Tembok Ambrol
"Sehingga menyebabkan tembok kolam penampungan air runtuh," kata Muhib kepada wartawan di lokasi pondok, Jumat (25/4/2025).
Saat kejadian, para santri sedang antre untuk mandi. Posisi kamar mandi tepat berada di depan kolam penampungan air.
"Pada jam itu, 10.30 WIB, kegiatan santri untuk (mandi) persiapan ke masjid. Jadi, mereka mandi semuanya, antre semuanya. Dan tidak disangka, tidak ada yang tahu ada kejadian seperti itu," ujar Muhib.
Tembok ambrol ke arah kamar mandi hingga menimpa para santri yang tengah antre.
"Jadi posisi kolam itu ada di sebelah kamar mandi. Jadi ada asrama, belakangnya kamar mandi. Belakangnya kolam penampungan air, lha di situ kejadiannya. Akhirnya, mereka tertimpa tembok kolam penampungan air," jelas Muhib.
Total Korban 25 Santri
"(Korban) 23, sore ini masuk lagi 2 orang (total 25)," kata Direktur RSUD Merah Putih, dr Leli Puspitowati saat dihubungi wartawan, Jumat (25/4) sore.
"Secara umum, alhamdulillah sudah terkondisikan. 3 sudah pulang dan 16 proses (pulang)," ujarnya.
Selain itu ada tiga korban yang menjalani rawat inap dan satu korban dirujuk ke rumah sakit lain.
"3 orang itu rawat inap ada patah tulang. Yang satunya mengalami patah tulang terbuka dan membutuhkan dokter dan sarana yang lebih maju, dirujuk ke rumah sakit lain," jelas Leli.
4 Korban Meninggal
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, Edi Wasono mengatakan korban seluruhnya ada 29 orang santri. Empat di antaranya meninggal dunia.
"25 orang luka, 4 meninggal dunia," kata Edi saat dihubungi wartawan, Jumat (25/4) malam.
Untuk proses evakuasi, kata Edi, berlangsung mulai pukul 10.30 WIB hingga 23.30 WIB. Kendala dalam proses evakuasi, kata Edi, karena yang runtuh tersebut berupa bangunan beton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi Lakukan Penyelidikan
Polisi turun tangan melakukan penyelidikan. Sejumlah saksi diperiksa, termasuk pemilik pondok.
"Kasus sedang ditangani Polres Magelang. Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan terhadap saksi," kata Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto, di Mapolda Jateng, Semarang, Senin (28/4).
Artanto menyebut pihaknya masih mengusut dugaan kelalaian. Dia tak memerinci jumlah saksi yang diperiksa, namun salah satunya dipastikan pemilik pondok.
"Unsur kelalaian masih dalam penyelidikan karena kejadiannya kan tiba-tiba apa penyebabnya sedang kita selidiki. Iya (pemilik Ponpes), semua yang berkaitan dalam rangkaian peristiwa dilakukan pemeriksaan," jelasnya.
1 Santri Dirujuk ke RSUP Sardjito
Terbaru, dari lima santri korban yang masih menjalani perawatan di RSUD Merah Putih, empat di antaranya sudah diperbolehkan pulang dan satu santri dirujuk menuju RSUP dr Sardjito.
"Hari Selasa (29/4) ada yang pulang satu, kemudian kemarin hari Kamis (1/5) pulang tiga. Hari ini, dirujuk satu pasien (menuju RSUP dr Sardjito)," kata Humas RSUP Merah Putih, Priyo Sulistyono S Kep Ns MKes Epid saat dihubungi wartawan, Jumat (2/5).
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pelayanan RSUD Merah Putih, dr Hery Sumantyo MPH, menjelaskan kondisi pasien yang dirujuk ke RSUP Dr Sardjito. Dia menyebut ada keluhan di bagian perut.
"Dicarikan rujukan di Sardjito (RSUP dr Sardjito)," ujarnya.
Hery menjelaskan kondisi pasien tersebut dalam kondisi sadar.
"Kondisi pasien sadar, ya memang perawatan di ICU karena ada fungsi ginjal yang menurun harus cuci darah," jelasnya.
(rih/rih)