Puluhan warga di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Klaten diduga keracunan makanan saat acara hajatan wayangan. Polres Klaten meminta keterangan dua saksi penyelenggara hajatan.
"Saat ini masih kita dalami (penyebab), dari pemilik hajatan ada dua orang saksi yang kita mintai keterangan," jelas Kasat Reskrim Polres Klaten Iptu Taufik Frida Mustofa kepada wartawan, Senin (14/4/2025) yang datang bersama tim INAFIS dan Polsek.
Menurut Taufik, setelah mendapat informasi beberapa warga yang sakit setelah mengkonsumsi makanan Polres ke lokasi, Polres ke lokasi untuk melakukan pengecekan bersama stakeholder terkait.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita datang mengecek dan melakukan penanganan bersama stakeholder terkait, Dinkes, Puskesmas dan tenaga kesehatan yang lain. Yang kondisinya tidak memungkinkan dirujuk ke RS," terang Taufik.
Data terakhir, sebut Taufik, ada 60 orang pasien yang mengalami gejala. Data masih terus dipantau perkembangannya.
"Ini data masih kami terima, dipantau perkembangannya. Karena ini diindikasikan konsumsi makanan pada saat hajatan malam Minggu kami cek ke lokasi," lanjut Taufik.
Ada beberapa sampel makanan, kata Taufik yang masih tersisa yang akan diuji. Makanan terdiri dari berbagai jenis makanan mulai rendang sampai snek.
"Nantinya kami lakukan uji laboratorium. Untuk makanan di nasi dus ada rendang, ada sayur, ada krecek, ada kerupuk ada snack-snack, dan yang tersaji malam itu kami ambil sampelnya," papar Taufik.
"Ini di kampung membuat makanan rutinitas dibuat secara rewang, juru masak oleh tetengga yang ada di sekitar, dibuat nasi dus. Jadi masaknya bersama - sama di tempat itu," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, puluhan warga di Kecamatan Gantiwarno, Klaten, diduga keracunan makanan. Warga diduga keracunan saat acara wayangan di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno.
"Sekitar 30 orang. Korban dibawa ke Puskesmas Gantiwarno sudah diperiksa," ungkap Camat Gantiwarno, Veronica Retno Setyaningsih kepada detikJateng, Senin (14/4/2025).
Dijelaskan Retno, warga mulai merasakan gejala pusing dan mual hari ini. Warga diduga keracunan makanan saat acara wayangan kemarin.
"Kemarin wayangannya dan hari ini sampel makanan sudah kita amankan. Penyebabnya masih diselidiki, mungkin bakteri karena baru setelah enam jam timbul gejala," jelas Retno.
Kepala Puskesmas Gantiwarno, dokter Andi Markoco, menjelaskan kejadian itu sudah ditangani sesuai SOP. Gejalanya mual sampai diare.
"Gejalanya bervariasi mulai demam, mual hingga diare. Mulai awal gejala itu hari Minggu (13/4) pagi, jamuannya Sabtu malam Minggu (12/4), tapi memang kebanyakan yang bergejala baru pagi hari ini," terang Andi kepada wartawan.
Andi menyatakan total pasien ada 46 orang dari berbagai usia. Ada 10 orang dirawat inap dan 36 orang dirawat jalan.
"Yang dirawat 10 orang dan yang 36 rawat jalan. Di puskesmas kita rawat empat orang dan lainnya ada yang dirujuk ke RS karena kejadian sejak kemarin Minggu pagi," sambung Andi.
(apu/apu)