Detik-detik Damkar Klaten Cabut Per Spring Bed Nancap di Bokong Pemuda

Detik-detik Damkar Klaten Cabut Per Spring Bed Nancap di Bokong Pemuda

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Rabu, 11 Jun 2025 09:44 WIB
Ilustrasi ambulans di jalan raya
Ilustrasi pertolongan pertama. Foto: Getty Images/ananaline
Klaten -

Pemuda berinisial H (21) warga Kecamatan Polanharjo, Klaten, meminta tolong Damkar karena bokongnya tertancap per kasur spring bed. Begini detik-detik menegangkannnya saat tim Damkar Klaten dan PMI mencopot per tersebut.

"Proses evakuasi dengan penyobekan spring bed dan pemotongan per spring bed. Proses evakuasi sekitar 10 menit," ungkap personel regu 2 Damkar Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Pemkab Klaten, Satria Bagyanto kepada wartawan di lokasi, Selasa (10/6/2025) malam.

Diceritakan Satria, laporan kejadian masuk ke markas sekitar pukul 21.15 WIB. Laporan itu menyebut ada warga tertancap per spring bed.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mendapatkan laporan bahwa ada warga saat mau tiduran bagian pinggul tertancap per dari spring bed. Kemudian telpon ke Damkar," kata Satria.

Mendapatkan laporan itu, ungkap Satria, markasnya langsung menyiagakan personel. Damkar juga berkoordinasi dengan PMI Klaten untuk penanganan medisnya.

ADVERTISEMENT

"Kita berkoordinasi dengan markas PMI Klaten untuk kemudian bergerak ke lokasi. Tiba di lokasi kondisi korban masih merasa kesakitan," ucap Satria.

Satria menyatakan korban kesakitan karena besi per spring bed menancap. Sebelum dilakukan evakuasi per, korban diberikan oksigen dengan selang lebih dulu.

"Kita melakukan pemberian oksigen lebih dahulu untuk antisipasi hal yang tidak diinginkan. Karena korban saat menelpon Damkar mengaku kakinya sebelah kiri sudah mati rasa," papar Satria.

Setelah itu baru dilakukan penyobekan spring bed dan pemotongan per. Evakuasi membutuhkan waktu sekitar 10 menit.

"Prosesnya sekitar 10 menit. Per masuk ke pinggul sekitar hampir 1 sentimeter, besi masuk di pinggul sebelah kiri sehingga ada luka robek," lanjut Satria.

Per dipotong menggunakan tang potong besi dan pisau cutter. Per besi kemudian dicabut secara manual.

"Kita cabut secara manual. Setelah selesai kita serahkan ke teman- teman PMI agar dilakukan tindakan awal sebelum dibawa ke medis," pungkas Satria.

Ayah korban, M mengatakan saat kejadian dirinya sedang menghadiri rapat takmir di masjid. Saat dirinya pulang sudah ada tim Damkar di rumahnya.

"Itu kan ada per yang patah, jadi anaknya itu sering tidur rebahan langsung brukk, melompat gitu. Ada yang patah masuk pantat," ungkap M kepada detikJateng di lokasi, Selasa (10/6/2025) malam.




(dil/rih)


Hide Ads