَعَ اللَّهُ تَعَالَى لَهُ بِكُلِّ شَعْرَةٍ دَرَجَةً
Artinya:
"Dan barangsiapa mengusap kepala anak yatim pada hari Asyura, niscaya Allah mengangkat derajatnya pada setiap rambut yang diusapnya."
2. Dekat dengan Rasulullah di Surga
Kemudian, mengusap kepala anak yatim pada hari Asyura juga akan membawa umat Islam masuk surga. Tidak hanya sampai di situ, kita akan ditempatkan sangat dekat dengan Rasulullah SAW.
Keutamaan ini berdasarkan pada hadits yang terdapat pada Musnad Ahmad. Dari Abu Hurairah, Rasulullah Saw bersabda:
مَنْ مَسَحَ رَأْسَ يَتِيمٍ لَمْ يَمْسَحْهُ إِلَّا لِلَّهِ كَانَ لَهُ بِكُلِّ شَعْرَةٍ مَرَّتْ عَلَيْهَا يَدُهُ حَسَنَاتٌ وَمَنْ أَحْسَنَ إِلَى يَتِيمَةٍ أَوْ يَتِيمٍ عِنْدَهُ كُنْتُ أَنَا وَهُوَ فِي الْجَنَّةِ كَهَاتَيْنِ وَفَرَّقَ بَيْنَ أَصْبُعَيْهِ السَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى
Artinya:
"Barangsiapa mengusap kepala anak yatim semata-mata karena Allah, maka setiap rambut yang ia usap memperoleh satu kebaikan. Barangsiapa berbuat baik kepada anak yatim di sekitarnya, maka ia denganku ketika di surga seperti dua jari ini." Nabi menunjukkan dua jarinya, yaitu jari telunjuk dan jari tengahnya.
3. Melembutkan Hati dan Mengabulkan Hajat
Mengusap kepala anak yatim merupakan salah satu bentuk kepedulian sekaligus menunjukkan kasih sayang. Di sisi lain, anak yatim mungkin saja merindukan belaian kasih sayang dari ayahnya yang sudah tiada.
Dari pertemuan ini, diharapkan mengusap kepala anak yatim dapat melembutkan hati sekaligus mengabulkan doa. Dalam riwayat At-Thabrani yang berasal dari Abu Darda, Rasulullah SAW bersabda:
أَتُحِبُّ أَنْ يَلِيْنَ قَلْبُكَ وَتُدْرَكَ حَاجَتُكَ؟ ارْحَمِ الْيَتِيمَ، وَامْسَحُ رَأْسَهُ، وَأَطْعِمْهُ مِنْ طَعَامِكَ، يَلِنْ قَلْبُكَ وَتُدْرِكْ حَاجَتَكَ.
Artinya:
"Apakah kamu ingin hatimu lembut dan hajatmu terkabul? Sayangilah anak yatim, usaplah kepalanya, berilah ia makan dari makananmu, maka hatimu akan lembut dan hajatmu akan terkabul."
Demikian penjelasan mengenai 10 Muharram yang disebut sebagai Lebaran Anak Yatim. Semoga bermanfaat!
(sto/rih)