Kalender Muharram 1447 H Beserta Peristiwa Penting dan Amalannya

Kalender Muharram 1447 H Beserta Peristiwa Penting dan Amalannya

Anindya Milagsita - detikJateng
Minggu, 29 Jun 2025 10:09 WIB
ILUSTRASI KALENDER ISLAM.
Ilustrasu kalender Hijriah. Foto: Freepik
Solo -

Menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah menjadi waktu yang begitu bermakna bagi setiap kaum muslim untuk memulai tahun yang baru dengan meningkatkan ibadah dan keimanannya. Tidak hanya itu saja, sebagian muslim mungkin memerlukan kalender Muharram untuk menjadi acuan dalam mengerjakan amalan sehari-hari. Temukan uraiannya melalui artikel ini.

Dijelaskan dalam buku 'Siapa Berpuasa Dimudahkan Urusannya' karya Khalifa Zain Nasrullah, dijelaskan bulan Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Hijriah. Bulan tersebut menjadi bagian dari asyhurul hurum atau bulan yang diharamkan untuk berperang.

Tak hanya itu saja, terdapat berbagai amalan yang bisa dikerjakan oleh kaum muslim sepanjang bulan Muharram. Dengan begitu, kalender Muharram diperlukan bagi mereka agar dapat menentukan waktu untuk melakukan berbagai amalan. Termasuk berpuasa sunnah di tanggal-tanggal tertentu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai acuan bagi kaum muslim, berikut akan diuraikan secara lengkap kalender Muharram 1447 H lengkap dengan peristiwa penting dan amalan yang bisa dikerjakan. Simak penjelasannya berikut ini.

Kalender Muharram 1447 H

Untuk diketahui, penetapan 1 Muharram 1447 H memiliki perbedaan di kalangan sebagian muslim. Terutama mereka yang berpedoman pada kalender Hijriah yang diterbitkan oleh lembaga pemerintah maupun organisasi Islam di Indonesia.

ADVERTISEMENT

Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) RI telah menerbitkan Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025. Di dalam kalender tersebut tertera 1 Muharram 1447 H jatuh pada hari Jumat, 27 Juni 2025. Tanggal tersebut juga ditetapkan sebagai libur dalam rangka 1 Muharram Tahun Baru Islam 1447 H.

Sementara itu, Nahdlatul Ulama (NU) menerbitkan Almanak Tahun 2025 1 Rajab 1446 H-11 Rajab 1447 H. Melalui almanak tersebut juga dapat diketahui mengenai penetapan 1 Muharram 1447 H. Adapun tanggal 1 Muharram 1447 H versi NU jatuh di tanggal yang sama dengan pemerintah, yaitu hari Jumat, 27 Juni 2025.

Lain halnya dengan Muhammadiyah yang memiliki penetapan tersendiri. Pihak Muhammadiyah telah menerbitkan Kalender Hijriah Global Tunggal 1447 H yang mencantumkan tanggal 1 Muharram 1447 H berlangsung pada hari Kamis, 26 Juni 2025. Artinya, awal Tahun Baru Islam versi Muhammadiyah satu hari lebih awal dibandingkan pemerintah dan NU.

Untuk memudahkan bagi kaum muslim dalam mencermati tanggal demi tanggal yang berlangsung di bulan Muharram tahun ini terdapat kalender Muharram yang akan diuraikan secara lengkap. Berikut tiga versi kalender Muharram 1447 H yang dikutip dari kalender resmi Kemenag RI, NU, dan Muhammadiyah.

1. Kalender Bulan Muharram 1447 H Versi Kemenag RI

  • 1 Muharram 1447 H: Jumat, 27 Juni 2025
  • 2 Muharram 1447 H: Sabtu, 28 Juni 2025
  • 3 Muharram 1447 H: Minggu 29 Juni 2025
  • 4 Muharram 1447 H: Senin, 30 Juni 2025
  • 5 Muharram 1447 H: Selasa 1 Juli 2025
  • 6 Muharram 1447 H: Rabu, 2 Juli 2025
  • 7 Muharram 1447 H: Kamis, 3 Juli 2025
  • 8 Muharram 1447 H: Jumat, 4 Juli 2025
  • 9 Muharram 1447 H: Sabtu, 5 Juli 2025
  • 10 Muharram 1447 H: Minggu, 6 Juli 2025
  • 11 Muharram 1447 H: Senin, 7 Juli 2025
  • 12 Muharram 1447 H: Selasa, 8 Juli 2025
  • 13 Muharram 1447 H: Rabu, 9 Juli 2025
  • 14 Muharram 1447 H: Kamis, 10 Juli 2025
  • 15 Muharram 1447 H: Jumat, 11 Juli 2025
  • 16 Muharram 1447 H: Sabtu, 12 Juli 2025
  • 17 Muharram 1447 H: Minggu, 13 Juli 2025
  • 18 Muharram 1447 H: Senin, 14 Juli 2025
  • 19 Muharram 1447 H: Selasa, 15 Juli 2025
  • 20 Muharram 1447 H: Rabu, 16 Juli 2025
  • 21 Muharram 1447 H: Kamis, 17 Juli 2025
  • 22 Muharram 1447 H: Jumat, 18 Juli 2025
  • 23 Muharram 1447 H: Sabtu, 19 Juli 2025
  • 24 Muharram 1447 H: Minggu, 20 Juli 2025
  • 25 Muharram 1447 H: Senin, 21 Juli 2025
  • 26 Muharram 1447 H: Selasa, 22 Juli 2025
  • 27 Muharram 1447 H: Rabu, 23 Juli 2025
  • 28 Muharram 1447 H: Kamis, 24 Juli 2025
  • 29 Muharram 1447 H: Jumat, 25 Juli 2025

2. Kalender Bulan Muharram 1447 H Versi NU

  • 1 Muharram 1447 H: Jumat, 27 Juni 2025
  • 2 Muharram 1447 H: Sabtu, 28 Juni 2025
  • 3 Muharram 1447 H: Minggu 29 Juni 2025
  • 4 Muharram 1447 H: Senin, 30 Juni 2025
  • 5 Muharram 1447 H: Selasa 1 Juli 2025
  • 6 Muharram 1447 H: Rabu, 2 Juli 2025
  • 7 Muharram 1447 H: Kamis, 3 Juli 2025
  • 8 Muharram 1447 H: Jumat, 4 Juli 2025
  • 9 Muharram 1447 H: Sabtu, 5 Juli 2025
  • 10 Muharram 1447 H: Minggu, 6 Juli 2025
  • 11 Muharram 1447 H: Senin, 7 Juli 2025
  • 12 Muharram 1447 H: Selasa, 8 Juli 2025
  • 13 Muharram 1447 H: Rabu, 9 Juli 2025
  • 14 Muharram 1447 H: Kamis, 10 Juli 2025
  • 15 Muharram 1447 H: Jumat, 11 Juli 2025
  • 16 Muharram 1447 H: Sabtu, 12 Juli 2025
  • 17 Muharram 1447 H: Minggu, 13 Juli 2025
  • 18 Muharram 1447 H: Senin, 14 Juli 2025
  • 19 Muharram 1447 H: Selasa, 15 Juli 2025
  • 20 Muharram 1447 H: Rabu, 16 Juli 2025
  • 21 Muharram 1447 H: Kamis, 17 Juli 2025
  • 22 Muharram 1447 H: Jumat, 18 Juli 2025
  • 23 Muharram 1447 H: Sabtu, 19 Juli 2025
  • 24 Muharram 1447 H: Minggu, 20 Juli 2025
  • 25 Muharram 1447 H: Senin, 21 Juli 2025
  • 26 Muharram 1447 H: Selasa, 22 Juli 2025
  • 27 Muharram 1447 H: Rabu, 23 Juli 2025
  • 28 Muharram 1447 H: Kamis, 24 Juli 2025
  • 29 Muharram 1447 H: Jumat, 25 Juli 2025

3. Kalender Bulan Muharram 1447 H Versi Muhammadiyah

  • 1 Muharram 1447 H: Kamis, 26 Juni 2025
  • 2 Muharram 1447 H: Jumat, 27 Juni 2025
  • 3 Muharram 1447 H: Sabtu, 28 Juni 2025
  • 4 Muharram 1447 H: Minggu, 29 Juni 2025
  • 5 Muharram 1447 H: Senin, 30 Juni 2025
  • 6 Muharram 1447 H: Selasa, 1 Juli 2025
  • 7 Muharram 1447 H: Rabu, 2 Juli 2025
  • 8 Muharram 1447 H: Kamis, 3 Juli 2025
  • 9 Muharram 1447 H: Jumat, 4 Juli 2025
  • 10 Muharram 1447 H: Sabtu, 5 Juli 2025
  • 11 Muharram 1447 H: Minggu, 6 Juli 2025
  • 12 Muharram 1447 H: Senin, 7 Juli 2025
  • 13 Muharram 1447 H: Selasa, 8 Juli 2025
  • 14 Muharram 1447 H: Rabu, 9 Juli 2025
  • 15 Muharram 1447 H: Kamis, 10 Juli 2025
  • 16 Muharram 1447 H: Jumat, 11 Juli 2025
  • 17 Muharram 1447 H: Sabtu, 12 Juli 2025
  • 18 Muharram 1447 H: Minggu, 13 Juli 2025
  • 19 Muharram 1447 H: Senin, 14 Juli 2025
  • 20 Muharram 1447 H: Selasa, 15 Juli 2025
  • 21 Muharram 1447 H: Rabu, 16 Juli 2025
  • 22 Muharram 1447 H: Kamis, 17 Juli 2025
  • 23 Muharram 1447 H: Jumat, 18 Juli 2025
  • 24 Muharram 1447 H: Sabtu, 19 Juli 2025
  • 25 Muharram 1447 H: Minggu, 20 Juli 2025
  • 26 Muharram 1447 H: Senin, 21 Juli 2025
  • 27 Muharram 1447 H: Selasa, 22 Juli 2025
  • 28 Muharram 1447 H: Rabu, 23 Juli 2025
  • 29 Muharram 1447 H: Kamis, 24 Juli 2025
  • 30 Muharram 1447 H: Jumat, 25 Juli 2025

Peristiwa Penting Muharram

Setelah mencermati kalender Muharram secara lengkap, ada juga peristiwa penting di bulan Muharram yang tak kalah penting untuk diketahui. Hal ini tak terlepas dari keistimewaan bulan Muharram sebagai salah satu bulan haram (yang disucikan).

Ida Fitri Shohibah dalam bukunya 'Mengenal Nama Bulan dalam Kalender Hijriyah', memberikan penjelasan tentang kemuliaan bulan Muharram. Disampaikan bulan Muharram merupakan bulan yang penuh sejarah karena ada berbagai peristiwa yang menunjukkan bukti kasih sayang Allah SWT kepada setiap makhluk-Nya.

Bukan hanya itu saja, Muharram juga termasuk satu dari empat bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT. Hal ini juga telah tertuang di dalam Al-Quran, tepatnya Surat At-Taubah ayat 36. Sebagaimana Allah SWT berfirman:

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌۗ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةًۗ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ ۝٣٦

Inna 'iddatasy-syuhûri 'indallâhitsnâ 'asyara syahran fî kitâbillâhi yauma khalaqas-samâwâti wal-ardla min-hâ arba'atun ḫurum, dzâlikad-dînul-qayyimu fa lâ tadhlimû fîhinna anfusakum wa qâtilul-musyrikîna kâffatang kamâ yuqâtilûnakum kâffah, wa'lamû annallâha ma'al-muttaqîn.

Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa."

Lantas, apa sajakah peristiwa penting Muharram? Masih dijelaskan dalam buku yang sama, peristiwa penting di bulan Muharram tak terlepas dari keberadaan tanggal 10 Muharram yang dipenuhi dengan berbagai kisah bersejarah dalam Islam. Tanggal 10 Muharram disebut juga sebagai Asyura karena pada saat itu ada begitu banyak peristiwa yang dialami oleh Nabi dan Rasul.

Tidak hanya itu saja, 10 Muharram juga dikenal sebagai 'hari pertolongan' karena Allah SWT menunjukkan kasih sayang-Nya kepada setiap hamba. Ada sejumlah peristiwa yang menjadi bukti pertolongan Allah SWT. Berikut beberapa di antaranya:

  • Nabi Adam AS diberi kesempatan untuk bertaubat kepada Allah SWT. Kemudian Allah SWT juga turut mempertemukan Nabi Adam dengan Siti Hawa di Padang Arafah atau Jabal Rahmah.
  • Nabi Idris AS diangkat oleh Allah SWT ke langit.
  • Nabi Nuh AS diselematkan oleh Allah SWT keluar dari perahunya sesudah bumi ditenggelamkan selama enam bulan.
  • Nabi Ibrahim AS diberikan keselamatan oleh Allah SWT dari peristiwa pembakaran yang dilakukan oleh Raja Namrud.
  • Nabi Yusuf AS diberikan kebebasan dengan keluar dari penjara.
  • Nabi Ya'kub AS dipulihkan penglihatannya oleh Allah SWT.
  • Nabi Ayub AS dipulihkan oleh Allah SWT dari penyakit kulit yang dialaminya.
  • Nabi Yunus AS diselamatkan dari dalam perut ikan paus setelah berada selama 40 hari 40 malam di dalamnya.
  • Nabi Musa AS menerima wahyu dari Allah SWT berupa Kitab Taurat.
  • Nabi Musa AS berhasil menyelamatkan dirinya dari kejaran Firaun dengan menyeberangi laut merah.
  • Nabi Sulaiman AS dikaruniai Allah SWT kerajaan yang besar.
  • Nabi Muhammad SAW berhasil lolos dari racun yang berasal dari orang-orang Yahudi.

Sementara itu, ada beberapa peristiwa penting lainnya yang juga terjadi di hari Asyura, yaitu 10 Muharram. Diungkap dalam buku 'Memahami Cita-cita Teks Agama' karya KH Husein Muhammad, ini beberapa peristiwa yang dimaksud:

  • Nabi Yusuf AS dipertemukan kembali dengan ayahnya, yaitu Nabi Ya'kub AS. Padahal sebelumnya saudara-saudara mereka telah menyatakan sang ayah meninggal dunia akibat dimakan binatang hewan buas.
  • Nabi Muhammad SAW memberikan sunnah bagi kaumnya untuk mengerjakan puasa sunnah di tanggal 10 Muharram.

Anjuran berpuasa di tanggal 10 Muharram atau hari Asyura telah diterangkan dalam sebuah riwayat hadits yang bersumber dari Aisyah r.a. Dikutip dari buku 'Inilah Alasan Rasulullah SAW Menganjurkan Puasa Sunah' oleh H AmIrulloh Syarbini dan Hj Iis Nur'aeni Afgandi, di dalam sebuah hadits Aisyah r.a. meriwayatkan:

"Hari Asyura adalah waktunya puasa orang-orang Quraisy pada zaman jahiliyah. Dan Rasulullah pun melaksanakannya. Tatkala Nabi tiba di Madinah, beliau tetap melakukan puasa Asyura dan memerintahkan sahabat untuk melakukan puasa itu juga. Ketiga diwajibkan puasa Ramadhan, beliau meninggalkan puasa Asyura dan beliau bersabda, 'Barangsiapa yang hendak berpuasa, maka puasalah, dan barangsiapa yang hendak berbuka, maka berbukalah'." (HR. Bukhari)

Amalan Bulan Muharram

Mengingat bulan Muharram merupakan waktu yang penuh kemuliaan, maka hendaknya setiap muslim untuk mengisinya dengan berbagai amalan. Termasuk mengerjakan puasa sunnah sesuai dengan anjuran dari Rasulullah SAW.

Terdapat dua puasa sunnah yang hanya dapat dijumpai oleh kaum muslim di bulan Muharram. Kedua puasa tersebut adalah puasa Tasua dan Asyura. Dijelaskan dalam buku 'Panduan Muslim Sehari-hari' oleh DR KH M Hamdan Rasyid, MA dan Saiful Hadi El-Sutha, puasa Tasua merupakan puasa sunnah yang dikerjakan di hari ke-9 bulan Muharram. Sementara itu, puasa Asyura adalah puasa sunnah di tanggal 10 Muharram.

Adapun anjuran berpuasa Tasua telah dijelaskan dalam sebuah riwayat hadits. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

إِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ، إِنْ شَاءَ اللهُ حُمنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ.
(رواه مسلم)

"Insya Allah di tahun depan kita juga akan berpuasa di hari kesembilan (bulan Muharram)." (HR. Muslim)

Kemudian terdapat keutamaan puasa Asyura yang dapat menjadi pelebur dosa-dosa bagi siapa saja yang melakukannya. Ini telah diterangkan dalam riwayat hadits yang menyebut sabda Rasulullah SAW:

وَصَوْمُ عَاشُوْرَاءَ يُكْفِرُ سَنَّة مَاضِيَّة.
(رواه الطبراني)

"Puasa Asyura adalah melebur dosa-dosa setahun yang lalu." (HR. Ath-Thabrani)

Sebelum mengerjakan puasa sunnah tersebut, ada baiknya setiap muslim mengawalinya dengan bacaan niat. Terlebih lagi bacaan niat kedua puasa tersebut berbeda. Dikutip dari buku 'Meraih Surga dengan Puasa' karya H Herdiansyah Achmad, Lc, berikut bacaan niat puasa sunnah Tasua pada 9 Muharram dan Asyura di tanggal 10 Muharram:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ تَاسُعَةَ سُنَّةَ لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma yauma tasu'ata sunnata-lillahi ta'ala.

Artinya: "Saya berniat puasa Tasu'a sunah karena Allah Ta'ala."

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَأَ سُنَّةَ لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma yauma 'asyûra-a sunnata-lillahi ta'ala.

Artinya: "Saya berniat puasa Asyura sunah karena Allah Ta'ala."

Demikian tadi rangkuman kalender Muharram 1447 H lengkap dengan peristiwa penting dan amalan yang bisa dikerjakan sepanjang bulan tersebut. Semoga membantu.




(par/par)


Hide Ads