Warga Sebut Banjir Nguter Sukoharjo Terparah Sejak Puluhan Tahun

Warga Sebut Banjir Nguter Sukoharjo Terparah Sejak Puluhan Tahun

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Selasa, 25 Feb 2025 10:35 WIB
Kondisi jalan Solo-Wonogiri di Songgorunggi, Desa Kepuh, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Selasa (25/2/2025) sekitar pukul 9.30 WIB.
Kondisi jalan Solo-Wonogiri di Songgorunggi, Desa Kepuh, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Selasa (25/2/2025) sekitar pukul 09.30 WIB. (Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng)
Sukoharjo -

Banjir di Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, sudah surut. Warga yang rumahnya sempat kebanjiran, kini mulai bersih-bersih.

Pantauan detikJateng di Desa Kedungwinong, Selasa (25/2/2025) pukul 09.30 WIB, warga mulai menjemur barang-barang rumah tangga seperti kasur, karpet, buku-buku, dan sebagainya. Warga yang mengungsi juga sudah kembali ke rumahnya.

Salah seorang warga, Rasimin (59) mengatakan, rumahnya dijadikan tempat pengungsian bagi tetangga-tetangganya. Rumahnya yang cukup tinggi, membuat air yang masuk tidak begitu tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mulai paling tinggi pas jam 19.00 WIB, kalau rumah saya paling tinggi terendam 20 sentimeter. Tetangga pada mengungsi di sini. Pagi tadi sudah mulai kembali," kata Rasimin saat ditemui di rumahnya di Desa Kedungwinong, Selasa (25/2/2025).

Tali tambang dipasang untuk membawa lansia mengungsi. Ia menuturkan, saat banjir arus air cukup deras dari timur.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan, air mulai surut sekira pukul 21.00 WIB. Sejumlah lansia yang mengungsi di rumahnya, baru pulang pagi tadi setelah air benar-benar surut.

Rasimin mengatakan, baru kali ini rumahnya banjir parah seperti ini. Sebelumnya, Desa Kedungwinong tidak pernah dilanda banjir parah seperti ini.

"Karena hujan deras yang merata, dari daerah timur airnya mengarah ke sini. Baru kali ini, sampai saya usia 59 tahun baru ini banjir parah. Bukan karena Sungai Dam Colo Timur (yang meluap), di sini ada saluran irigasinya," jelasnya.

Warga lain, Dwi Rohmadi menuturkan, banjir mulai datang saat magrib. Rumahnya terendam air selutut orang dewasa, sementara di jalan depan rumahnya sekitar sepinggang orang dewasa.

"Buku-buku, kasur, karpet basah semua. Ini baru bersih-bersih," kata Dwi.

Sementara itu, di simpang tiga Songgorunggi masih terdapat genangan air. Kendati demikian, air tidak begitu tinggi sehingga masih bisa dilewati kendaraan yang mengarah ke Solo maupun ke Wonogiri.

Diberitakan sebelumnya, sedikitnya empat Desa di Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo terdampak bencana banjir. Air sampai masuk rumah warga dengan ketinggian variatif, mulai setengah meter, hingga seleher orang dewasa.

Wakil Bupati Sukoharjo, Eko Sapto Purnomo, mengecek sejumlah lokasi yang terdampak banjir. Dia mengatakan, ada tiga desa yang kondisinya cukup parah, yang membuat warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.

"Ada tiga titik yang agak signifikan terdampak, di daerah Desa Pengkol tapi sudah surut. Sebagian sudah mulai kembali (dari tempat mengungsi), sebagian masih bertahan di rumah saudara atau tetangga," kata Sapto saat ditemui detikJateng di Kantor Kecamatan Nguter, Senin (24/2).

"Di Dukuh Krebet, Kedungwinong warganya di evakuasi di dekat Balai Desa Kedungwinong. Alhamdulillah semua warga selamat, semua dalam kondisi sehat. Tadi kami lihat ada lansia, balita, alhamdulillah dalam keadaan sehat dan sudah tertangani," ucapnya.

"Ketinggian paling tinggi tadi termonitor di Krebet, ketinggiannya seleher. Dan ini baru pertama," tambahnya.




(aku/rih)


Hide Ads