7 Keutamaan Dzikir Asmaul Husna dan Tata Caranya

7 Keutamaan Dzikir Asmaul Husna dan Tata Caranya

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Kamis, 20 Feb 2025 10:46 WIB
Ilustrasi dzikir
Ilustrasi dzikir. Foto: Freepik
Solo -

Terdapat 99 nama Allah yang dikenal sebagai Asmaul Husna. Setiap nama memiliki makna yang mendalam yang bisa dihafal, dipahami, dan diamalkan oleh umat Islam sebagai bentuk kedekatan dengan Allah. Sebagai umat Islam, kita juga wajib memahami keutamaan dzikir Asmaul Husna karena nama-nama ini tidak hanya untuk diingat, tetapi juga untuk dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari, mengingat Allah dalam berbagai aspek kehidupan.

Dikutip dari buku Khasiat & Fadhilah 99 Asma'ul Husna tulisan Umar Faruq, Asmaul Husna merujuk pada nama-nama Allah yang Maha Indah dan Maha Agung, yang menggambarkan sifat-sifat sempurna-Nya. Nama-nama ini mencerminkan keagungan, kebesaran, dan kemuliaan Allah SWT, yang mencakup segala aspek kebaikan dan kekuasaan-Nya.

Berdzikir dengan menyebut nama-nama Allah atau Asmaul Husna memiliki sejumlah keutamaan. Apa saja? Mari simak penjelasan lengkap berikut ini untuk memahaminya!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keutamaan Dzikir Asmaul Husna

Menurut Hamid Sakti Wibowo dan Mustaqim dalam buku Keutamaan Dzikir dan Doa Asmaul Husna, terdapat 7 keutamaan berdzikir Asmaul Husna. Apa saja keutamaan tersebut? Mari kita simak penjelasan lebih lengkapnya di bawah ini!

1. Perintah Allah untuk Berdoa dengan Asmaul Husna

Al Asmaul Husna merupakan doa yang diperintahkan oleh Allah SWT dalam Al-Qur'an. Dalam Surat Al-A'raf ayat 180, Allah berfirman:

ADVERTISEMENT

وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ
Artinya: "Allah mempunyai Al Asmaul Husna, maka berdoalah kamu semua kepada-Nya dengan menggunakan Al Asmaul Husna." (QS Al-A'raf: 180).

Perintah ini menegaskan pentingnya mengenal dan memanggil Allah dengan nama-nama-Nya yang terbaik. Dzikir dengan Asmaul Husna bukan hanya sekadar doa, tetapi juga merupakan bentuk penghambaan dan pengagungan kepada Allah yang Maha Esa.

Ini menunjukkan bahwa setiap nama-Nya memiliki kekuatan dan keutamaan tersendiri dalam memberikan pertolongan kepada hamba-Nya. Mengingat Asmaul Husna adalah salah satu perintah pertama dalam Al-Quran, ini menunjukkan betapa pentingnya dzikir ini dalam kehidupan seorang muslim.

Dengan membaca dan mengingat Asmaul Husna, seorang muslim dapat merasakan kedekatannya dengan Allah, memohon ampunan, serta memohon segala kebaikan untuk dirinya dan orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari, dzikir ini membawa kedamaian batin yang mendalam dan meningkatkan kualitas hubungan spiritual dengan Sang Pencipta.

2. Doa yang Singkat, Padat, dan Lengkap

Salah satu keutamaan dari Asmaul Husna adalah bentuknya yang singkat, padat, dan penuh makna. Nabi Muhammad SAW sangat menyukai doa yang demikian, sebagaimana diriwayatkan dalam hadits:

"Nabi SAW menyenangi doa yang singkat, padat dan meninggalkan doa yang tidak demikian." (HR Abu Daud).

Dzikir Asmaul Husna terdiri dari nama-nama Allah yang sangat mudah diucapkan, tetapi dalam setiap kata yang diucapkan terkandung makna yang sangat mendalam. Hal ini menjadikannya sebagai doa yang tidak hanya mudah dihafal tetapi juga memiliki kekuatan spiritual yang luar biasa.

Doa yang singkat dan padat ini memungkinkan seorang muslim untuk terus berdzikir dalam keadaan apapun, baik saat beraktivitas sehari-hari, dalam kesibukan, atau ketika berada dalam situasi yang tenang. Dzikir ini tetap memiliki dampak yang besar, memberikan ketenangan, dan mendekatkan hati kepada Allah SWT.

