10 Gejala Akibat Gigitan Ular Berbisa dan Pertolongan Pertama yang Dilakukan

10 Gejala Akibat Gigitan Ular Berbisa dan Pertolongan Pertama yang Dilakukan

Anindya Milagsita - detikJateng
Senin, 30 Jun 2025 16:43 WIB
Ular Coastal Taipan, salah satu jenis ular berbisa
Ular berbisa. (Foto: David Clode/Unsplash)
Solo - Gigitan ular berbisa menjadi sebuah kondisi yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Ini dikarenakan korban bisa saja mengalami gejala tertentu yang diakibatkan oleh luka gigitan tersebut. Lantas, apa sajakah gejala akibat gigitan ular berbisa?

Sebelumnya, mari memahami terlebih dahulu alasan bisa ular bisa sangat berbahaya bagi manusia. Dijelaskan dalam buku 'Kuark - Mengapa Bisa Ular Mematikan?: Komik Sains Kuark Tahun 4 Edisi 10 Level 3' karya Gelar Sutopo, bisa ular adalah cairan racun yang dihasilkan oleh sebuah organ yang ada pada tubuh ular. Cairan racun tersebut memiliki peran yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup ular.

Hal tersebut dikarenakan cairan racun menjadi senjata utama yang diperlukan oleh ular untuk mempertahankan dirinya. Biasanya ular akan melumpuhkan pihak lawan saat merasa terancam dengan hanya sekadar menggigit atau juga mengeluarkan cairan racun tersebut.

Saat cairan racun dari bisa ular masuk ke dalam tubuh manusia, maka akan mengalir melalui saluran pembuluh darah. Apabila cairan racun tersebut mengalir ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung, maka efeknya bisa membuat cukup fatal.

Tidak hanya merasakan gejala tertentu, seseorang bisa saja mengalami kerusakan jaringan, saraf, hingga organ-organ di dalam tubuhnya. Bahkan yang paling fatal, mereka bisa saja kehilangan nyawa.

Oleh sebab itu, mengenali gejala akibat gigitan ular berbisa perlu dipahami dengan baik bagi setiap orang. Dengan begitu, korban yang mendapatkan gigitan ular dapat segera mendapatkan penanganan yang tepat. Berikut rangkuman gejala akibat gigitan ular berbisa.

10 Gejala Akibat Gigitan Ular Berbisa

Gejala akibat gigitan ular berbisa dapat berbeda-beda antara orang yang satu dengan lainnya. Tidak hanya itu saja, gejala yang ditimbulkan bisa saja berbeda tergantung pada sifat toksisitas yang dihasilkan oleh masing-masing spesies ular. Namun demikian, terdapat sejumlah gejala yang umum dan perlu untuk diketahui.

Dihimpun dari buku 'Asuhan Keperawatan Gawat Darurat' karya Septiana Fathonah, dkk dan 'Buku Asuhan Pasien Dengan Kegawatdaruratan Pada Sistem Muskuloskeletal dan Integumen' oleh Novida Prima Wijayanti, S. Kep, Ns, MKep, berikut beberapa gejala akibat gigitan ular berbisa.

1. Adanya Derajat Gigitan

Gejala pertama yang patut diwaspadai pada korban yang terkena patukan atau gigitan ular adalah dengan memperhatikan derajat gigitannya. Apa itu derajat gigitan? Secara umum, derajat gigitan ular adalah tingkat keparahan yang dihasilkan dari gigitan tersebut. Setidaknya derajat gigitan ular terbagi menjadi 5 tingkatan berbeda.

Tingkat pertama dalam derajat gigitan ular adalah derajat nol yang berarti tidak adanya gejala secara sistemik dirasakan oleh korban setelah 12 jam berlalu. Namun demikian, pada derajat ini biasanya korban akan mengalami pembengkakan paling kecil berdiameter 1 cm. Kemudian ada derajat satu yang biasanya menunjukkan adanya bekas gigitan dua taring di area tubuh yang tergigit. Derajat ini menunjukkan gejala bengkak dengan diameter sekitar 1-5 cm. Pada derajat ini korban juga tidak menunjukkan gejala sistemik sampai 12 jam.

Derajat selanjutnya adalah derajat dua yang disebut memiliki kemiripan dengan derajat satu. Akan tetapi, pada tingkat ini korban akan mengalami nyeri yang begitu hebat dalam 12 jam. Lalu ada derajat tiga yang mirip dengan derajat satu dan dua. Pada tingkat ini korban akan mengalami syok dan distres nafas atau lebam-lebam di seluruh tubuhnya. Barulah di derajat gigitan ular tertinggi, yaitu derajat empat korban dapat dengan sangat cepat berada dalam kondisi yang memburuk.

2. Adanya Bekas Gigitan

Selanjutnya, korban yang terkena gigitan ular akan menunjukkan gejala berupa adanya bekas gigitan. Dijelaskan gigitan ular berbisa biasanya ditandai dengan adanya bekas seperti luka tusuk. Dua luka tusuk ini disebabkan oleh taring ular berbisa yang biasanya tajam.

Menariknya, ada luka bekas gigitan ular yang dapat membantu seseorang membedakan atas luka akibat gigitan ular berbisa dan yang tidak berbisa. Pada gigitan ular berbisa luka akan ditandai dengan tanda dua titik yang khas. Sementara itu, luka gigitan ular tidak berbisa biasanya justru berbentuk huruf U yang ditandai dengan luka banyak.

Sebaliknya, apabila bekas gigitan ular tidak meninggalkan bekas atau sulit dikenali wujudnya, maka bisa dianggap sebagai gigitan ular berbisa. Hal ini dilakukan agar korban yang terkena gigitan segera mendapatkan pertolongan pertama.

3. Merasakan Nyeri

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, salah satu derajat gigitan ular akan menghasilkan sensasi nyeri yang luar biasa. Korban yang mengalami gigitan atau patukan ular bisa saja mengalami gejala berupa rasa nyeri yang seperti terbakar.

Bukan hanya itu saja, ada juga sensasi nyeri yang seolah-olah terasa ditusuk-tusuk atau bahkan tampak akan meledak. Sensasi nyeri tadi bisa dirasakan pada area bekas gigitan. Namun, apabila tidak segera mendapatkan pertolongan pertama atau penanganan yang tepat, maka bisa saja nyeri tersebut menyebar dengan cepat ke area yang lebih luas.

4. Bengkak

Tak hanya merasakan nyeri, korban yang tergigit ular berbisa juga dapat mengalami bengkak. Terutama di area yang terkena gigitan. Gejala ini disebut juga sebagai edema lokal yang ditandai dengan munculnya bengkak hanya dalam waktu yang singkat.

Umumnya, bengkak bisa muncul kurang dari 15 menit setelah tergigit. Gejala bengkak akibat gigitan ular tersebut bisa saja menjadi semakin masif dalam kurun waktu 2-3 hari. Pada kasus tertentu korban akan tetap mengalami bengkak hingga 3 minggu setelah peristiwa terjadi.

5. Memar

Selain membengkak, ternyata korban yang mengalami gigitan ular bisa mengalami gejala berupa memar. Dalam dunia medis kondisi tersebut digambarkan sebagai nekrosis lokal, yaitu adanya kerusakan pada jaringan sel yang membuat 'kematian dini' sel-sel maupun jaringan di dalam tubuh.

Biasanya memar juga akan terjadi pada kurun waktu tertentu. Pada area ini juga sering kali terasa nyeri. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pertolongan pertama agar kondisi memar yang muncul bisa segera tertangani dengan baik.

6. Pendarahan

Pada beberapa kasus gigitan ular berbisa, korban bisa mengalami gejala sistemik. Biasanya gejala sistemik ada pada derajat gigitan ular yang cukup tinggi, sehingga memicu kondisi yang cukup parah dibandingkan gejala-gejala lainnya.

Satu di antaranya adalah pendarahan. Umumnya, gejala ini terjadi pada luka tusuk gigitan yang mengakibatkan pendarahan yang persisten. Bahkan ada kemungkinan pendarahan spontan yang muncul di area-area tertentu.

7. Kelumpuhan

Kemudian ada juga gejala berupa kelumpuhan yang dapat dialami oleh korban terkena gigitan ular berbisa. Umumnya kelumpuhan bisa muncul pada 15 menit pertama sampai lebih dari 10 jam setelah terkena gigitan.

Bukan hanya pada area yang terkena gigitan saja, tapi kelumpuhan juga bisa bisa menyebar ke area tubuh lain. Sebut saja wajah, rahang bawah, otot menelan, hingga palatum. Sayangnya gejala ini bisa saja memicu adanya gangguan pernapasan pada korban.

8. Kekakuan Otot

Kalau sebelumnya ada nyeri, kali ini juga terdapat gejala yang masih berkaitan dengan rasa tidak nyaman pada tubuh korban yang mengalami luka gigitan ular berbisa. Kondisi yang dimaksud adalah kekakuan pada otot-ototnya. Biasanya kekakuan otot ini bisa saja muncul hanya dalam waktu 30 menit saja setelah tergigit atau terpatuk ular berbisa.

Namun, pada kasus-kasus yang lain gejala kekakuan otot bisa saja berlangsung setelah 3,5 jam mengalami gigitan. Oleh sebab itu, dengan memahami derajat gigitan ular bisa membantu menekan berbagai gejala yang muncul, termasuk kekakuan otot.

9. Syok

Salah satu gejala yang bisa saja tiba-tiba muncul pada korban terkena gigitan ular adalah syok. Adapun kondisi syok bisa terjadi karena hypovolemia atau depresi pada miokardial. Gejala ini termasuk dalam tingkat derajat tiga yang mendekati derajat paling atas, yaitu derajat empat.

Pada tingkatan derajat ini korban bisa mengalami syok dan termasuk dalam keadaan darurat klinis yang perlu mendapatkan tindakan medis segera. Tidak hanya bisa memicu kelumpuhan otot, pada derajat ini korban bisa saja mengalami kegagalan pernapasan atau penyumbatan pada saluran pernapasannya.

10. Kondisi Serius

Setelah mengalami peningkatan derajat menuju pada derajat empat, maka korban akan berada pada kondisi yang serius. Ini disebut juga sebagai leukositosis berat. Pada kondisi ini sel darah putih dalam tubuh akan meningkat dalam jumlah yang tak wajar.

Bukan hanya itu saja, pada saat terjadinya kondisi serius ini korban bisa mengalami gejala lain yang tak kalah serius. Sebut saja gagal ginjal akut maupun kebocoran kapiler.

Pertolongan Pertama Gigitan Ular Berbisa

Lantas, apa yang harus dilakukan apabila terkena gigitan ular berbisa? Ada berbagai metode pertolongan pertama yang bisa dilakukan oleh orang-orang sekitar saat mengetahui adanya korban terkena gigitan ular berbisa. Dihimpun dari buku 'Pertolongan Pertama Kondisi Kegawatdaruratan Prehospital' karya Ns Bayu Akbar Khayudin MKep, dkk., berikut langkah-langkah memberikan pertolongan pertama akibat gigitan ular berbisa:

  • Jangan panik dan cemas, tetap bersikap tenang.
  • Usahakan agar korban mengurangi pergerakan yang tidak perlu dan minta untuk tetap diam.
  • Menstabilkan atau mengistirahatkan bagian tubuh yang terkena gigitan ular dengan menggunakan kayu atau benda keras lainnya.
  • Usahakan untuk mengumpulkan informasi tentang ciri-ciri ular dari korban guna memudahkan pihak rumah sakit memberikan antibisa.
  • Segera bawa korban ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

Selanjutnya, ada pertolongan pertama gigitan ular yang telah disampaikan oleh World Health Organization (WHO). Di dalam 'Guidelines for the management of snake-bites, 2nd edition' WHO pada tahun 2016 lalu membagikan langkah-langkah yang dapat dijadikan sebagai salah satu acuan dalam memberikan pertolongan pertama saat terjadi gigitan ular berbisa.

Di dalam pedoman tersebut diuraikan secara singkat dan lengkap pertolongan pertama yang bisa dilakukan oleh orang-orang di sekitar saat mengetahui adanya korban gigitan ular berbisa. Adapun langkah-langkah yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:

  • Menenangkan korban yang telah terkena gigitan ular.
  • Mengusahakan agar penyerapan racun sistemik tertunda.
  • Mencegah komplikasi sebelum pasien menerima perawatan medis yang tepat.
  • Mengendalikan gejala awal akibat racun yang masuk melalui gigitan ular.
  • Mengatur transportasi pasien ke tempat yang membuat mereka mendapatkan perawatan medis yang tepat.

Itulah tadi rangkuman mengenai gejala akibat gigitan ular berbisa lengkap dengan pertolongan pertama yang bisa dilakukan oleh orang-orang di sekitar korban. Semoga informasi ini membantu, ya.


(anm/ahr)


Hide Ads