Seorang warga di Dusun Carat, Desa Trasan, Kecamatan Juwiring, Klaten, viral karena menggunakan pelantang suara (toa) masjid untuk menyiarkan imbauan supaya pemilik tuyul bertobat. Begini pengakuannya.
Kejadian itu berlangsung di Masjid Nur Rohman pada Sabtu (3/5) malam. Bunyinya: "Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh, pangapunten para bapak - bapak, ibu - ibu, saudara - saudara..menawi ingkang gadah tuyul tulung meniko ditata, pada ndang tobat mergi menopo, sing jenengan pundut niku nggene tangga, ampun mendeti nggene tangga (yang punya tuyul tolong punya etika segera tobat sebab apa, yang anda ambil itu punya tetangga)..."
"Betul ada pengumuman itu, kulo piyambak (saya sendiri yang mengumumkan)," ungkap Rizky (26) kepada detikJateng di rumahnya, Rabu (7/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jengkel Uang Sering Hilang
Rizky mengungkapkan, siaran itu dibuat karena dia jengkel uangnya sering hilang. Kejadian itu tidak hanya dialaminya sendiri, namun tetangga lain ternyata juga merasakan.
"Kalau saya kemarin malam Minggu, sebetulnya untuk kepentingan ini itu. Kalau tetangga-tetangga kasihan untuk beli beras kerja dapat uang Rp 100.000 untuk makan saja diambil tuyul, ya harus diberantas dengan pengumuman itu," kata Rizky.
Dikatakan Rizky, dirinya tidak menuduh siapa pun terkait asal muasal tuyul tersebut. Ia mengaku sudah lima kali uang raib secara misterius.
"Saya sudah lima kali, pecahan seratusan, ambil itu tidak mungkin genap. Saya titeni (cermati) itu, memang kayak gitu, di mobil, di rumah, pora nganyelke, bikin pusing," sambung Rizky.
Pedagang warung, Agus, membenarkan postingan viral itu terjadi di Masjid Nur Rohman. Diumumkan oleh warga yang tinggal di dekat masjid.
"Yang umumkan daleme kidul (rumahnya selatan) masjid . Saya sendiri belum pernah kehilangan, tapi menurut sedulur-sedulur itu wonten (ada yang kehilangan)," kata Agus.
Penjelasan Polisi
Terpisah, Kapolsek Juwiring, AKP Sumardi, menuturkan sudah memonitor viralnya pengumuman Rizky soal tuyul. Ia berkata tidak ada laporan mengenai warga yang jadi korban makhluk jejadian itu.
"Sudah kita monitor. Terkait korban tuyul lapor nggak ada," jawab Sumardi saat dimintai konfirmasi detikJateng.
(apu/rih)