Posko kejadian luar biasa (KLB) keracunan makanan di Dusun Bendungan, Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, mulai sore ini ditutup. Selanjutnya pelayanan dan pendataan dipindahkan ke Puskesmas Gantiwarno.
"Bu camat dan Pak Kepala Puskesmas melaporkan ke kami bawah sampai tujuh jam terakhir pukul 16.00 WIB tidak ada pergerakan pasien dampak keracunan yang datang ke Posko. Sehingga Posko ditutup namun masih dilayani di Puskesmas," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Klaten, dokter Anggit Budiarto kepada detikJateng, Rabu (16/4/2025) sore.
Dijelaskan Anggit, meskipun posko di desa ditutup tetapi Puskesmas Gantiwarno disiagakan 24 jam. Puskesmas 24 jam akan tetap melayani jika masih ada dampak keracunan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tetap Puskesmas standby 24 jam di dalam melayani jika masih ada kejadian-kejadian pascakeracunan. Berdasarkan analisis lapangan dan teori yang ada bahwa ini sudah lebih dari 3x 24 jam," jelas Anggit.
"Untuk warga masyarakat yang masih mungkin terdampak itu langsung ke Puskesmas. Jika ke posko sudah tutup bisa langsung ke Puskesmas," imbuhnya.
Kalak BPBD Kabupaten Klaten, Syahruna menyatakan perkembangan situasi dan kondisi di lokasi terjadinya KLB pada hari ini pukul 16.00 WIB terdata ada 152 orang yang mengalami gejala diare, muntah dan panas. Jumlah korban yang dirujuk ke rumah sakit sebanyak 51 orang.
"Dengan korban yang dirujuk sebanyak 51 orang, korban meninggal dunia tetap satu orang, pulang dari RSST 2 orang dan pulang dari RS Bhayangkara 1 orang," terang Syahruna.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Klaten Iptu Taufik Frida Mustofa menyatakan dari kejadian itu dua orang sudah dimintai keterangan. Hanya saja pemeriksaan masih terkendala banyaknya warga yang belum sehat.
"Belum bisa karena sebagian warga masih menjalani perawatan di RS atau masih rawat jalan. Kita juga masih menunggu pemeriksaan laboratorium," jelasnya kepada detikJateng.
Sebelumnya diberitakan, jumlah warga yang diduga keracunan makanan saat acara hajatan wayangan di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Klaten terus bertambah. Tercatat jumlah korban menjadi 103 orang dengan satu orang meninggal dunia.
"Data terakhir pada pukul 23.40 WIB tadi malam ada 103 orang dan satu meninggal dunia. Yang meninggal bapak S ," jelas Kalak BPBD Kabupaten Klaten, Syahruna kepada detikJateng, Selasa (15/4/2025) pagi.
Dijelaskan Syahruna, dari hasil penyelidikan epidemiologi yang dilakukan terdata ada 103 orang. Warga sebanyak itu mengalami gejala diare, muntah, dan panas.
"103 orang tersebut mengalami gejala diare, muntah, dan panas. Dengan jumlah warga yang rawat inap dan dirujuk sebanyak 31 orang," terang Syahruna.
Kepala Puskesmas Gantiwarno, dokter Andi Markoco, menjelaskan kejadian itu sudah ditangani sesuai prosedur. Gejalanya mual sampai diare.
"Gejalanya bervariasi mulai demam, mual hingga diare. Mulai awal gejala itu hari Minggu (13/4) pagi, jamuannya Sabtu malam Minggu (12/4), tapi memang kebanyakan yang bergejala baru pagi hari ini," terang Andi kepada wartawan.
(ahr/dil)