Dua orang mengaku pemilik truk dump berpelat B 9970 BYZ yang mengakibatkan 10 guru dan ustazah tewas dalam kecelakaan maut di Kalijambe, Purworejo, menemui pihak Yayasan As Syafi'iyah Mendut, Kabupaten Magelang. Pihak Yayasan As Syafi'iyah menunggu iktikad baik dari pemilik asli truk dump tersebut.
"(Kelanjutan dari kasus kecelakaan) Kami tetap mempercayakan sepenuhnya pada alat negara yang namanya kepolisian. Tidak mungkin kami bertindak sendiri, walaupun sudah sekian lama, kami belum dapat informasi siapa pemilik dari truk itu," kata Ketua Yayasan As Syafi'iyah, DR Habib Muhsin Syafingi, kepada wartawan usai menerima kunjungan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti di sekolahnya, Rabu (21/5/2025).
"Memang sudah ada 2 orang yang ke sini (sekolah) ngaku sebagai pemilik truk. Tapi, setelah kita verifikasi, ya mohon maaf sepertinya orang suruhan," sambung Habib.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, pihaknya menunggu dari pemilik truk atau perusahaan tersebut. Menurutnya, jika bukan owner langsung, yang bersangkutan datang memperoleh surat kuasa. Untuk kedua orang yang datang tersebut, dia merinci satu orang dari Surabaya dan satu lagi dari Pekalongan. Kemudian datangnya tidak secara bersamaan.
"Bukan kemudian orang yang hanya ngaku-ngaku sebagai pemilik. Kami menunggu banget iktikad baiknya," imbuhnya.
Saat disinggung batas waktu perihal kepastian iktikad baik tersebut, katanya, pihaknya menunggu hingga satu pekan ke depan.
"Kalau nggak ada (iktikad baik), ya nanti kita tempuh secara lain (gugatan). Kami juga punya tim-tim hukum yang lain, yang kemarin sudah dapat mandat dari korban," ujar Habib.
"Jadi dalam pertemuan doa bersama terakhir. Wali korban mengamanahkan (kepada) yayasan untuk bisa memperjuangkan ya hak-hak mereka," ujarnya.
Jika sampai batas waktu pekan depan tidak ada niatan iktikad baik dari perusahaan pemilik truk dump, pihaknya menyatakan kesiapan untuk melayangkan gugatan class action.
"Kita siap untuk itu (gugatan class action), tapi kita belum memikirkan untuk itu," katanya.
"Kami tidak menuntut apa-apa. Yang dituntut keluarga iktikad baik, kalau memang salah mohon maaf dan sebagainya. Kami nggak kemudian ngitung nggak. Amanah mereka perjuangkan agar bisa ketemu dengan yang harus bertanggungjawab sebenarnya," tuturnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kecelakaan maut terjadi di Kalijambe, Kabupaten Purworejo, Rabu (7/5). Kecelakaan melibatkan truk dump B 9970 BYZ dengan angkot yang mengakibatkan 12 orang tewas.
Dari 12 korban tewas tersebut, 10 di antaranya merupakan guru dan ustazah SD Islam Tahfidz Qur'an As Syafi'iyah Mendut, Kabupaten Magelang.
Dalam kejadian tersebut, ada tiga korban penumpang angkot yang selamat dan sempat menjalani perawatan di rumah sakit. Kemudian, ketiga korban selamat tersebut sudah pulang dari rumah sakit.
(apu/dil)