Dampak Tanggul Jebol Meluas, BPBD Grobogan Tetapkan Status Tanggap Darurat

Dampak Tanggul Jebol Meluas, BPBD Grobogan Tetapkan Status Tanggap Darurat

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Senin, 10 Mar 2025 12:08 WIB
Foto udara banjir bandang akibat jebolnya tanggul Sungai Tuntang di Dusun Mintreng, Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Minggu (9/3/2025). Menurut Pusdalops BPBD Grobogan, banjir yang melanda 21 desa di enam kecamatan di Kabupaten Grobogan itu dampak dari anomali cuaca dengan intensitas hujan tinggi pada Jumat (7/3) - Sabtu (8/3) di Kabupaten Grobogan dan Jawa Tengah serta adanya kiriman air dari hulu Sungai Lusi, Sungai Glugu dan Sungai Tuntang yang mengakibatkan air meluap hingga menyebabkan dua titik tanggul sungai jebol di Sungai Tuntang dan Sungai Kliteh. ANTARA FOTO/Aji Styawan/nz.
Foto udara banjir bandang akibat jebolnya tanggul Sungai Tuntang di Dusun Mintreng, Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Minggu (9/3/2025). (Foto: ANTARA FOTO/AJI STYAWAN)
Grobogan -

Dampak banjir akibat tanggul jebol di Kabupaten Grobogan meluas hingga ke Desa Pepe dan Cangkring, Kecamatan Tegowanu. BPBD Grobogan pun menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari ke depan, akibat meluasnya dampak banjir.

Hal ini diungkapkan Kepala BPBD Grobogan, Wahyu Tri Darmawanto. Ia menyebut banjir meluas hingga membuat rumah, sawah, dan jalan di empat desa tergenang air dengan ketinggian 20-50 sentimeter hingga 1 meter.

"Akibat tanggul jebol yang semula hanya di Baturagung dan Ringin Kidul, meluas ke Desa Pepe dan Cangkring, Kecamatan Tegowanu. Mengakibatkan rumah, sawah, jalan itu tergenang di 4 desa," kata Wahyu saat dihubungi detikJateng, Senin (10/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melihat dampak yang semakin luas, BPBD Grobogan bersama Bupati, Wakil Bupati, dan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di lingkungan Pemkab Grobogan pun menggelar rapat dan memutuskan menaikkan status menjadi tanggap darurat selama 14 hari ke depan.

"Kami hari ini menetapkan tanggap darurat, melihat dampaknya meluas dan perlu penanganan yang lebih intens. Baik itu saat tanggap darurat maupun di saat nanti pascabencana," jelasnya.

ADVERTISEMENT

"Tanggap darurat 14 hari, yang dilakukan pertama back up logistik, kemudian permakanan, termasuk sambil nunggu surut, menyiapkan tenda atau telasar, atau kasur, dan hal lain seperti air bersih yang susah, kita drop air bersih," sambungnya.

Wahyu menjelaskan, 21 Januari lalu, sudah ada empat titik tanggul jebol yang diperbaiki BBWS Pemali Juana. Namun, pada bagian kiri dan kanan tanggul yang diperbaiki, terdapat penipisan struktur yang belum sempat diperkuat.

"Saat proses penebalan di tanggul yang berpotensi jebol, tiba-tiba datang lagi air besar, sehingga titik yang mengalami penipisan terjadi jebol karena tidak kuat," katanya.

Saat ini, meskipun debit air sudah berkurang, aliran dari sungai masih masuk ke permukiman. BPBD Grobogan telah berkoordinasi dengan BBWS untuk segera membangun tanggul sementara atau kisdam, agar aliran air tidak lagi menggenangi pemukiman.

"Karena saat ini airnya sudah turun, tapi kok masih ada air yang mengalir. Nanti kita sampaikan ke BBWS supaya air ditutup sehingga tidak lagi mengalir, karena sudah agak dangkal airnya," jelas Wahyu.

BPBD mencatat, jumlah pengungsi saat ini mencapai 280 jiwa yang tersebar di Desa Baturagung sebanyak 30 jiwa dan di Desa Ringin Kidul sebanyak 250 jiwa. Selain itu, beberapa warga Desa Pepe juga mengungsi di rumah kepala desa maupun rumah kerabat.

"Yang paling parah di Ringin Kidul, kemarin kan (tinggi air) 20 sentimeter sampai 1 meter. Karena sudah meluas ke desa di sebelahnya, ada penurunan, tetapi masih ada genangan karena air tidak bisa langsung turun," paparnya.

BPBD juga mulai melakukan deteksi terhadap kerusakan infrastruktur yang terdampak banjir, serta memastikan pemulihan dan pembersihan setelah air benar-benar surut. Wahyu pun mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan petugas dalam menghadapi situasi ini.




(aku/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads