Mengapa Hari Waisak Identik dengan Pelepasan Lampion? Ternyata Ini Maknanya

ADVERTISEMENT

Mengapa Hari Waisak Identik dengan Pelepasan Lampion? Ternyata Ini Maknanya

Cicin Yulianti - detikEdu
Senin, 12 Mei 2025 20:00 WIB
People release lanterns to celebrate the Lantern Festival in New Taipei City, Taiwan February 8, 2025. REUTERS/Ann Wang
Festival lampion. Foto: REUTERS/Ann Wang
Jakarta -

Hari Raya Waisak adalah peringatan penting bagi umat Buddha dalam mengenang tiga peristiwa penting terkait Siddharta Gautama. Berbagai perayaan dilakukan pada momen tersebut.

Ada beberapa kegiatan yang akan dilakukan umat Buddha yakni pengambilan air suci, pengambilan api abadi, pindapata, meditasi dan puja bhakti serta pelepasan lampion. Dari acara-acara itu, pelepasan lampion selalu jadi yang menarik dan bisa diikuti oleh berbagai kalangan.

Pelepasan lampion akan dilakukan bertepatan dengan Hari Waisak. Lokasi pelepasan lampion besar-besaran biasanya digelar di komplek Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa sebenarnya makna dari pelepasan ribuan lampion tersebut? Cari tahu yuk!

Makna Pelepasan Lampion pada Hari Waisak

Festival lampion adalah acara besar dalam perayaan Trisuci Waisak. Ribuan lampion menjadi simbol kesediaan umat Buddha dalam menyalakan cahaya perdamaian, demikian dilansir dari laman Kementerian Agama (Kemenag).

ADVERTISEMENT

Pelepasan lampion ke langit juga menggambarkan harapan untuk memperoleh masa depan yang lebih baik. Cahaya pada lampion diibaratkan sesuatu yang bisa membebaskan umat dari kesedihan, kesakitan dan sejenisnya.

Selain itu, lampion dipercaya sebagai simbol melambangkan pencerahan batin. Seperti yang dahulu dilakukan Buddha Gautama dalam mendapatkan penerangan bagi kehidupan umatnya.

Lampion turut menggambarkan inti utama ajaran Buddha yakni cinta kasih semua makhluk. Lampion dimaknakan kepedulian dan cinta kasih bagi seluruh penjuru dunia.

Dalam segi hal batin, lampion menyimbolkan pelepasan energi negatif misalnya keserakahan serta kemarahan. Terang cahaya lampion diyakini sebagai tanda bahwa dunia akan semakin membaik.

Sebelum melepas lampion, umat Buddha akan melakukan ritual meditasi terlebih dahulu. Melansir laman Universitas Tarumanegara (Untar), meditasi dilakukan secara bersama. Setelah itu, umat akan membaca paritta atau doa-doa suci.

Tak lupa, sebelum pelepasan lampion umat akan mengikuti puja bhakti yang merupakan ritual pemujaan. Kemudian, lampion pun akan diterbangkan dengan disertai doa dan harapan para umat.

Tentang Festival Lampion Waisak 2025

Pada tahun 2025, Festival Lampion Waisak bertemakan "Light of Peace". Acara pelepasan lampion tahun ini digelar pada 12 Mei 2025 dan dibagi menjadi dua sesi.

Melansir akun Instagram Majelis Agama Buddha Mahanikaya Indonesia sesi 1 digelar pukul 18.00-20.00 WIB. Sementara sesi 2 dimulai pukul 21.00 hingga 23.00 WIB.

Lokasi Festival Lampion Waisak 2025 berada di Lapangan Marga Utama dan Taman Lumbini, Candi Agung Borobudur. Dikarenakan lampion mengandung api, panitia cukup ketat menerapkan aturan bagi peserta.

Lampion akan diterbangkan bersama secara kelompok. Selain itu, peserta tidak boleh membawa sejumlah barang yang dapat mengganggu kekhidmatan acara misalnya tripod, drone dan lainnya.




(cyu/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads