Sebelum Hilang, Pendaki Ilegal di Gunung Merbabu Sempat Kena Badai di Pos 5

Sebelum Hilang, Pendaki Ilegal di Gunung Merbabu Sempat Kena Badai di Pos 5

Jarmaji - detikJateng
Selasa, 22 Apr 2025 15:06 WIB
Tim SAR gabungan naik ke Merbabu mencari pendaki hilang, Sugeng Parwoto (50). Foto diunggah Selasa 922/4/2025).
Tim SAR gabungan naik ke Merbabu mencari pendaki hilang, Sugeng Parwoto (50). Foto: Jarmaji/detikJateng
Boyolali -

Seorang pendaki dilaporkan hilang di Gunung Merbabu, jalur Timboa, Boyolali. Sebelum diketahui hilang kontak, Sugeng Parwoto (50) asal Temanggung, dan sejumlah pendaki lainnya itu disebut terkena badai di Pos 5.

Sugeng mendaki ke Gunung Merbabu sendirian pada Jumat (18/4), usai salat Jumat. Dia lalu bertemu dengan teman-teman sesama pendaki sebanyak enam orang di pos 5.

"Menurut informasi teman-teman yang bertemu dengan Pak Sugeng sebelum terjadi badai, badai itu kan terjadi pukul 02.00 WIB dini hari jadi Sabtu (19/4) dini hari itu, Pak Sugeng dari sore sampai malam masih bersama rekan-rekan. Walaupun bukan satu tim, mereka bertemu di Pos 5," kata Koordinator Posko Operasi SAR, Tri Puji Sugiharto, kepada para wartawan di Posko Operasi SAR pencarian survival di Basecamp Timboa, Desa Ngadirojo, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali, Selasa (22/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tri menyebut pada malam itu, Sugeng dan para pendaki lainnya sempat makan bersama. Namun, masing-masing berada di tendanya sendiri.

"Kemudian jam 02.00 WIB dini hari Sabtu (19/4) itu terjadi badai. Paginya teman-teman (pendaki) yang ketemu Pak Sugeng kaget, Pak Sugeng itu sudah tidak ada di tempat," terangnya.

ADVERTISEMENT

Disebutkan para pendaki hanya menemukan sepatu, empat botol air minum dengan tiga yang sudah kosong, dan sarung tangan. Barang-barang itu berada di tenda survival.

"Untuk tenda dan (tas) karier dibawa Pak Sugeng," imbuh dia.

Keenam pendaki itu sempat melakukan pencarian hingga Pos 6 atau di puncak. Namun, tidak menemukan Sugeng.

Pencarian terhadap pendaki hilang ini juga melibatkan koordinasi lintas sektoral, basecamp di Jalur-jalur pendakian di Merbabu telah dihubungi, untuk melakukan observasi. Jika bertemu dengan orang dengan ciri-ciri tubuh kurus, berjenggot, kulit sawo matang, dan terakhir mengenakan pakaian warna abu-abu dan celana biru donker agar diinformasikan ke posko.

"Dari pelacakan telepon selulernya, terlacak terakhir di antara pos 2 dan pos 3," tandasnya.




(ams/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads