Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi menyampaikan pidato pertamanya seusai menandatangani dokumen serah terima jabatan (sertijab) di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kantor Gubernur Jateng, Semarang, malam ini.
"Terus terang saya grogi, Pak. Saya di mana-mana, waktu di kantor sebelah, tidak pernah harus sesuai dengan teks. Hari ini saya harus dengan teks, ada gambarnya Garuda, harus dibaca?," kata mantan Kapolda Jateng itu dan disambut tawa hadirin, Kamis (20/2/2025).
Luthfi kemudian berpidato tanpa membaca teks. Dia mengawali pidato dengan menyapa para tokoh yang hadir serta para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akan bekerja bersamanya selama lima tahun ke depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"ASN, hari ini saya nunut (numpang) di rumah panjengan (kalian), ASN Jateng, termasuk masyarakat Jateng. Kalau saya nunut, saya pasti ikuti aturan tuan rumah," ujar Luthfi.
"Tetapi saya harapkan, yang saya nunuti wajib manut (menurut) dengan peraturan yang dibikin oleh tuan rumah, sehingga kita jadi enak sesuai dengan aturan hukum yang berlaku, memberikan kepastian hukum sehingga investasi di Jateng bisa berkembang, punya daya saing 39,5 tertinggi kelima se-Indonesia setelah Jogja dan Bali," sambungnya.
Luthfi juga memperkenalkan dirinya dan wakilnya, Taj Yasin, yang tidak hadir di sertijab karena sedang mendampingi istrinya dalam sertijab PKK di Jakarta.
"Saya juga perkenalkan Gus Yasin. Minta maaf karena saya belum punya PKK, jadi Gus Yasin serah terima PKK, sehingga tidak bisa hadir," ucap Luthfi.
"Saya akan perkenalkan, saya statusnya duda, anak saya dua, kemudian adik saya empat, betul ndak? Oh lima, yang satu TNI, yang satu Polri, hadir semua, yang lain cewek di Surabaya," imbuh dia.
Luthfi juga menegaskan komitmennya untuk membawa Jateng lebih maju dan berdaya saing tinggi. Dia menyebut pembangunan infrastruktur akan menjadi prioritas utama, khususnya perbaikan jalan provinsi dan nasional.
Luthfi juga menjelaskan visinya menjadikan Jateng sebagai lumbung pangan nasional yang menopang indusrti di tingkat nasional. Luthfi mengaku telah berkomunikasi dengan kementerian untuk mendukung ketahanan pangan di Jateng. Dia mengaku sudah tidak sabar terjun langsung menemui masyarakat.
"Setelah tanggal 28, kita sudah tidak sabar untuk di lapangan dengan masyarakat di 35 kabupaten/kota. Indonesia Emas 2045 adalah bonus demografi yang harus kita siapkan, anak kita, dengan menopang program pemerintah, makan siang bergizi. Saya sudah ketemu badan gizi nasional, kita sudah punya program," kata Luthfi.
Dalam pidato perdananya sebagai Gubernur, Luthfi juga menekankan pentingnya kepemimpinan yang mengedepankan kerja nyata dibanding sekadar janji. Dia mengajak masyarakat dan pemerintah bersatu untuk menghadirkan perubahan positif di Jateng.
"Karena sejatinya seorang pemimpin itu bukan penguasa, tapi pemimpin adalah pelayan masyarakat," tutupnya.
(dil/dil)