Detik-detik Menegangkan Evakuasi Sanca 3,5 Meter Ngumpet di Plafon SD Pemalang

Detik-detik Menegangkan Evakuasi Sanca 3,5 Meter Ngumpet di Plafon SD Pemalang

Tim detikJateng - detikJateng
Kamis, 29 Mei 2025 10:32 WIB
Petugas mengevakuasi ular sanca.
Petugas mengevakuasi ular sanca. Foto: Dok Damkar Pos Comal Pemalang
Solo -

Ular sanca kembang dengan panjang 3,5 meter dievakuasi dari plafon Sekolah Dasar (SD) di Wiorowetan, Ulujami, Pemalang. Petugas pemadam kebakaran (damkar) mengaku sempat kesulitan saat mengevakuasinya.

Kepala Pos Damkar Comal, Sodikin, mengungkapkan proses evakuasi berjalan menegangkan. Sebabnya, reptil itu bersembunyi di balik plafon teras depan ruang kelas.

"Lumayan sulit karena bersembunyi di plafon. Namun, karena petugas terlatih, dibantu warga ular bisa kita evakuasi," ungkap Sodikin saat dihubungi detikJateng, Senin (26/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menerangkan evakuasi ular sanca memang diperlukan trik sendiri supaya ularnya tidak melilit tangan orang. Meski tidak berbisa, predator melata ini termasuk berbahaya karena kemampuannya dalam membelit mangsanya.

"Alhamdulillah, ular kita berhasil evakuasi dibantu warga, agar tidak melilit kita pegang kepala, badan, dan ekornya. Berjalan lancar, kita karantina dulu ularnya," papar Sodikin.

ADVERTISEMENT

Sodikin melanjutkan pihaknya menerima laporan pada Senin dini hari. Keberadaan ular sanca kembang tersebut terendus dari plafon yang jebol.

"Tadi sekitar pukul 00.15 WIB, kami menerima laporan dari petugas sekolah, adanya ular. Ular jenis sanca kembang, yang kelihatan ekornya setelah plafon jebol," tuturnya.

Menerima laporan itu, timnya saat itu juga langsung menuju ke lokasi kejadian.

"Ular berada di plafon, cukup besar, panjangnya sekitar 3,5 meter. Kita lakukan proses evakuasi dibantu warga," ungkapnya.

Sisir Keberadaan Ular Lain

Setelah melakukan evakuasi seekor ular, pihaknya juga melakukan penyisiran di lokasi setempat, sebagai antisipasi adanya ular-ular lainnya. Namun, setelah dilakukan penyisiran tidak ditemukan ular sejenis maupun lainnya di plafon maupun lingkungan sekolah setempat. Rencananya ular yang berhasil dievakuasi akan dirilis ke habitatnya pada Rabu (28/5) di hutan, yang jauh dari pemukiman warga.

"Kalau hewan yang dilindungi, kita biasanya serahkan ke BKSDA. Tapi ular sanca kembang ini, kita akan rilis ke habitatnya pada Rabu besok," jelas Sodikin.

Di musim penghujan ini, pihaknya mengimbau pada warga masyarakat agar waspada. Sebab, musim penghujan ini rawan bermunculan ular yang masuk ke rumah-rumah.

"Ya kecenderungan (muncul) saat musim hujan. prediksi saya terbawa arus sungai. Aslinya di hutan, terbawa arus sungai, naik ke permukiman, kalau musim hujan kecenderungan banyak laporan ular," katanya.

Pihaknya juga menyarankan agar warga menjaga kebersihan rumah, agar tidak menjadi sarang tikus. Menurutnya, ular akan datang, jika ada banyak sumber makanan di rumah-rumah, seperti tikus.

"Biasanya ular suka lembab banyak barang-batang terbengkalai, membuat tempat lembab, akan banyak tikus ke situ. Ya keberadaan tikus mengundang ular-ular ini," ucapnya.

Sodikin menambahkan, warga yang mengetahui keberadaan ular di rumah agar langsung melaporkan ke petugas Damkar. Dikatakannya tidak semua warga mengetahui ular itu berbisa atau tidak. Atau seperti ular sanca, meskipun tidak berbisa, namun kekuatan lilinnya bisa membahayakan.

"Imbauan kami, segera laporkan ke Damkar. Tidak semua warga memahami apakah ular itu berbisa atau tidak. Bisa jadi membahayakan. Ya, laporkan ke kami, jangan tangani sendiri, karena bisa sangat membahayakan. Kami standby 24 jam. Kapan pun siap melayani masyarakat," imbuhnya.




(apu/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads