Pasar Dugderan yang digelar di Kota Semarang jelang Ramadan ramai dikunjungi masyarakat dari berbagai daerah. Wahana permainan jadi daya tarik yang ditunggu-tunggu.
Pantauan detikJateng di Pasar Dugderan, Kecamatan Semarang Tengah, tampak pengunjung Pasar Dugderan tumpah ruah di sekitar pedagang kuliner dan wahana permainan. Antrean pengunjung wahana permainan terlihat sangat panjang hingga membuat jalanan cukup padat.
Salah satu wahana yang menjadi favorit yakni kora-kora, yang menarik perhatian Yogi (20), pengunjung asal Kabupaten Kudus. Perempuan yang datang bersama kekasihnya itu rela menempuh perjalanan dari Kudus untuk mengunjungi Pasar Dugderan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Habis naik kora-kora pusing, deg-degan. Naiknya berdua, tadi hampir 10 menit lamanya. Menurutku ini lebih seram, lebih tinggi dari yang sebelumnya," kata Yogi saat ditemui detikJateng, Selasa (18/2/2025) malam.
![]() |
Tiket untuk wahana kora-kora dihargai Rp 15 ribu per orang. Teriakan para pengunjung menggema saat kora-kora dioperasikan. Yogi pun menantang para pengunjung untuk menguji adrenalin dengan menaiki kora-kora.
"Tahun ini Dugderannya ramai banget, walaupun di Kudus juga ada, tapi lebih seru di sini. Jadi sekalian aku jalan-jalan ke sini, habis ini langsung pulang ke Kudus," jelasnya.
Tak hanya Kora-Kora, wahana Rumah Hantu juga menarik perhatian pengunjung seperti Joko Saputro (28), warga asal Semarang Timur. Namun, alih-alih merasa takut, Joko justru menikmatinya dengan cara yang unik.
"Biasa aja sih, nggak ada rasa takut, malah nakutin hantunya. Penasaran aja saya, jadi masuk sini," kata Joko.
Ia menjelaskan, wahana rumah hantu di Pasar Dugderan cukup menarik untuk dicoba. Suasana gelap di wahana tersebut cocok bagi siapapun yang ingin menguji keberanian.
"Hantunya ada pocong, kuntilanak, tuyul. Total ada sekitar 11 hantu di dalam, nggak ada setengah jam di dalam. Tiketnya Rp 15 ribu, worth it lah buat uji nyali," ujarnya.
![]() |
Sementara itu, bagi pengunjung asal Pedurungan, Saputra Adi Pamungkas (32), Dugderan tahun ini terasa lebih spesial karena kembali menghadirkan pasar malam yang sempat ditiadakan tahun lalu. Selain itu, Dugderan yang jadi tradisi tahunan pun bisa jadi ajang nostalgia masyarakat.
"Tahun lalu nggak ada, terakhir dua tahun lalu. Dugderan ini memang tradisi yang ditunggu-tunggu, terutama anak-anak. Saya senang lihat-lihat, beli mainan khas Dugderan kayak kapal-kapalan buat nostalgia," jelas Adi.
Pria asal Solo yang sudah lebih dari 15 tahun tinggal di Semarang itu pun mengaku selalu menyempatkan diri datang ke Dugderan setiap tahun. Menurutnya, euforia jelang Ramadan terasa lebih hidup dengan adanya Pasar Dugderan.
Sementara itu, Koordinator Pelaksana Dugderan, Choirul Ichsan mengatakan, tahun ini Pasar Dugderan lebih meriah dibanding tahun sebelumnya karena adanya pasar malam. Terlebih, ada sekitar 300 pedagang yang memeriahkan Pasar Dugderan.
"Tahun kemarin tidak ada wahana permainan besar karena tidak diizinkan pemerintah. Sekarang ada wahana besar, dan UKM lebih variatif. Ada sekitar 300 stand, 80 persen dari Semarang, sisanya dari luar kota seperti Jepara, Demak, Kudus, dan Pati," kata Ichsan saat dihubungi detikJateng, Rabu (19/2).
Beberapa wahana besar yang tersedia antara lain bianglala, ombak banyu, tong setan, kora-kora, hingga rumah hantu. Selain itu, ada sekitar 12 wahana sedang dan lebih dari 30 wahana kecil seperti kapal otok-otok, kitiran, dan kolam pancing.
![]() |
Untuk kuliner, berbagai pilihan makanan dari tradisional hingga kekinian pun tersedia. "Makanan sebagian besar dari Semarang, ada juga Korean food, Japanese food, gudeg, petis bumbon, siomay, batagor, dan dimsum," paparnya.
Panitia pun telah menyiapkan kantong parkir di beberapa titik strategis, termasuk basement Aloon-Aloon, basement Masjid Agung, dan sepanjang Jalan Ki Narto Sabdo serta Jalan Imam Bonjol. Sementara itu, akses menuju Kauman tetap dibuka agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat sekitar.
Dengan antusiasme yang tinggi dan persiapan yang matang, Dugderan 2025 sukses menjadi ajang hiburan dan nostalgia bagi masyarakat, sekaligus menggerakkan ekonomi lokal menjelang Ramadan.
"Alhamdulillah adanya wahana permainan akan memberikan daya tarik bagi pengunjung yang bisa ikut meramaikan UMKM yang ada di alun-alun dan Pasar Dugderan," jelasnya.
(rih/ams)