Nenek SA (67) warga Polanharjo, Klaten viral setelah terpergok mencuri bawang di Pasar Mangu, Desa Ngesrep, Kecamatan Ngemplak, Boyolali dan dihakimi warga. Kondisi nenek yang berlumuran darah membuatnya kebanjiran simpati dan donasi, betulkah baru sekali mencuri ?
"Untuk yang kejadian yang kemarin (mencuri bawang), itu memang betul tidak hanya sekali dua kali. Bahkan sebelum saya jadi kades, oleh pak kades yang dulu sering terjadi kasus seperti ini terus diambil pak kades," ungkap Kades Polan, Tri Wahyudi kepada detikJateng, Selasa (13/5/2025) siang.
Menurut Tri, setelah dirinya menjabat juga sering mendapat laporan Polsek di beberapa wilayah. Dirinya bersama perangkat desa yang lain juga yang mengambil nenek tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah saya menjabat, juga sering diminta dari polsek di mana tempat kejadian bersama salah satu perangkat mendampingi untuk mengambil. Saya pernah mengambil di Polsek Cepogo, Boyolali bersama perangkat kesana untuk mengambil, tapi (SA) sudah kabur," terang Tri.
Tri mengatakan hampir setiap beberapa bulan sekali pemerintah desa mendapat berita dari sejumlah polsek tentang perilaku SA. Kemudian pernah diambil perangkat desa saja atau RT RW.
"Kemudian diambil perangkat saya, kejadian lagi polisi minta didampingi RT RW, kemudian kejadian lagi minta didampingi keluarganya. Di Pasar Mangu, Ngemplak ndilalah tertangkap terjadi viral," papar Tri.
Pemerintah desa, lanjut Tri, sebenarnya tidak tinggal diam karena SA bagaimanapun tetap warganya. Pemdes pernah memberi masukan kepada yang bersangkutan.
''Sebetulnya dari pemdes dulu pernah saya beri masukan ngelingke (menasihati) bersama Kapolsek. Dia ya manut dan berjanji tidak mengulangi tapi kenyataannya tetap terjadi ngutil di pasar," papar Tri.
Bahkan seminggu sebelum kejadian (di Pasar Mangu), imbuh Tri, yang bersangkutan tertangkap di pasar Jongke, Laweyan, Solo. Sebenarnya setelah kejadian di Jongke itu Pemdes hendak memberikan nasihat lagi.
"Sebetulnya rencana saya seminggu kemudian bersama perangkat dan RT RW akan mendampingi, ngemutke (mengingatkan) agar tidak terjadi tindak kejahatan lagi tapi keduluan berita viral (di Pasar Mangu Boyolali)," ujar Tri.
"Bagi netizen-netizen yang tidak tahu memang kejadiannya dikira baru sekali itu," imbuh Tri.
Diberitakan sebelumnya, nenek SA (67) menjadi korban penganiayaan karena diduga mencuri bawang di Pasar Mangu, Desa Ngesrep, Kecamatan Ngemplak, Boyolali.
Kasus ini terungkap bermula dari sebuah video yang dinarasikan seorang nenek dihajar massa karena mencuri bawang di pasar Mangu, Boyolali, viral di media sosial. Polres Boyolali menyelidiki kasus ini.
"Setelah kita lakukan penyelidikan, alhamdulillah kita dapatkan lokasi ibu itu ada di Klaten alamatnya," kata Kapolres Boyolali, AKBP Rosyid Hartanto, Kamis (8/5).
Dikemukakan Rosyid, ibu tersebut berinisial SA, sekitar 67 tahun, warga Polanharjo, Klaten. Setiap harinya SA berjualan sayur dan gorengan keliling.
Terkait dengan penganiayaan SA, Rosyid menyampaikan, pagi itu SA ke Pasar Mangu, tiba sekitar pukul 05.30 WIB. Melihat ada peluang, dia melakukan upaya pencurian bawang sebanyak 5 kg.
Tetapi aksinya ketahuan pemilik yang kemudian melakukan pengejaran. SA lalu diamankan di pos keamanan pasar. Dua orang keamanan pasar, ZA (42) dan KA (56), kemudian menganiaya korban lantaran di pasar tersebut sebelumnya pernah terjadi beberapa kali pencurian. ZA dan KA mencurigai SA merupakan pelaku pencurian itu.
Akibat penganiayaan itu, korban mengalami luka yang cukup serius di beberapa bagian kepalanya dan sempat dirawat di rumah sakit selama empat hari. Korban mengalami luka di kepala dan mendapat jahitan tiga tempat, memar di bawah mata dan dagu akibat pukulan tangan kosong.
"Kepala ibu bocor karena terantuk tembok yang ada di pos keamanan, saking kerasnya pukulan yang diberikan oleh si pelaku ini," tambahnya.
Adapun SA mengakui kalau dia mencuri bawang tersebut. Dia mengaku kepepet karena butuh modal untuk berdagang.
"Kula mendet bawang Pak, kula kan dodol bumbon kalih sayuran, kulakan ten mriko kulo beto ten ngomah (saya mengambil bawang pak, saya kan jualan bumbu dapur dan sayur, belanja di sana saya jual di rumah)," tutur SA kepada detikJateng di rumahnya, Jumat (9/5/2025) petang.
"Kepepet Pak, ajeng ngge tambah modal jualan. Mendet tapi pun disukake bakule, kula tumbas mboten entuk (mau buat tambah modal jualan, ambil lalu saya kembalikan, dan saya beli tidak boleh)," sambung SA.
(ahr/ahr)