Sebuah video warga negara asing atau WNA tengah diamankan warga karena diduga melakukan pencurian dengan modus hipnotis di Pasar Ratu Kabupaten Jepara viral. Polisi pun telah menangkap para pelaku.
Video ini diunggah akun Instagram @jeparahitzzz 1 hari yang lalu. Video ini telah ditonton sebanyak 60 ribu kali lebih dengan komentar beragam dari netizen. Video ini dinarasikan, WNA nyaris dihajar warga karena diduga telah melakukan pencurian dengan modus hipnotis atau gendam.
"Diduga lakukan gendam di Pasar Ratu Jepara. WNA nyaris dapat salam olahraga oleh warga," tulisnya seperti dilihat detikJateng, Rabu (21/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlihat pada video itu WNA tengah dirubungi oleh warga. Terlihat WNA laki-laki dan wanita itu menangis. Selang berapa waktu, ada petugas polisi yang datang. Seolah WNA ini sambil nangis kepada polisi karena sempat dipukul warga. WNA ini pun dibawa polisi ke kantor.
"Ditonjok warga usai lakukan gendam. WNA pura-pura kesakitan ngadu ddipukul. Dua orang WNA berulah melakukan hipnotis di Pasar Ratu Jepara Jawa Tengah Senin (19/5). Modusnya si cowok menghipnotis korban, sedangkan si cewek bertugas menguras harta korban beruntung ada warga yang melihat," lanjut dia.
Dimintai konfirmasi, Kasat Reskrim Polres Jepara, AKP M Faizal Wildan Umar, membenarkan adanya kejadian pencurian yang dilakukan tiga WNA di Pasar Ratu. Peristiwa terjadi pada Senin (19/5) kemarin. Korbannya pemilik toko di pasar.
Saat ini, WNA tersebut sudah diamankan polisi. Mereka merupakan WNA asal Iran dengan inisial AR (44), Z (43), dan A (15).
"Ya benar sudah kami amankan dan mintai keterangan," jelas Wildan saat dihubungi pagi ini.
Berdasarkan hasil klarifikasi korban, Wildan menyebut pelaku melakukan pencurian dengan modus pura-pura tukar uang karena ingin mengoleksi uang Indonesia. Begitu korban lengan, WNA lainnya menggasak harta korban.
"Klarifikasi korban bahwa terduga pelaku pura-pura ingin koleksi uang Indonesia dan ingin lihat uang Indonesia," jelasnya.
"Kerugian korban Rp 2,25 juta," jelasnya.
Wildan kini tengah berkoordinasi dengan pihak imigrasi untuk menindaklanjuti kasus ini. Rencananya, ketiga pelaku bakal dideportasi.
"Kami koordinasi dengan pihak imigrasi untuk mendeportasi terduga pelaku ke negara asalnya," ujarnya.
(afn/apl)