Pengakuan Pilu Nenek Babak Belur Dianiaya Buntut Ngutil Bawang di Pasar Mangu

Pengakuan Pilu Nenek Babak Belur Dianiaya Buntut Ngutil Bawang di Pasar Mangu

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Sabtu, 10 Mei 2025 10:24 WIB
Nenek SA yang babak belur dianiaya gegara curi bawang saat dikunjungi Kapolsek Polanharjo beserta jajarannya Jumat (9/5/2025).
Nenek SA yang babak belur dianiaya gegara curi bawang saat dikunjungi Kapolsek Polanharjo beserta jajarannya Jumat (9/5/2025). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Nenek SA (67) warga Polanharjo, Klaten, dianiaya karena tepergok mencuri bawang di Pasar Mangu, Desa Ngesrep, Kecamatan Ngemplak, Boyolali. Kondisi nenek yang babak belur itu pun memantik simpati. Begini pengakuan nenek tersebut.

"Kula mendet bawang Pak, kula kan dodol bumbon kalih sayuran, kulakan ten mriko kulo beto ten ngomah (saya mengambil bawang pak, saya kan jualan bumbu dapur dan sayur, belanja di sana saya jual di rumah)," tutur SA kepada detikJateng di rumahnya, Jumat (9/5/2025) petang.

Dengan berbahasa Jawa campuran, SA mengaku memang mengambil bawang milik pedagang karena kepepet. Dia mengaku butuh modal untuk berjualan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kepepet Pak, ajeng ngge tambah modal jualan. Mendet tapi pun disukake bakule, kula tumbas mboten entuk (mau buat tambah modal jualan, ambil lalu saya kembalikan, dan saya beli tidak boleh)," sambung SA.

SA mengaku setelah mengembalikan bawang dan tidak diperbolehkan membelinya, dia justru dituduh mencuri. SA mengaku baru sekali itu mengambil bawang.

ADVERTISEMENT

"Nembe sepindah menika, wong pasar e nggih sepi. Kulo ditojos mriki nggen pipi nggledak natap (saya baru sekali mengambil karena pasar sepi, saya ditonjok pipi sampai jatuh kena tembok)," kata SA.

SA mengaku pusing dan berdarah akibat jotosan tersebut. Namun, tidak ada yang menolongnya.

"Kula gek mlaku king pasar semprepet, mboten enten le nulungi. Kulo mbecak, pun lemes (saya jalan dari pasar pusing tidak ada yang menolong, saya naik becak sudah lemas sampai rumah)," imbuh SA yang memiliki empat orang anak ini.

Diberitakan sebelumnya, nenek SA (67) menjadi korban penganiayaan karena diduga mencuri bawang di Pasar Mangu, Desa Ngesrep, Kecamatan Ngemplak, Boyolali. Usai kejadian itu viral, warga Kecamatan Polanharjo, Klaten itu kini dapat banyak bantuan.

"Ya banyak, ada dari Jakarta dan berbagai daerah. Dari DPR RI, Kapolres Boyolali, dari Blitar, dari Willy Salim Jakarta tadi, Mojokerto, Semarang, Bang Jhon Lbf, Kapolsek, Kapolres, Wakil Bupati juga," ungkap H (37) anak kedua SA kepada detikJateng di rumahnya, Jumat (9/5) sore.

H menyebut sebagai anak dan mewakili keluarga mengucapkan banyak terima kasih kepada masyarakat yang bersimpati dan membantu. Keluarga tidak menyangka banyak yang datang.

"Tidak menyangka sama sekali. Apa yang terjadi kita tidak tahu, yang tahu cuma yang di atas (Tuhan YME)," kata H.

Kasus ini bermula dari sebuah video yang dinarasikan seorang nenek dihajar massa karena mencuri bawang di pasar Mangu, Boyolali di media sosial. Polres Boyolali menyelidiki kasus ini.

"Setelah kita lakukan penyelidikan, alhamdulillah kita dapatkan lokasi ibu itu ada di Klaten alamatnya," kata Kapolres Boyolali, AKBP Rosyid Hartanto, Kamis (8/5).

Dikemukakan Rosyid, ibu tersebut berinisial SA,sekitar 67 tahun, warga Polanharjo, Klaten. Setiap harinya SA berjualan sayur dan gorengan keliling.

Terkait dengan penganiayaan SA, Rosyid menyampaikan pagi itu SA ke Pasar Mangu, tiba pukul 05.30 WIB. Melihat ada peluang, dia melakukan upaya pencurian bawang sebanyak 5 kg.

Namun, aksinya ketahuan pemilik yang kemudian melakukan pengejaran. SA lalu diamankan di pos keamanan pasar. Dua orang keamanan pasar, ZA (42) dan KA (56), kemudian menganiaya korban lantaran di pasar tersebut sebelumnya pernah terjadi beberapa kali pencurian. ZA dan KA mencurigai SA merupakan pelaku pencurian itu.

Akibat penganiayaan itu, korban mengalami luka yang cukup serius di beberapa bagian kepalanya dan sempat dirawat di rumah sakit selama empat hari. Korban mengalami luka di kepala dan mendapat jahitan tiga tempat, memar di bawah mata dan dagu akibat pukulan tangan kosong.

"Kepala ibu bocor karena terantuk tembok yang ada di pos keamanan, saking kerasnya pukulan yang diberikan oleh si pelaku ini," pungkasnya.




(ams/ams)


Hide Ads