Bangunan peninggalan kolonial Belanda di Kota Magelang yang masih bertahan hingga sekarang beragam jenis, bentuk serta fungsinya. Hanya saja, ada bangunan yang kondisinya tidak terawat.
Salah satu bangunan peninggalan kolonial yang kondisinya tidak terawat yaitu bunker. Bunker tersebut persisnya berada di belakang Kantor Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang atau kawasan Kwarasan.
Tak banyak juga warga Kota Magelang yang mengetahui keberadaan bunker tersebut. Di mana bunker tersebut berada di dekat perkampungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantauan detikJateng, lebar pintu masuk bunker sekitar 1,5 meter dengan ketinggian bangunan 3,5 meter. Kemudian jalan masuk menuju bunker tersebut mirip lorong dan nantinya bakal menemukan pintu kembali.
![]() |
Adapun kondisi dalam bunker tersebut gelap karena hanya ada satu lubang ventilasi udara. Di mana dalam bunker ada 6 ruang, 4 ruangan berukuran sekitar 3,5 x 3,5 meter. Kemudian ruang yang kedua relatif lebih kecil.
Terus di dalam bunker tersebut ada pintu keluar, hanya saja kondisinya tertutup tanah. Untuk kondisi saat ini bunker menjadi sarang kelelawar. Bahkan saat berada di dalamnya akan mencium bau tak sedap yang berasal dari kotoran kelelawar.
"Kondisi bunker ini tidak terawat dan memprihatinkan. Sebenarnya, kalau terawat bisa menjadi destinasi wisata di Kota Magelang," kata Tari (30), salah satu warga, Jumat (28/3/2025).
Kondisi bunker, kata Tari, di dalamnya ada beberapa ruangan. Hanya saja di dalamnya gelap dan menjadi sarang kelelawar.
"Ada beberapa ruangan dan ruangan itu jadi sarang kelelawar," ujarnya.
Ditemui terpisah, pegiat Komunitas Kota Toea Magelang, Bagus Priyana mengatakan, bunker di Magelang masih bisa telisik keberadaannya. Salah satunya yang berada di belakang kantor Kecamatan Magelang Tengah atau kawasan Kwarasan.
"Yang paling kelihatan di Kwarasan. Ada kamar-kamarnya, jadi kapasitas ruangnya menyesuaikan seberapa banyak orang yang tinggal di kawasan tersebut," kata Bagus.
"Itu untuk perlindungan dari perang. Ada 6 ruangan. Ada juga lubang ventilasi. Pemkot Magelang harus mengonservasi bangunan bunker untuk diperbaiki, bisa juga dijadikan daya tarik wisata. Itu (bunker) kan tidak setiap kota ada bunker yang bisa diakses oleh publik," tegas Bagus.
Terkait bangunan heritage peninggalan kolonial, Wali Kota Magelang Damar Prasetyono mengatakan, bangunan heritage nantinya akan diinventarisasi dan dilakukan revitalisasi.
"Pokoknya nanti akan kita inventaris dan pasti akan kita revitalisasi untuk wisata Kota Magelang. Itu potensi namanya. Ini kita programkan, nanti program kedepan seperti itu," kata Damar.
(afn/afn)