3. Amalan Para Nabi dan Wali Allah

Asmaul Husna juga merupakan doa yang banyak diamalkan oleh para nabi dan wali Allah dalam berbagai kondisi. Sebagai contoh, doa Nabi Ayyub AS ketika sedang diuji dengan penyakit berat, beliau berdoa:

رَبِّ إِنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ
Rabbii inni massaniyad duru wa anta arhamur rahimeen
Artinya: "Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua Penyayang." (QS Al-Anbiya: 83).

Doa ini menunjukkan ketundukan Nabi Ayyub kepada Allah dengan menyebut sifat-sifat-Nya yang Maha Penyayang. Begitu juga doa Nabi Ibrahim AS yang meminta agar dirinya dan keturunannya menjadi umat yang tunduk kepada Allah:

رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ
Rabbanaa wajilnaa muslimeyn laka
Artinya: "Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau." (QS Al-Baqarah: 128).

4. Menenangkan Hati dan Mempererat Cinta kepada Allah

Salah satu manfaat terbesar dari dzikir Asmaul Husna adalah kemampuannya untuk menenangkan hati. Dalam surat Ar-Ra'd ayat 28, Allah berfirman:

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ
Artinya: "Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram disebabkan karena Dzikir kepada Allah." (QS Ar-Ra'd: 28).

Dengan terus berdzikir dan mengingat Asmaul Husna, hati seseorang akan merasa lebih tenang, bebas dari kecemasan, dan dekat dengan Allah. Ini adalah salah satu cara Allah memberikan kedamaian kepada hamba-Nya yang terus mengingat-Nya.

Selain itu, dzikir ini juga meningkatkan rasa cinta seorang muslim kepada Allah. Semakin sering mengingat nama-nama Allah, semakin dalam pula perasaan cinta yang timbul. Ketika hati dipenuhi dengan cinta kepada Allah, ibadah menjadi lebih ringan, dan kehidupan terasa lebih bermakna. Cinta ini membimbing seseorang untuk lebih ikhlas dalam menjalani kehidupan dan lebih taat kepada perintah-Nya.

5. Membantu Mendapatkan Khusnul Khotimah

Dzikir Asmaul Husna dapat membawa seseorang menuju akhir yang baik, yaitu khusnul khotimah. Dalam kisah Nabi Yunus AS, disebutkan bahwa beliau diselamatkan dari perut ikan paus karena kebiasaannya bertasbih dan berdzikir kepada Allah. Allah berfirman:

وَلَوْلَا أَنْهُ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِينَ لَلَبِثَ فِي بَطْنِهِ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ
Artinya: "Seandainya dia tidak termasuk orang-orang yang bertasbih, niscaya dia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit." (QS Ash-Shaffat: 143).

Kebiasaan berdzikir kepada Allah adalah salah satu cara untuk mendapatkan pertolongan-Nya, bahkan di saat-saat yang sangat sulit. Dengan istiqamah berdzikir, seorang hamba berharap akan mendapatkan akhir yang baik, meninggal dalam keadaan husnul khotimah, dan diterima amal ibadahnya di sisi Allah.

6. Jaminan Masuk Surga

Salah satu janji indah dari Allah SWT bagi mereka yang menghafal dan mengamalkan Al Asmaul Husna adalah jaminan untuk masuk surga. Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ لِلَّهِ تِسْعَةٌ وَتِسْعِينَ إِسْمًا مِائَةٌ إِلَّا وَاحِدًا مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ
Artinya: "Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama, barang siapa yang menghafalkannya, maka ia akan masuk surga." (HR Bukhari).

Hadits ini menunjukkan bahwa dzikir dengan Asmaul Husna memiliki kedudukan yang sangat tinggi di sisi Allah. Dengan menghafal dan memahami makna dari setiap nama Allah yang ada dalam Al Asmaul Husna, seorang muslim dapat mendekatkan dirinya kepada Allah dan berharap mendapatkan ridho-Nya serta jaminan masuk surga.

7. Sarana Mendekatkan Diri kepada Allah

Dzikir Al Asmaul Husna adalah sarana yang sangat efektif untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan terus menyebut dan mengingat nama-nama Allah, seorang hamba akan merasa lebih dekat dan intim dengan Sang Pencipta. Setiap nama Allah dalam Asmaul Husna mengandung sifat-sifat yang memotivasi seorang muslim untuk terus meningkatkan amal ibadah dan kebaikan dalam hidupnya.

