Rafa Bocah Pekalongan Terus Berjuang Melawan Racun Ular Weling

Terpopuler Sepekan

Rafa Bocah Pekalongan Terus Berjuang Melawan Racun Ular Weling

Tim detikJateng - detikJateng
Sabtu, 05 Jul 2025 15:06 WIB
Potret ular weling (Bungarus candidus) sedang merayap di tanah.
Ilustrasi ular weling. Foto: Benjamin Michael Marshall/Flickr/Lisensi CC BY-NC 2.0
Solo -

Seorang bocah berusia 11 tahun bernama Rafa lebih dari dua pekan menjalani perawatan di Rumah Sakit Islam (RSI) Pekajangan, Pekalongan. Ia menjadi korban gigitan ular weling.

Kisahnya viral usai diunggah di media sosial. Ia dipatuk ular berbisa itu ketika sedang tidur pada Senin (16/6) dini hari.

Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kajen Pekalongan. Kala itu pihak RS sempat menyatakan Rafa tidak apa-apa. Namun, dalam perjalanan pulang ke rumah, Rafa kejang-kejang, sehingga dilarikan ke RSI Pekajangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dipantau Pakar Racun Kemenkes

Ahli toksikologi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Tri Maharani, ikut memantau langsung kondisi Rafa. Ia tiba di Pekalongan pada Sabtu (28/6) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB.

Saat pertama dipantau, Tri mengungkapkan Rafa sempat memberikan respons berupa menggerakkan kaki.

ADVERTISEMENT

"Tadi pagi (kemarin Sabtu) saya jam tiga pagi, (menjenguk). Yang kemarin, sempat kaki respons bergerak-gerak, tadi malam belum ada lagi. Cuman untuk urin-nya kemarin kan sempat merah hitam itu, sekarang jernih lagi kuning, butuh progres lagi," paparnya.

Bocah korban gigitan ular dirawat di Ruang ICU RSI Muhammadiyah Pekajangan, Kabupaten Pekalongan, Selasa (24/6/2025).Bocah korban gigitan ular dirawat di Ruang ICU RSI Muhammadiyah Pekajangan, Kabupaten Pekalongan, Selasa (24/6/2025). Foto: Robby Bernardi/detikJateng

Mulai Respons Usai Terima 33 Suntikan Antiracun

Asisten Manajer Pelayanan Medis RSI Muhammadiyah Pekajangan, dr Maria Ulfa, membeberkan progres yang cukup baik dari Rafa. Ia menjelaskan bocah tersebut mulai merespons rangsangan setelah menerima 33 vial antivenom.

"Masih menjalani perawatan intensif di ruang ICU. Pada pemantauan pagi ini, pasien mulai menunjukkan respons terhadap rangsangan, ditandai dengan gerakan tangan, kaki, dan bibir, meskipun belum sepenuhnya sadar," jelas Maria Ulfa kepada detikJateng, Rabu (2/7).

Menurutnya, kondisi seperti itu, merupakan kemajuan yang signifikan dibandingkan kondisi sebelumnya.

"Hari ini, pasien telah menerima vial ke-32 hingga ke-33 antivenom, sebagai bagian dari penanganan intensif terhadap racun ular yang menyerang sistem tubuhnya," jelasnya.

Maria Ulfa menyebut sampai saat ini, RSI Muhammadiyah Pekajangan sudah menerima total 40 vial antivenom. Dari 40 vial, 10 di antaranya diterima dari LazizMu Kantor Layanan RSI Muhammadiyah Pekajangan.

Pemkab Tanggung Biaya Pengobatan Rafa

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Sekretaris Daerah (Sekda) M Yulian Akbar mengatakan pemerintah bertanggung jawab dalam proses pemulihan Rafa korban gigitan ular weling. Ia menuturkan Pemkab Pekalongan menanggung biaya pengobatan korban.

"Dari pemerintah, ter-cover dengan BPJS. Kita kan ada program UHC gitu, pasti kita cover," kata Yulian, Rabu (2/7).

"Kalau pemerintah itu kita lebih fokus pada penyembuhan pada korbannya terlebih dahulu. Artinya, bagian dari wujud pemerintah, Pemkab, negara hadir di saat warganya terkena musibah," lanjutnya.

Yulian menambahkan pihaknya juga memberi tahu RSUD Kajen supaya tetap mendampingi pasien beserta keluarganya. Meski, Rafa dirawat di RS lain.

"Saya sudah sampaikan, kita lakukan pendampingan ke warga kita yang kena itu. Kemarin, penyediaan obat antivenom, juga kita upayakan sampai ke beberapa rumah sakit sampai ke Jawa Barat, Bandung kita ambil," ucapnya.

"Dan juga kita lakukan pendampingan, sudah saya beri tugas ke RSUD Kajen, untuk melakukan monitoring pengawalan pengawasan korban untuk melihat progresnya, hari demi hari, kita dampingi meski pun korban itu ada di rumah sakit lain, RSI Pekajangan," tambahnya.

Kasus Pertama Kali di Kampungnya

Warga Desa Bukur, Kecamatan Bojong, kampung Rafa, mengungkapkan ini pertama kalinya mereka mengetahui ada kasus gigitan ular, apalagi weling yang jenisnya berbisa. Mereka mengatakan sebelumnya belum pernah ada kabar ular masuk rumah, apalagi sampai menggigit penghuninya.

"Sepertinya baru kali ini, warga sini digigit ular. Ular masuk rumah saja jarang terdengar, berarti baru kemarin yang viral itu," kata warga Desa Bukur, Rohadi, Rabu (2/7).

Ia mengakui bahwa rumah Rafa tidak jauh dari ladang maupun perkebunan milik warga.

"Kalau lokasi rumah itu memang dekat dengan semacam ladang atau kebun gitu. Tapi jarang ah ular masuk ke rumah warga," ucapnya.

Hal senada juga dikatakan salah seorang perangkat Desa Bukur, Edi, saat ditemui detikJateng di Kantor Desa Bukur.

"Saya asli sini, selama ini aman-aman saja. Baru kemarin itu kejadiannya. Malah jarang ular masuk rumah," kata dia.




(apu/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads