Pihak PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) melakukan penambalan sementara pada tembok pembatas laut yang jebol, membanjiri kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dengan air rob kemarin. Pengerjaan menggunakan cor hingga jumbo bag atau tas berisi pasir berukuran besar, serta dikebut untuk mengantisipasi rob yang makin tinggi,
General Manager Pelindo Cabang Tanjung Emas, Hardianto, menerangkan tembok pembatas mengalami jebol, namun untuk line tanggul di bawahnya masih kokoh. Maka line tersebut kini dipasang karung berisi pasir yang ditutup terpal.
"Penanganan sementara agar kejadian tidak terulang hari ini karena ada air pasang, ada sand bag. Di atas lining yang kokoh beri sand bag dan terpal. Belakang line kita cor, nanti setelah kering kita kasih jumbo bag. Pagar akan dibangun kembali menggunakan blok," kata Hardianto di lokasi tembok jebol, Sabtu (24/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menerangkan penambalan sementara menggunakan sand bag serta cor bakal cukup kuat untuk menahan tembok. Setidaknya hingga dilakukan perbaikan jangka panjang.
"Dengan sand bag, jumbo bag, bisa bertahan cukup lama sampai pengerjaan pagar. Bisa menahan untuk air pasang," papar Hardianto.
Untuk perbaikan jangka panjangnya, Hardianto menjelaskan bakal menaikkan ketinggian lining atau tanggulnya. Meski demikian dia menegaskan peristiwa tembok jebol itu tidak mengganggu aktivitas di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
"Permanen ke depannya kita tinggikan lining, tanggul tinggikan," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, jebolnya tembok di kawasan pos 1 Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Jebolnya tembok pembatas itu terjadi hari Jumat (23/5) kemarin. Air rob makin tinggi pada pukul 14.00 WIB, kemudian pukul 14.30 WIB tembok pembatas sepanjang 20 meter jebol sehingga langsung masuk ke area pelabuhan tepatnya sekitar Pos 1. Jalan Usman Janatin dari Pos I hingga kantor kepanduan pun tergenang air laut.
"Karena rob makin tinggi sejak pukul 14.00 tadi. Pukul 14.33 WIB infonya terjadi jebol sepanjang sekitar 20 meter. Tembok penahan, bukan tanggul. Mulai dari area laut sampai area naik turun kontainer," kata Kepala Seksi Peralatan BPBD Jawa Tengah, Kholid Zakaria, di lokasi, Jumat (23/5).
(apu/apu)