Momen Damkar Semarang Bantu Ambil Rapor Siswa Pakai Mobil Rescue

Momen Damkar Semarang Bantu Ambil Rapor Siswa Pakai Mobil Rescue

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Jumat, 20 Jun 2025 19:51 WIB
Petugas Damkar Kota Semarang membantu mengambilkan rapor seorang anak di SMAN 15 Semarang, Jumat (20/6/2025).
Petugas Damkar Kota Semarang membantu mengambilkan rapor seorang anak di SMAN 15 Semarang, Jumat (20/6/2025). Foto: dok. Ade Bhakti
Semarang -

Viral di media sosial petugas Damkar Kota Semarang membantu seorang siswa SMA yang kesulitan mengambil rapor karena kondisi orang tua. Petugas Damkar mengambilkan rapor anak tersebut sekaligus adiknya.

Momen tersebut diunggah oleh Sekretaris Damkar Kota Semarang, Ade Bhakti, di akun Instagram miliknya, @adebhakti. Disebutkan, awalnya siswa tersebut menghubungi via pesan langsung dan meminta bantuan karena orang tuanya tidak bisa hadir.

"Mau ngambilin raport Anak Yatim Pemberani... anak ini keren... tanggung jawab seorang anak pertama Laki-Laki... Bismillah bisa membahagiakan dia... saat rapotan," kata Ade dalam akunnya, Jumat (20/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat diminta konfirmasi, Ade menjelaskan, anak tersebut telah kehilangan ayahnya. Sementara ibunya tengah mengidap penyakit sehingga tak bisa mengambil rapor di sekolah.

"Ibunya sedang sakit saraf yang menyebabkan sering berteriak-teriak. Sekolah mengatakan agar siswa itu tidak mengambil sendiri rapornya," kata Ade saat dihubungi detikJateng, Jumat (20/5).

ADVERTISEMENT

Mengetahui anak bernama Noval tersebut hanya tinggal bersama ibunya yang sedang sakit, Ade mengaku merasa simpati dan memutuskan mendatangi sekolah Noval, ditemani tim rescue menggunakan mobil Damkar.

"Saya terenyuh, makanya saya ajak teman-teman rescue yang sedang tidak bertugas," ujar Ade.

Selain mengambilkan rapor Noval yang hendak melanjutkan ke kelas 11 SMAN 15 Semarang, Ade dan rombongan juga mengambilkan rapor adik Noval.

"Tadi rencana setelah rapornya tak ambilin, dia mau ngambilin rapornya adiknya. Terus ya tak ajak sekalian 'ya wis ayo diambilin sekalian adiknya di SD Sambiroto 01'," tuturnya.

Ia mengatakan, saat tiba di sekolah, para guru sudah tak lagi terkejut melihat rombongan Damkar. Mereka disebut telah bersiap karena melihat unggahan di akun Instagram Ade Bhakti.

"Anaknya juga sempat terharu, mau nangis juga. Karena kan ngobrol, cerita bapaknya sudah nggak ada, akhirnya dia mau nggak mau jadi kepala keluarga," terangnya.

Ade menceritakan, untuk mendukung keluarga, Noval sehari-hari juga ikut membantu ibunya di warung kelontong.

"Ibunya punya warung kecil yang jual shampo, telur, gula. Noval juga bantu jualan," jelasnya.

Tak hanya itu, Ade juga menyebut pengalaman unik lain, seperti diminta menagih utang, bahkan didatangi mahasiswa yang ingin menggarap skripsi di Markas Damkar.

"Juga ada yang WA ke call center, 'Pak, teman saya depresi, mau ke kantor Damkar, mau curhat'," kata Ade.

Ia menegaskan, Damkar Semarang terbuka terhadap permintaan kemanusiaan, asal masih dalam kapasitasnya. Bila tidak, mereka akan mengarahkan ke instansi terkait lainnya.

"Kalau di luar kewenangan kami, ya kami jelaskan," tuturnya.




(rih/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads