Driver ojek online baik roda dua dan roda empat akan melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Gubernur Jawa Tengah, Jalan Pahlawan Semarang, besok. Mereka juga akan mematikan aplikasi atau offbid selama aksi.
Perwakilan dari komunitas ojol Alap-alap Terboyo, Diki Arman mengatakan rencananya titik kumpul berada di depan eks Wonderia Kita, Semarang, pada pukul 08.00 WIB. Nantinya dia dan rekan-rekannya akan berkeliling dulu melewati Jalan Veteran menuju Tugu Muda, Jalan Pandanaran hingga nantinya ke Jalan Pahlawan.
"Titik kumpul jam 08.00 pagi di Wonderia, aksinya di kantor Gubernur. Kita keliling dulu lewat Kariadi, Garnisun, Tugu Muda, Pandanaran, baru Simpang Lima, Pahlawan," kata Diki saat dihubungi detikJateng, Senin (19/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari informasi perizinan yang diajukan ke Polrestabes Semarang soal aksi demo, diperkirakan massa yang hadir sekitar 1.500 orang. Jumlah tersebut campuran antara driver roda dua atau roda empat.
"Besok gabungan antara lain dari Tegal, Slawi, Cepu, Kudus, yang enggak itu ada Purwokerto karena ada acara sendiri di sana, Solo juga ada sendiri. Perkiraan sekitar kurang lebih daftar ke Polres 1.500 (peserta), campur roda dua, roda empat," jelasnya.
Tuntutan driver ojol sama dengan aksi serentak di Indonesia, antara lain meminta aplikator atau perusahaan ojol menaati regulasi yang tertulis di Permenhub PM No 12 tahun 2019 dan Kepmenhub KP No 667 tahun 2022 dengan perubahan KP No 1001 tahun 2022 mengenai tarif dan potongan biaya sewa aplikasi. Kemudian meminta potongan aplikasi diturunkan dari yang semula 30 persen menjadi 10 persen. Selain itu diharapkan ada payung hukum untuk mitra driver dan menindak aplikator-aplikator 'nakal'.
"Tuntutan kami sama dengan yang aksi di Jakarta. Ini aksi nasional," ujarnya.
Diki juga mengatakan untuk driver ojol yang masih beraktivitas 'narik' diharapkan menghindari area unjuk rasa untuk menghindari kesalahpahaman. Nantinya akan ada peserta aksi yang akan mengarahkan di persimpangan dekat lokasi aksi.
"Ya kita juga mematikan aplikasi, offbid. Kita nggak ada sweeping. Yang mau narik ya narik tapi hindari lokasi soalnya ini kan orang banyak. Kita ada tim yang jaga salah satunya nanti depan Polda, biar nggak ada salah paham," katanya.
Sekjen DPD ADO (Asosiasi Driver Online) Jateng, Astrid mengatakan untuk driver roda empat dari ADO akan bergabung dari berbagai daerah. Titik kumpul ada di dekat Metro Sport Jalan Sriwijaya. Mereka akan langsung ke lokasi aksi setelah dari titik kumpul.
"Besok mulai kumpul jam 07.00. Dari ADO insyallah ada 110 orang. Kita matikan aplikasi. Kalau nggak mau ikut nggak apa, tapi kan kita minta bentuk solidaritas ya mohon matikan aplikasinya, nggak seharian kok paling cuma setengah hari," kata Astrid.
Dia berharap tuntutan para driver agar bisa dipenuhi. Salah satunya terkait potongan aplikasi dari 30 persen menjadi 10 persen. Ia merasa makin hari kebijakan aplikator makin memberatkan driver.
"Kita berharap jangan hanya membuat aturan tapi realisasikan dan implementasikan karena impact bagus untuk teman-teman driver online. Jangan hanya pemerintah, regulator hanya bisa buat dan sahkan tapi realisasi nggak ada," jelasnya.
Sementara itu ketua Driver Online Semarang (DOS), Jalu Pratito mengatakan pihaknya tidak ikut serta dalam aksi besok. Meski demikian dia menghormati aksi tersebut dan akan onbid di pinggiran kota.
"DOS tidak ikut aksi, tetap jalan seperti biasa, kita hargai rekan-rekan yang aksi. Kita hindari area, kemarin dari rekan-rekan komunitas saya dengar tidak akan ada sweeping dan sebagainya. Tapi kita tetap hargai rekan-rekan, mungkin kita di pinggiran kota," ujarnya.
(aku/apl)