Tiga bocah tertabrak kereta api saat melintas di perlintasan sebidang tidak terjaga di Kabupaten Demak. Akibat kecelakaan ini, satu korban meninggal, satu luka dan satu berhasil menyelamatkan diri.
Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo, menyampaikan kejadian tragis itu terjadi sekitar pukul 10.50 WIB tepatnya kilometer 15+1/2 antara Stasiun Tegowanu dan Stasiun Brumbung.
Saat itu, ketiga korban tengah melintas di perlintasan tanpa palang pintu. Dan di saat bersamaan melintas Kereta Api (KA) Sembrani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berdasarkan keterangan saksi mata, insiden bermula ketika tiga orang anak sekolah melintasi perlintasan sebidang menggunakan sepeda secara bersamaan. Pada saat yang sama, KA Sembrani tengah melintas di jalur tersebut," urai Franoto dalam keterangannya, Sabtu (14/6/2025).
Sementara itu, Kapolsek Mranggen, AKP Margono, menerangkan saat kejadian ada tiga anak yang tengah melintas di perlintasan tanpa palang pintu dan penjaga.
Kondisi Para Korban
Para korban adalah MZ (14) dan AN (14) yang mengendarai sepeda saat menyeberang rel. Kemudian ada satu anak lainnya berinisial RS (14) berjalan kaki mengiringi keduanya.
Dalam kecelakaan tersebut, satu anak atas nama RS yang berjalan kaki sempat menghindar tabrakan langsung dengan kereta. Namun dua temannya tidak sempat menghindar sepenuhnya sehingga salah satu dari dua temannya, yaitu MZ meninggal dunia. Sedangkan AN mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit.
"Yang luka dirawat di RS Pelita Anugerah. Yang satu selamat, tidak apa apa, satu meninggal dibawa ke RS Sultan Fatah Karangawen," kata Kapolsek Mranggen, AKP Margono saat dihubungi detikJateng, Sabtu (14/6/2025).
Dari foto yang dilihat detikJateng, korban meninggal posisinya tengkurap sekitar lima meter dari lokasi. Kemudian korban luka dirawat dengan bantuan oksigen di rumah sakit serta terlihat luka robek di tangan kanan.
Detik-detik Kecelakaan
Peristiwa itu terjadi ketika tiga siswa SMP N 1 Mranggen itu hendak menyeberang. Mereka sempat berhenti di antara jalur ganda atau double track karena ada kereta dari barat ke timur melintas di rel di depannya. Mereka agak mundur namun ternyata dari arah timur ke barat melaju kereta lain di rel di belakang mereka.
"Dua pakai sepeda, satu jalan kaki. Mereka menyeberang rel, fokus melihat yang dari arah barat ada kereta. Mereka mundur, kan posisi sudah di tengah itu, mundur-mundur, ternyata dari timur ada kereta juga. Dua kereta yang berpapasan," jelas Margono.
Mereka pun terempas dan korban MZ meninggal di lokasi kejadian. Pihak kepolisian langsung datang ke lokasi, semua korban kemudian dibawa ke rumah sakit termasuk korban meninggal yang dievakuasi dari lokasi.
(aku/aku)