Seorang balita warga Desa Sumbarang, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal, tewas tercebur sumur sedalam 14 meter. Dalam proses evakuasinya, tim SAR menggunakan peralatan khusus karena ada gas beracun di dasar sumur itu.
Balita bernama Aqila Fida Khairani (2,5) itu tewas tercebur ke dalam sumur siang tadi pukul 12.30 WIB. Anak pasangan Agus (45) dan Khaerunisa (40) ini lepas dari pengawasan orang tua saat bermain sendiri. Akibatnya, bocah malang ini tercebur sumur yang ada di pekarangan belakang rumah.
Saeful Anam (50), tetangga korban mengaku mengetahui kejadian ini dari warga sekitar. Dia pun lantas mendatangi lokasi sumur untuk memastikan kabar tersebut. Saat melihat dasar sumur, terlihat jasad balita yang sudah tidak bergerak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saeful kemudian berinisiatif mengambil tangga dan langsung menuruni dasar sumur untuk mengangkat balita tersebut. Namun, belum sampai dasar, Saeful mengalami sesak nafas dan lemas. Dia lantas memutuskan kembali naik.
"Setelah tahu ada balita di dalam, saya langsung ambil tangga dan turun. Belum sampai dasar, tiba tiba sesak nafas dan lemas. Langsung naik daripada makin parah. Sepertinya ada gas racun," ujar Saeful.
Saat kejadian, lanjut Saeful, ibu korban sedang tidur. Sedangkan ayahnya tidak di rumah karena masih bekerja.
"Saat kejadian, ibu korban tengah tidur, sedangkan bapaknya bekerja," sambung dia
Sekretaris Kecamatan Jatinegara, Muhamad Sugeng mengatakan, proses evakuasi melibatkan tim SAR dengan alat khusus. Hal ini mengantisipasi korban jiwa saat pengangkatan jasad korban.
"Karena mengandung gas, proses evakuasi pakai alat khusus. Jangan sampai saat mau mengangkat korban malah terkena gas racun," kata Sugeng.
Menurutnya proses pengangkatan berlangsung cukup sulit. Selain beracun, lubang sumur lumayan sempit sehingga menyulitkan petugas. Usai jasad korban diangkat, langsung diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan.
Sugeng menambahkan, sumur tempat kejadian memiliki lubang yang cukup sempit. Bibir sumur rata dengan tanah, hanya ditutupi kayu dan seng yang sudah lapuk.
(dil/ahr)