Potongan video konvoi kelulusan siswa SMK merusak gerbang sekolah lain di wilayah Kecamatan Binangun, Kabupaten Cilacap, jadi viral di media sosial. Polisi pun turun tangan. Begini endingnya.
Dalam potongan video yang diunggah akun Instagram @instakroya_official, Kamis (15/5), tampak sekelompok siswa berseragam OSIS menggeruduk SMK Manggala Tama Binangun. Sampai di depan sekolah, mereka memanjat pagar hingga roboh. Ada juga siswa yang mencabut bendera.
"Konvoi siswa salah satu SMK Kecamatan Kroya melakukan penyerangan terhadap SMK Manggala Tama Binangun hingga melakukan pengerusakan fasilitas milik SMK Manggala Tama," tulis unggahan akun tersebut, dikutip detikJateng, Jumat (16/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat berita ini ditulis video tersebut telah ditonton 243 ribu kali. Postingan tersebut juga mendapat ribuan komentar yang sebagian besar menghujat aksi perusakan ini.
Kapolsek Binangun AKP Siwan saat dimintai konfirmasi membenarkan aksi tersebut terjadi di wilayahnya. Ia menyebut peristiwa ini terjadi pada Rabu (14/5).
"Kejadian Rabu, tiba-tiba ada sekelompok konvoi lulusan sekolah menggunakan seragam SMK dari arah utara ke selatan," kata Siwan saat dihubungi, hari ini.
Sesampainya di depan sekolah SMK Manggala, rombongan pelajar itu melakukan aksi provokasi dengan memanjat pagar hingga roboh.
"Tiba-tiba di depan SMK Manggala provokasi lah, terus ada beberapa anak naik ke pagar SMK terus roboh. Karena ada warga sekitar, rombongan ini kabur ke arah selatan," terangnya.
Siwan mengungkap saat kejadian kondisi sekolah itu sedang kosong. Sebab, siswanya langsung dipulangkan setelah jam pelajaran selesai.
"Sekolah dalam kondisi kosong. Jadi setelah pelajaran langsung pulang," ungkapnya.
Polisi langsung melakukan pengejaran terhadap kelompok pelajar itu. Diketahui mereka berasal dari SMK Ma'arif Kroya, Cilacap. Hasilnya, ada 32 siswa yang diamankan ke Mapolsek beserta kepala sekolah dan wali murid.
"SMK Ma'arif tadi sudah saya kumpulkan 32 siswa dihadapkan kepsek dan wali kelas beserta wali murid. Ada kesepakatan ada pernyataan dari SMK Ma'arif dan SMK Manggala Tama," ujar Siwan.
Dari hasil pemeriksaan, Siwan bilang, para siswa itu melakukan aksi tersebut lantaran siswa SMK Manggala Tama tidak ikut bergabung konvoi.
"Saya tanya cuma iseng-iseng aja, memprovokasi suruh pada ikut. SMK Ma'arif penginnya SMK Mangala ikut muter-muter, tapi SMK Manggala nggak mau. Padahal kelulusan sudah seminggu yang lalu, saya juga bingung," kata Siwan.
Selanjutnya, para pelajar itu diberi pembinaan agar tidak mengulang perbuatannya.
"Pembinaan oleh Kapolsek, Camat, dan Danramil kepada para siswa dan orang tua atau wali murid, dihadiri kepala sekolah dan guru SMK Ma'arif Kroya dan Manggala Tama Binangun," pungkas Siwan.
(dil/ams)