Nenek berinisial SA (67) babak belur dihajar petugas keamanan Pasar Mangu, Boyolali, usai ketahuan mengutil bawang. Nenek asal Kecamatan Polanharjo, Klaten, itu termasuk warga miskin dan berjualan baik sayuran maupun makanan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Peristiwa pencurian yang berbuntut penganiayaan itu terjadi Sabtu (3/5) pagi. Dua petugas keamanan pasar berinisial ZA (42) dan KA (56) pun telah ditahan oleh Sat Reskrim Polres Boyolali karena kejadian itu.
Camat Polanharjo, Moh Prihadi, menyatakan SA merupakan warganya. Yang bersangkutan masuk data sebagai penerima bansos.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"iya masuk data DTKS (data terpadu kesejahteraan sosial)," jelas Prihadi lewat pesan singkat kepada detikJateng, Sabtu (10/5/2025).
Sementara itu, di mata tetangganya, SA dikenal sebagai pedagang bumbu keliling. Peristiwa penganiayaan terhadap SA itu pun membuat kaget tetangganya.
"Keseharian ya jualan sayuran, kadang bubur, tempe goreng terus juga pecel, bakmi. Ya itu," kata tetangga SA, Partini saat ditemui detikJateng, Jumat (9/5).
Menurut Partini, warga sering melihat saat SA berangkat ke pasar. Dia mengaku kaget saat mendengar SA disebut mencuri.
"Ya iya kaget, kejadiannya apa dan bagaimana kita juga tidak tahu. Di kampung juga biasa, tetangga tahunya ya jatuh," ungkap Partini.
Tetangga lainnya, Murni Widodo, mengaku tidak mengetahui kabar soal penganiayaan tersebut. Menurutnya, tetangga menduga SA jatuh tergelincir di rumah.
"Tahunya tergelincir di rumah dibawa ke klinik lalu RS PKU Delanggu. Keseharian ya jualan makanan keliling kampung," kata Widodo kepada detikJateng.
Widodo menyebut sosok SA dikenal baik. Ada kegiatan dan rukun tetangga juga datang.
"Sama masyarakat ya bagus, kalau ada apa-apa ya datang, rukun tangga ya mangkat. Kalau ada itu (viral mencuri) ya kita tidak tahu," jelas Widodo.
Sementara itu, saat dikunjungi detikJateng, rumah SA tampak sederhana. Bangunan rumah seluas 6x10 meter itu bercat kuning dan hijau yang sudah terlihat kusam.
Tampak genting rumah SA melorot, dan perabotan rumahnya ala kadarnya. Bangunan rumah itu jauh lebih sederhana jika dibandingkan dengan rumah tetangga di sekelilingnya.
Diketahui, SA memiliki empat anak dan sudah berkeluarga semua. Salah satu anak SA tinggal bersebelahan.
Diberitakan sebelumnya, nenek SA (67) menjadi korban penganiayaan karena diduga mencuri bawang di Pasar Mangu, Desa Ngesrep, Kecamatan Ngemplak, Boyolali. Video itu pun viral dan diusut polisi.
"Setelah kita lakukan penyelidikan, alhamdulillah kita dapatkan lokasi ibu itu ada di Klaten alamatnya," kata Kapolres Boyolali, AKBP Rosyid Hartanto, Kamis (8/5).
Ibu tersebut berinisial SA, berusia 67 tahun, warga Polanharjo, Klaten. Setiap harinya SA berjualan sayur dan gorengan keliling.
Rosyid menyampaikan kasus itu berawal saat SA ke Pasar Mangu, tiba pukul 05.30 WIB. Disebutkan SA mengutil bawang hingga 5 kg.
Aksi SA itu ketahuan pemilik yang kemudian melakukan pengejaran. SA lalu diamankan di pos keamanan pasar.
Dua petugas keamanan pasar, ZA (42) dan KA (56), kemudian menganiaya korban karena di pasar tersebut sebelumnya pernah terjadi beberapa kali pencurian. ZA dan KA mencurigai SA merupakan pelaku pencurian itu.
Akibat penganiayaan itu, korban mengalami luka yang cukup serius di beberapa bagian kepalanya dan sempat dirawat di rumah sakit selama empat hari. Korban mengalami luka di kepala dan mendapat jahitan tiga tempat, memar di bawah mata dan dagu akibat pukulan tangan kosong.
"Kepala ibu bocor karena terantuk tembok yang ada di pos keamanan, saking kerasnya pukulan yang diberikan oleh si pelaku ini," jelas Rosyid.
Di sisi lain, usai kejadian itu viral, banyak yang bersimpati dengan SA. Dia pun banjir bantuan.
"Ya banyak, ada dari Jakarta dan berbagai daerah. Dari DPR RI, Kapolres Boyolali, dari Blitar, dari Willy Salim Jakarta tadi, Mojokerto, Semarang, Bang Jhon Lbf, Kapolsek, Kapolres, Wakil Bupati juga," ungkap H (37) anak kedua SA kepada detikJateng di rumahnya, Jumat (9/5) sore.
(ams/apu)