Sedikitnya empat Desa di Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo terdampak bencana banjir. Air sampai masuk rumah warga dengan ketinggian variatif, mulai setengah meter, hingga seleher orang dewasa.
Wakil Bupati Sukoharjo, Eko Sapto Purnomo, mengecek sejumlah lokasi yang terdampak banjir. Dia mengatakan, ada tiga desa yang kondisinya cukup parah, yang membuat warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.
"Ada tiga titik yang agak signifikan terdampak, di daerah Desa Pengkol tapi sudah surut. Sebagian sudah mulai kembali (dari tempat mengungsi), sebagian masih bertahan di rumah saudara atau tetangga," kata Sapto saat ditemui detikJateng di Kantor Kecamatan Nguter, Senin (24/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Titik paling parah, kata Eko, berada di Desa Kedungwinong
"Di Dukuh Krebet, Kedungwinong warganya di evakuasi di dekat Balai Desa Kedungwinong. Alhamdulillah semua warga selamat, semua dalam kondisi sehat. Tadi kami lihat ada lansia, balita, Alhamdulillah dalam keadaan sehat dan sudah tertangani," ucapnya.
"Ketinggian paling tinggi tadi termonitor di Krebet, ketinggiannya seleher. Dan ini baru pertama," tambahnya.
Selain itu, di Desa Kepuh juga masih dalam pemantauan Tim SAR gabungan. Selain memasuki rumah warga, banjir juga menutup jalan Solo-Wonogiri yang membuat arus lalu lintas terpaksa dialihkan.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Sukoharjo, Ariyanto Mulyatmojo, mengatakan banjir disebab hujan deras yang mengguyur sejak tadi siang. Akibatnya, sejumlah saluran irigasi dan anak sungai meluap.
"Pengungsi ada beberapa, di Kedungwinong ada satu lokasi. Yang lain, ke tempat saudara. Alhamdulillah ini sudah mulai surut. Yang di Kedungwinong karena ada orang tua, biar di sana dulu sampai besok," kata Ari.
Selain itu, Di Desa Celep ada satu akses jalan desa yang longsor sepanjang 50 meter.
(apl/apl)