Satu anak masih dirawat di rumah sakit usai tertabrak Kereta Api (KA) Sembrani bersama dua anak lainnya di Demak. Peristiwa nahas itu juga merenggut nyawa salah satu korban.
Kecelakaan terjadi di perlintasan KA tanpa palang pintu di Kembangarum, Mranggen, Kabupaten Demak sekitar pukul 10.50 WIB. Para korban adalah MZ (14) dan AN (14) yang mengendarai sepeda saat menyeberang rel. Kemudian ada satu anak lainnya berinisial RS (14) berjalan kaki mengiringi keduanya.
Dalam kecelakaan tersebut, satu anak atas nama RS yang berjalan kaki sempat menghindar tabrakan langsung dengan kereta. Namun dua temannya tidak sempat menghindar sepenuhnya sehingga salah satu dari dua temannya, yaitu MZ meninggal dunia. Sedangkan AN mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang luka dirawat di RS Pelita Anugerah. Yang satu selamat, tidak apa apa, satu meninggal dibawa ke RS Sultan Fatah Karangawen," kata Kapolsek Mranggen, AKP Margono saat dihubungi detikJateng, Sabtu (14/6/2025).
Dari foto yang dilihat detikJateng, korban meninggal posisinya tengkurap sekitar lima meter dari lokasi. Kemudian korban luka dirawat dengan bantuan oksigen di rumah sakit serta terlihat luka robek di tangan kanan.
Peristiwa itu terjadi ketika tiga siswa SMP N 1 Mranggen itu hendak menyeberang. Mereka sempat berhenti di antara jalur ganda atau double track karena ada kereta dari barat ke timur melintas di rel di depannya. Mereka agak mundur namun ternyata dari arah timur ke barat melaju kereta lain di rel di belakang mereka.
"Dua pakai sepeda, satu jalan kaki. Mereka menyeberang rel, fokus melihat yang dari arah barat ada kereta. Mereka mundur, kan posisi sudah di tengah itu, mundur-mundur, ternyata dari timur ada kereta juga. Dua kereta yang berpapasan," jelas Margono.
Mereka pun terhempas dan korban MZ meninggal di lokasi kejadian. Pihak kepolisian langsung datang ke lokasi, semua korban kemudian dibawa ke rumah sakit termasuk korban meninggal yang dievakuasi dari lokasi.
Sementara itu, Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo, membenarkan informasi tersebut dan mengatakan peristiwa terjadi sekitar pukul 10.50 WIB di kilometer 15+1/2 antara Stasiun Tegowanu dan Stasiun Brumbung.
"Berdasarkan keterangan saksi mata, insiden bermula ketika tiga orang anak sekolah melintasi perlintasan sebidang menggunakan sepeda secara bersamaan. Pada saat yang sama, KA Sembrani tengah melintas di jalur tersebut," kata Franoto dalam keterangannya, Sabtu (14/6/2025).
Masinis kereta dengan relasi Surabaya-Jakarta sudah membunyikan penanda. Namun anak-anak yang berada di perlintasan itu tetap tertemper atau tertabrak. Mereka terpental dan kemudian dibawa ke rumah sakit.
"Akibat kejadian ini, tiga anak menjadi korban. Satu orang dinyatakan selamat dengan luka ringan, satu orang mengalami luka berat dan telah dilarikan ke RS Pelita Anugerah Mranggen, sementara satu orang lainnya meninggal dunia di lokasi kejadian," ujarnya.
(aku/aku)