Siswa SMA di Pati Rancang Detektor Microsleep, Cocok buat Sopir!

Siswa SMA di Pati Rancang Detektor Microsleep, Cocok buat Sopir!

Dian Utoro Aji - detikJateng
Kamis, 03 Jul 2025 17:00 WIB
Muhammad Fajar Diva Audiansyah siswa kelas X SMA PGRI Kayen Pati memperagakan penggunaan alat detektor microsleep. Foto diunggah Kamis (3/7/2025).
Muhammad Fajar Diva Audiansyah siswa kelas X SMA PGRI Kayen Pati memperagakan penggunaan alat detektor microsleep. Foto: Dok SMA PGRI Kayen Pati
Pati -

Siswa SMA PGRI 2 Kayen merancang sebuah alat yang mampu mendeteksi microsleep. Alat itu juga bisa langsung memberi peringatan ke penggunanya. Rancangan alat ini juga membuat siswa tersebut memenangi ajang bergengsi International Greenwich Olympiad (IGO) yang digelar di London pada Juni lalu.

Dia adalah Muhammad Fajar Diva Audiansyah kelas X SMA PGRI Kayen Pati. Diva harus bersaing dengan 350 finalis lainnya dari 53 negara di dunia. Seperti Cina, Korea Selatan, Jerman,Belanda, Oman hingga Colombia, Inggris, dan Jepang.

Diva mengatakan membuat alat ini karena resah terhadap banyaknya kejadian kecelakaan akibat tidur sesaat atau microsleep. Dari situ kemudian dia berkoordinasi dengan guru pembimbingnya untuk membuat alat pendeteksi dan pencegah rasa kantuk. Alatnya itu diberi nama X-Antuk smartband.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Akhirnya kami mencoba membuat alat pendeteksi dan pencegah rasa kantuk ini untuk meminimalisir kecelakaan akibat microsleep," jelasnya dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Kamis (3/7/2025).

Adapun alat tersebut dipasang di pergelangan tangan serta dua jari penggunanya.

ADVERTISEMENT

Alat tersebut akan memonitor denyut jantung, saturasi oksigen, resistansi kulit dan konduktansi kulit melalui sensor-sensor yang dipasang.

"Jika dua indikator terpantau di bawah standar, alat tersebut akan memberikan peringatan lewat getaran dan suasana keras. Sehingga diharapkan sopir bisa segera waspada dan dapat berhenti untuk beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan," jelasnya.

Adapun rancangan tersebut lantas dibawa ke ajang International Greenwich Olympiad (IGO) Juni lalu. Dia akhirnya memperoleh medali perak di ajang tersebut.

"Kami bersyukur bisa mendapatkan silver medal," jelasnya.

Kesempatan yang sama, Kepala SMA PGRI 2 Kayen Fitri Maria Ulfah ke depan pihaknya akan berkolaborasi dengan pemerintah agar bisa mendapatkan hak paten atas temuan X-antuk ini.

"Selain itu kami juga berupaya menjalin kerja sama dengan berbagai pihak khususnya Dinas Perindustrian untuk menggandakan temuan itu," jelasnya.




(ahr/apl)


Hide Ads