Balai Taman Nasional Merbabu Ingatkan Bahayanya Jalur Pendakian Ilegal

Balai Taman Nasional Merbabu Ingatkan Bahayanya Jalur Pendakian Ilegal

Jarmaji - detikJateng
Selasa, 22 Apr 2025 19:06 WIB
Tim SAR naik ke Gunung Merbabu untuk mencari pendaki asal Temanggung yang hilang, Selasa (22/4/2025).
Tim SAR naik ke Gunung Merbabu untuk mencari pendaki asal Temanggung yang hilang, Selasa (22/4/2025). Foto : Jarmaji
Boyolali -

Seorang pendaki asal Temanggung yang hilang di Gunung Merbabu, diketahui naik melalui jalur Timboa, Desa Ngadirojo, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali, yang merupakan jalur pendakian tidak resmi atau ilegal. Terkait itu, Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) mengimbau pendaki lewat jalur yang ditentukan.

"Terkait kejadian ini (pendaki hilang di Merbabu), kami mengimbau kepada seluruh pendaki untuk tidak mendaki di jalur tidak resmi atau ilegal," kata Kasubag Tata Usaha BTNGMb, Nurpana Sulaksono, kepada detikJateng, Selasa (22/4/2024).

Dikemukakan dia, di jalur ilegal atau jalur tidak resmi tidak ada sarana prasarana pendukungnya. Di jalur tidak resmi tidak ada Pal HM.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan di jalur resmi, sarana dan prasarananya tersedia, jalur terawat dan terdapat Pal HM yang bisa menjadi penunjuk atau penanda trek jalur pendakian. Sehingga pendaki akan lebih nyaman dan aman.

"Kalau jalur ilegal, bukan jalur remi itu tidak ada sarpras pendukungnya. Selain jalurnya terjal, di jalur tidak resmi tidak ada Pal HM, sehingga berbahaya juga," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut Nurpana menyampaikan, aktivitas pendakian atau kegiatan di dalam kawasan pelestarian alam atau Taman Nasional juga telah diatur dalam UU Nomor 32 Tahun 2024. Pendakian gunung melalui jalur tidak resmi juga melanggar ketentuan dalam UU tersebut, khususnya di Pasal 33 ayat 2 huruf e.

Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Gunung Merbabu Wilayah I Kopeng, Chomsatun Rohmaningrum, mengatakan jalur Timboa di wilayah Desa Ngadirojo, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali bukan merupakan jalur pendakian resmi Gunung Merbabu.

Meski demikian, untuk pencarian survivor ini Balai Taman Nasional Gunung Merbabu tetap ikut mendukung. Mengingat masuk dalam kawasan Taman Nasional.

"Untuk yang (jalur) pendakian resmi kita (BTNGMb) hanya empat, itu ada di Selo yang Genting. Kemudian Thekelan, kemudian Wekas dan juga Suwanting. Untuk Chuntel sebenarnya jalur resmi tetapi kita saat ini tidak buka untuk pendakian biasa, hanya untuk kegiatan pelatihan pendidikan saja," kata Chomsatun kepada para wartawan di Posko Opsar Basecamp Timboa, Selasa (22/4).

Pihaknya berharap, Opsar ini dapat menemukan survivor dalam keadaan selamat.




(apl/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads