Cerita Sulitnya Proses Evakuasi Santri Korban Tembok Ambrol di Gontor Magelang

Round-Up

Cerita Sulitnya Proses Evakuasi Santri Korban Tembok Ambrol di Gontor Magelang

Tim detikJateng - detikJateng
Minggu, 27 Apr 2025 07:01 WIB
Evakuasi santri tertimpa talud kolam penampung air di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam, Dusun Mangunsari, Gadingsari, Sawangan, Magelang, Jumat (25/4/2025).
Proses evakuasi santri tertimpa tembok ambrol di Magelang. Foto: dok. Basarnas
Solo -

Empat santri tewas dan 25 santri luka dalam petaka tembok roboh di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam, Dusun Mangunsari, Sawangan, Magelang pada Jumat (25/4). Proses evakuasi korban juga ternyata tak mudah, petugas bahkan membutuhkan 13 jam untuk mengevakuasi seluruh korban.

Koordinator Basarnas Unit Siaga SAR Borobudur, Basuki, menyebut bahwa evakuasi berlangsung sejak pukul 10.30 WIB dan korban terakhir ditemukan pukul 23.30 WIB.

Diketahui dalam kejadian tersebut sebanyak 29 santri menjadi korban. Dua puluh santri di antaranya dievakuasi oleh pihak pondok. Adapun 9 santri lainnya dievakuasi tim gabungan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Proses evakuasi itu melibatkan tim gabungan Basarnas, BPBD Kabupaten Magelang, Damkar Kabupaten Magelang, PMI, TNI, Polri, dan relawan. Basuki menceritakan proses evakuasi tersebut.

"Memang untuk proses evakuasi santri yang tertimpa talud di Pondok Gontor 5 cukup mengalami kesulitan," kata Koordinator Basarnas Unit Siaga SAR Borobudur, Basuki, saat ditemui detikJateng di kantornya, Sabtu (26/4/2025).

ADVERTISEMENT

"Di samping area yang sangat sempit, kita dihadapkan dengan selasar kamar mandi yang kurang satu meter dan ambrol. Kemudian kita harus evakuasi lagi di dalam kamar mandi karena memang tidak ada akses lain untuk menjangkau korban," imbuh dia.

Kondisi Talud Labil

Posisi talud yang terbilang labil juga menjadi tantangan. Pihaknya harus sangat berhati-hati agar tak mengancam keselamatan korban.

"Kita harus ekstra hati-hati, apalagi korban atau survivor masih dalam posisi hidup. Jangan sampai mengancam keselamatan korban atau kita sendiri sebagai penolong," ujar Basuki.

Dari 9 korban yang dievakuasi tim gabungan, 5 orang selamat dan 4 lainnya dinyatakan meninggal. Basuki menyebut lima korban selamat itu juga mengalami luka yang cukup berat.

"Kami mengevakuasi 9 korban. Dari 9 korban itu, 5 orang selamat mengalami luka yang cukup berat dan 4 orang dinyatakan meninggal dunia," sambung dia.

Berdasarkan data yang dihimpun, 4 korban meninggal itu berinisial WD, RH, BA dan FH. Adapun korban terakhir berinisial FH dievakusi pada pukul 23.30 WIB.

Proses evakuasi yang dilakukan tim gabungan di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam, Dusun Mangunsari, Desa Gadingsari, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jumat (25/4/2025).Proses evakuasi yang dilakukan tim gabungan di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam, Dusun Mangunsari, Desa Gadingsari, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jumat (25/4/2025). Foto: Eko Susanto/detikJateng

Tak Pakai Alat Berat

Basuki menerangkan bahwa proses evakuasi menggunakan alat manual tanpa alat berat. Hal itu mengingat kondisi tanah yang juga masih labil dan dikhawatirkan memperparah kondisi.

"Kita menggunakan alat urban SAR. Kami di Basarnas sudah ada alat urban SAR khusus untuk penanganan kecelakaan musibah di perkotaan ataupun di-collapse structure," kata Basuki.

"Karena kalau menggunakan alat berat yang kita takutkan kondisi tanah yang masih labil justru nanti akan memperparah kondisi," terangnya.

Basuki menambahkan, talud yang ambrol itu ketebalannya sekitar 50 sentimeter, tinggi 3 meter, dan panjangnya lebih dari 10 meter.

"Untuk korban yang terakhir itu posisinya dia memang berada di tengah kamar mandi, di samping sekat kamar mandi. Di mana ada struktur kolom yang cukup keras sehingga mempersulit proses evakuasi, dan posisi kaki survivor terjepit di antara kolom tangga depan kamar mandi," ungkap dia.

Evakuasi santri tertimpa talud kolam penampung air di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam, Dusun Mangunsari, Gadingsari, Sawangan, Magelang, Jumat (25/4/2025).Evakuasi santri tertimpa talud kolam penampung air di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam, Dusun Mangunsari, Gadingsari, Sawangan, Magelang, Jumat (25/4/2025). Foto: dok. Basarnas

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, Edi Wasono, juga mengonfirmasi bahwa total korban dalam insiden itu sebanyak 29 orang.

"Total korban 29, dari itu 4 meninggal dunia. Evakuasi mulai 10.30 WIB sampai 23.30 WIB karena kesulitan " kata Edi.

8 Korban Masih Dirawat

Hingga Sabtu (26/) malam, sebanyak delapan santri korban insiden itu masih dirawat di RS. Mereka yang menjalani rawat inap karena perlu Tindakan atau observasi lebih lanjut.

"Masih ada di RS Merah Putih (7 santri) dan RSSardjito (1 santri)," kata Kapolsek Sawangan AKP Sawangan, Glenter Pitoyo, saat dihubungi, Sabtu (26/4/2025).

Dokter RSUD Merah Putih, Dicky Bagus Pratama menambahkan, bahwa beberapa korban mengalami patah tulang. Namun, seluruh korban yang dirawat saat ini dalam kondisi stabil.

"Beberapa mengalami luka-luka, ada yang mengalami patah di bagian lengan dan lain-lain. Ada juga yang mengalami cedera kepala ringan, semuanya dalam kondisi stabil," katanya.

"Total jumlah korban kemarin datang ke rumah sakit ada 29, dengan rincian 4 korban datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi meninggal dunia. Kemudian, ada satu korban harus kita rujuk juga ke rumah sakit Sardjito karena dia membutuhkan perawatan lanjutan. Kemudian 17 korban sisanya bisa rawat jalan, 7 korban lainnya bisa kami lakukan perawatan di sini," katanya.




(afn/afn)


Hide Ads