Kenapa Waisak Identik dengan Lampion? Ini Fakta dan Sejarahnya

Kenapa Waisak Identik dengan Lampion? Ini Fakta dan Sejarahnya

Nur Umar Akashi - detikJateng
Senin, 12 Mei 2025 10:53 WIB
Ribuan orang antusias mengikuti pelepasan lampion saat Wasiak 2568 di Candi Borobudur. Acara itu berlangsung meriah.
Ilustrasi lampion waisak. Foto: Andhika Lingga
Solo -

Dalam rangkaian kegiatan Hari Raya Waisak umat Buddha, terdapat agenda pelepasan lampion. Sebenarnya, apa yang menyebabkan lampion begitu penting? Berikut ini penjelasan ringkas seputar makna dan sejarahnya.

Berdasar dokumen Rangkaian Waisak Nasional 2569 BE Tahun 2025 dari Dewan Pengurus Pusat Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi), pelepasan lampion akan dilakukan di Candi Borobudur. Kegiatan ini dilakukan tepat pada Hari Raya Waisak, yakni Senin, 12 Mei 2025.

Setelah dilepaskan, langit malam gelap akan tersinari cahaya dari lampion-lampion yang diterbangkan. Pemandangan akan terasa indah. Dari kejauhan, lampion-lampion tersebut tampak seperti titik-titik merah dengan latar belakang pekatnya malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika menyaksikan pemandangan tersebut, detikers mungkin bertanya-tanya. Apa kaitan antara Waisak dengan lampion? Guna menjawab pertanyaan tersebut, detikJateng sudah menyiapkan uraiannya di bawah ini. Selamat membaca!

Makna Lampion Hari Raya Waisak

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, lampion adalah lentera yang terbuat dari kertas dan dipakai pada perayaan. Cahaya yang dihasilkan lampion disebabkan adanya penerangan berupa lilin.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, disadur dari situs Kementerian Agama, lampion menjadi simbol kesediaan umat Buddha untuk menyalakan cahaya perdamaian. Makna ini disimbolkan dengan kegiatan menghidupkan lampion sebelum nantinya diterbangkan.

Tidak hanya simbol perdamaian, penyalaan cahaya lampion juga merupakan pengharapan agar mendapat masa depan yang lebih baik. Di tengah dunia yang sedang gelap karena berbagai permasalahan, cahaya lampion mengisyaratkan harapan baru agar masa depan menjadi cerah dan terang benderang.

Berdasar keterangan dari laman Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Palembang, lampion Waisak juga menjadi simbol kepedulian, harapan, dan doa agar cinta kasih serta kebaikan tersebar ke seantero dunia. Harapan ini sejalan dengan inti ajaran Buddha untuk menerapkan cinta kasih kepada setiap makhluk.

Dijelaskan bahwa lampion Waisak juga berarti pelepasan emosi negatif umat Buddha. Bukan semata-mata pelepasan amarah dan keserahakan, lampion Waisak dapat dimaknai pula sebagai penghormatan kepada Sang Buddha.

Sejarah Lampion Waisak

Dikutip dari laman Meshaun Journeys, Hari Raya Waisak bertujuan memperingati tiga hal, yakni kelahiran, pencerahan, dan wafatnya Siddharta Gautama. Dewasa ini, salah satu kegiatan dalam rangkaian Waisak adalah penyalaan dan penerbangan lampion.

Faktanya, sudah sejak zaman dahulu, praktik menyalakan lampu ini ada. Misalnya, Raja Dutugamunu dalam catatan Mahavamsa diketahui menghidupkan seribu lampu di dua belas tempat suci Anuradhapura pada abad ke-2 SM (Sebelum Masehi).

Hal yang sama juga dilakukan oleh Raja Vasabha pada abad ke-1 SM di tempat-tempat khusus. Sebut saja Thuparama, Rumanveli Maha Seya, dan pohon Sri Maha Bodhi. Sang raja menyalakan tak kurang dari seribu lampu minyak.

Sementara itu, menurut keterangan dari situs Pemad, ritual pelepasan lampion bermula dari kebiasaan para biksu Buddha untuk menghormati Sang Buddha pada hari ke-15 bulan lunar pertama. Lambat laun, festival tersebut kemudian diadopsi oleh masyarakat umum.

Kapan di Indonesia mulai ada pelepasan lampion saat Waisak? Berdasar penjelasan dari tesis bertajuk Menolak Waisak Nasional Walubi: Perayaan Waisak di Yogyakarta Sebagai Counter Hegemony Waisak Nasional di Candi Borobudur oleh Totok, baru pada 2012 lalu, acara pelepasan lampion ini dimulai. Kegiatan ini sukses menarik minat banyak orang untuk datang ke Candi Borobudur saat Waisak, bahkan dari kalangan yang tidak beragama Buddha.

Jadwal Pelepasan Lampion Waisak 2025 di Candi Borobudur

Jadwal lengkap Festival Lampion Waisak 2025 di Candi Borobudur sebagaimana disadur dari Instagram @waisak.nasional yang merupakan bagian dari DPP Walubi adalah:

  • Hari & tanggal: Senin, 12 Mei 2025
  • Open gate sesi 1: 16.30-17.30 WIB
  • Pelepasan lampion sesi 1: 18.00-20.00 WIB
  • Open gate sesi 2: 20.00-21.00 WIB
  • Pelepasan lampion sesi 2: 21.00-23.00 WIB

Demikian pembahasan lengkap mengenai lampion Waisak, mulai dari makna hingga sejarahnya. Semoga menambah wawasan detikers, ya!




(par/par)


Hide Ads