Rafa Korban Ular Weling Mulai Respons Rangsangan Usai Terima 33 Antivenom

Rafa Korban Ular Weling Mulai Respons Rangsangan Usai Terima 33 Antivenom

Robby Bernardi - detikJateng
Rabu, 02 Jul 2025 19:14 WIB
Ilustrasi ular weling
Ilustrasi ular weling. Foto: Lamn Thai National Park
Pekalongan -

Bocah Pekalongan korban gigitan ular weling, Rafa (11) mulai menunjukkan perkembangan usai mendapatkan suntikan antivenom sebanyak 33 vial. Rafa disebut sudah mulai merespons rangsangan.

Hal itu sebagaimana diungkapkan Asisten Manajer Pelayanan Medis RSI Muhammadiyah Pekajangan, Dokter Maria Ulfa. Maria menuturkan, Rafa mulai menggerakkan bagian tubuhnya seperti tangan dan kakinya meski belum sepenuhnya sadar.

"Masih menjalani perawatan intensif di ruang ICU. Pada pemantauan pagi ini, pasien mulai menunjukkan respons terhadap rangsangan, ditandai dengan gerakan tangan, kaki, dan bibir, meskipun belum sepenuhnya sadar," jelas Maria Ulfa kepada detikJateng, Rabu (2/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini Rafa masih dalam perawatan intensif di ICU RSI Pekajangan, Pekalongan. Dengan adanya respons terhadap rangsangan, Maria menyebut kondisi Rafa sudah mulai menunjukkan tanda-tanda membaik. Bahkan menurutnya, kondisi seperti itu, merupakan kemajuan yang signifikan dibandingkan kondisi sebelumnya.

"Hari ini, pasien telah menerima vial ke-32 hingga ke-33 antivenom, sebagai bagian dari penanganan intensif terhadap racun ular yang menyerang sistem tubuhnya," ungkapnya

ADVERTISEMENT

Dia menerangkan, sampai dengan hari ini RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan, total telah menerima 40 vial antivenom. Dari jumlah tersebut, 10 vial antivenom diterima dari LazizMu Kantor Layanan RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan.

Bantuan tersebut, diserahkan langsung oleh Sukisto, selaku Kepala LazisMu Kantor Layanan RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan kepada pihak keluarga pasien.

"Kami mohon dukungan dan doa dari seluruh masyarakat agar ananda Rafa dapat segera pulih," kata Maria Ulfa.

Sebagai informasi tambahan, hingga Rabu (2/7) RSI Pekajangan Pekalongan, telah mendapatkan 40 vial antivenom, yang bersumber dari:

- 2 vial antivenom neuropolyvalent Thailand dari Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah

- 1 vial antivenom neuropolyvalent Thailand dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta melalui RS Penyakit Infeksi Prof Dr Sulianti Saroso, Jakarta

- 4 vial antivenom neuropolyvalent Thailand, order RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan melalui PT PPP (Distributor PT Bio Farma) dan Perusahaan Perdagangan Indonesia

- 15 viral vial antivenom neuropolyvalent Thailand, RSUD Kajen kabupaten Pekalongan

- 2 vial vial antivenom neuropolyvalent Thailand, Dinas Kesehatan Propinsi Bali

- 6 vial antivenom neuropolyvalent Thailand dari Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi melalui Dinas Propinsi Jawa Tengah dan Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan

- 10 vial antivenom neuropolyvalent Thailand dari Kepala LazisMu Kantor Layanan RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan, 10 vial antivenom.

Diberitakan sebelumnya, kuasa hukum keluarga Rafa, Imam Maliki, mengungkapkan insiden itu terjadi pada Senin (16/6) dini hari. Saat itu korban tengah tidur.

Sempat dibawa ke mantri kesehatan, Rafa kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kajen Senin pagi. Saat itu, RSUD memberikannya suntikan dan oksigen selama sekitar 45 menit. RS menganggap pasien kondisinya aman sehingga bisa dilakukan rawat jalan.

Sekitar pukul 06.27 WIB, pihak keluarga membayar administrasi rumah sakit dan membawa pulang pasien. Namun, belum juga sampai ke rumah, pasien kejang-kejang.

"Di perjalanan pulang, pasien kejang-kejang. Keluarga panik, kemudian langsung dibawa ke Rumah Sakit Islam Pekajangan. Sampai hari ini masih dirawat di RSI Pekajangan," kata Imam saat ditemui detikJateng, di Kantor LBH Garuda Kencana Indonesia, Kabupaten Pekalongan, Selasa (24/6).




(apl/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads