Tahapan aktivasi akun dalam Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (SPMB) Jawa Tengah (Jateng) telah ditutup. Tahun ini, tercatat ada 320.525 pendaftar untuk jenjang SMA dan SMK. Padahal, daya tampung sekolah negeri hanya 227.624.
Hal itu disampaikan Subbag Program Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng, Roberto Agung Nugroho. Ia mengatakan, tahap aktivasi akun telah ditutup Kamis (12/6).
"Aktivasi akun tanggal 12 itu kita batasi hingga pukul 22.00 WIB. Pengajuan akun kemarin ini ada 329.211, yang sudah verifikasi ada 321.159, yang belum berarti 8.052," kata Roberto di Kantor Disdikbud Jateng, Kecamatan Semarang Tengah, Jumat (13/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan, sebanyak 320.524 siswa itu akan lanjut untuk ikut seleksi pada 14-18 Juni mendatang. Sisanya, sebanyak 8.052, belum verifikasi dan otomatis tidak bisa mengikuti proses selanjutnya.
"Kemudian daya tampung kita sebanyak sebanyak 227.624. Berarti ada sekitar 93 ribu yang tidak bisa masuk sekolah negeri karena saingan itu, ini lumayan banyak," ungkapnya.
![]() |
Menurut Roberto, ada sejumlah alasan mengapa sebagian siswa tidak melakukan verifikasi maupun aktivasi akun, mulai dari lupa, tidak tahu prosedur, hingga kesengajaan.
"Bisa jadi karena ketidaktahuan, kelupaan, atau memang ada yang sengaja tidak melakukan verifikasi. Ada juga yang datanya belum lengkap," ungkapnya.
Ia menegaskan, pihak Disdikbud Jateng sudah memberikan informasi batas waktu aktivasi akun melalui situs resmi SPMB. Namun, hingga hari terakhir, masih banyak yang belum menindaklanjuti.
"Kemarin ada yang datang untuk permintaan pengajuan, kami tetap tolak, karena harus sesuai dengan regulasi," tegas Roberto.
"Sosialisasi juga sudah dilakukan, kita infokan juga ke satuan pendidikan untuk menghubungi yang belum aktivasi. Siang ada 12 ribuan, terus akhirnya tinggal 8 ribuan," lanjutnya.
Hari ini, lanjutnya, tim sedang melakukan proses cleansing atau pembersihan data untuk memastikan hanya data valid yang digunakan dalam sistem seleksi.
"Karena ada akun yang diajukan berkali-kali dan gagal, itu harus dibersihkan. Supaya besok saat pemilihan sekolah tidak ada data sampah yang mengganggu," katanya.
Dengan berakhirnya masa aktivasi akun, sebanyak 320.524 siswa dipastikan akan 'bertarung' memperebutkan kursi sekolah negeri mulai 14-18 Juni 2025. Seleksi akan dilakukan sesuai jalur masing-masing, termasuk zonasi, afirmasi, prestasi, dan perpindahan orang tua.
"Nanti tanggal 18 itu sampai sore, kalau tanggal 14 itu karena online, bisa sampai jam 23.59 WIB. Nanti jam 00.00 WIB sistem akan update, maintenance, dibuka lagi jam 06.00 WIB," jelasnya.
(afn/apu)