Luncurkan Rumah Siap Kerja, Walkot Solo: Kesadaran Kerja Warga Masih Rendah

Luncurkan Rumah Siap Kerja, Walkot Solo: Kesadaran Kerja Warga Masih Rendah

Tara Wahyu NV - detikJateng
Senin, 19 Mei 2025 15:52 WIB
Wali Kota Solo, Respati Ahmad Ardianto ditemui di Dinas Ketenagakerjaan Solo, Senin (19/5/2025)
Wali Kota Solo, Respati Ahmad Ardianto ditemui di Dinas Ketenagakerjaan Solo, Senin (19/5/2025). Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng.
Solo -

Wali Kota Solo, Respati Ahmad Ardianto, meluncurkan rumah siap kerja untuk menekan angka pengangguran di Kota Solo. Respati menyebut ada sekira 13 ribu pengangguran yang masih menjadi PR untuk diselesaikan.

Respati menyebut, rumah siap kerja akan sebagai penyalur pekerja untuk dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, ia menyebut bahwa rumah siap kerja menjadi program prioritas di Kota Solo.

"Ini juga menyikapi bonus demografi 2030. Fokusnya juga bisa mengurangi angka pengangguran terbuka sebesar 4,6 persen, angka tersebut sekira 13.200 orang pengangguran, PR yang harus kita selesaikan," katanya ditemui di Kantor Disnaker Kota Solo, Senin (19/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menargetkan angka pengangguran terbuka bisa turun di bawah 4 persen meskipun keinginan masyarakat Solo untuk bekerja masih rendah. Untuk itu, pihaknya terus mendorong agar masyarakat untuk produktif.

"Kota tidak ada target tahunan, ini masih kronis menurut saya. Karena kemauan warga masih kesadaran kerjanya masih rendah di Kota Solo. Lah, ini pertama langkah pertama adalah untuk sosial terus-menerus mengampanyekan ayo kerja, ayo merantau, ayo jadi generasi yang produktif, jangan mager," bebernya.

ADVERTISEMENT

Untuk negara yang menjadi tujuan kerja di luar negeri, Respati menyebut bahwa tidak ada batasan kecuali negara yang dilarang oleh pemerintah.

"(Kalau negara tujuannya mana Mas?) Komplet, bebas. Tadi barusan ada warga Sriwedari mau berangkat ke jadi barista di Arab Saudi. Jadi kita tidak menutup kemungkinan dari negara mana pun. Kami akan tetap melindungi di mana negara yang ada hubungan diplomatik dengan Indonesia," terangnya.

"Ya, kalau itu (Kamboja, Myanmar) yo larangan ya jangan. Ini sing hubungan diplomatik Indonesia dengan ini baik karena saya akan mengawal terus dan menjaga ketika di sana ada apa-apa ya kita akan sebut," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Solo, Widyastuti, mengatakan rumah siap kerja menjadi holding untuk menghubungkan berbagai elemen ketenagakerjaan dalam negeri dan luar negeri. Ia mengatakan program rumah siap kerja meliputi pendidikan vokasi, pelatihan kerja, dan penempatan kerja.

"Program ini mencakup pendidikan vokasi, pelatihan pekerja, serta fasilitas penempatan tenaga kerja baik sektor formal dan sektor informal, termasuk kewirausahaan dan pekerjaan berbasis keterampilan khusus," ungkapnya.

Ia mengatakan Rumah Siap Kerja diperuntukkan bagi masyarakat yang sedang mencari kerja. Ia mengatakan masyarakat dapat mengakses kerja secara gratis.

"Masyarakat dapat mengakses berbagai layanan secara gratis, seperti penempatan tenaga kerja dalam dan luar negeri, konsultasi PHK, kelas siap kerja, pelatihan, pemagangan, konsultasi karier, informasi pasar kerja, hingga bursa kerja online," jelasnya.

"Jadi ada kelas siap kerja yang kami siapkan, yakni kelas CV, membaca kontrak, motivasi, interview, dan hubungan industrial. Ini penting karena masih marak penahanan ijazah di Kota Surakarta," sambungnya.




(apl/rih)


Hide Ads