Dengan berdzikir, Allah akan mendekatkan hamba-Nya kepada-Nya dan memberikan kemudahan dalam hidupnya. Dzikir ini juga membuka pintu-pintu keberkahan dalam kehidupan sehari-hari dan meningkatkan kualitas spiritual seseorang.

Tata Cara Dzikir Asmaul Husna

Untuk mendapatkan keutamaan seperti di atas, kita perlu memahami tata cara dzikir Asmaul Husna yang benar. Berikut ini adalah panduan amalannya yang dikutip dari buku Mengurai Masalah Hidup dengan Dzikir Malam & Do'a tulisan Yunus Hanis Syam SAg MA. Mari kita simak!

1. Membaca Pembukaan Dzikir

Sebelum memulai dzikir Asmaul Husna, ada baiknya untuk membaca kalimat pembukaan yang dapat membersihkan hati dan menguatkan niat. Bacaan ini adalah sebagai bentuk pengakuan terhadap keesaan Allah, kerajaan-Nya, dan kekuasaan-Nya yang mutlak. Berikut ini adalah bacaan yang sebaiknya dibaca terlebih dahulu:

لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
La ilaha illallah wahdahu la sharika lahu, lahu al-mulku wa lahu al-hamdu biyadihi al-khayru wahuwa 'ala kulli shay'in qadir.
Artinya: "Tidak ada Tuhan selain Allah, Maha Esa Dia, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kerajaan dan segala pujian, di tangan-Nya segala kebaikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."

2. Membaca Asmaul Husna Sesuai Keperluan

Setelah mengucapkan pembukaan di atas, kita dapat melanjutkan dengan menyebutkan nama-nama Allah yang mulia sesuai dengan keperluan kita. Asmaul Husna terdiri dari 99 nama Allah yang menggambarkan sifat-sifat-Nya yang Maha Sempurna. Berikut ini adalah contoh bacaan Asmaul Husna sesuai dengan nadhom yang dikutip dari buku Ta'wiidul Liththolab tulisan Siti Maslakhah SAg.

  • يَا رَحْمَنُ يَارَحِيْـمُ - يَامَلِـكُ يَاقُـدُّوْسُ
    Yaa Rohmaanu ya Rokhiim - Yaa Maliku yaa Qudduus
    Wahai Yang Maha Pengasih, Wahai Yang Maha Penyayang.
    Wahai Yang Maha Raja, Wahai Yang Yang Maha Suci.
  • يَاسَلاَمُ يَامُـؤْمـِنُ - يَامُهَيْمِـنُ يَاعَـزِيْزُ
    Yaa Salaamu yaa Mukmin - Yaa Muhaiminu yaa Aziiz
    Wahai Yang Maha Sejahtera, Wahai Yang Maha Terpercaya.
    Wahai Yang Maha Memelihara, Wahai Yang Maha Perkasa.
  • يَاجَـبَّارُ مُـتَكـَبِّرُ - يَاخَالِـقُ يَا بَـارِئُ
    Yaa Jabbar yaa Mutakabbir - Yaa Hooliqu yaa Baarik
    Wahai Yang Kehendak-Nya Tak Dapat Diingkari, Yang Memiliki Kebesaran.
    Wahai Yang Maha Menciptakan, Wahai Yang Mengadakan dari Tiada.
  • يَامُصَوِّرُ يَاغَـفَّـارُ - يَا قَـهَّـارُ يَاوَهَّابُ
    Yaa Mushowwiru yaa Ghoffaar - Yaa Qohhaaru yaa Wahhaab
    Wahai Yang Maha Membentuk, Wahai Yang Maha Pengampun.
    Wahai Yang Maha Perkasa, Wahai Yang Maha Pemberi
  • يَارَزَّاقُ يَا فَــتَّاحُ - يَاعَـلِيْمُ يَا قَابـِضُ
    Yaa Rozzaaqu yaa Fattaakh - Yaa Aliimu yaa Qobiidh
    Wahai Yang Maha Pemberi Rezeki, Wahai Yang Maha Pembuka.
    Wahai Yang Maha Mengetahui, Wahai Yang Maha Menyempitkan.
  • يَا بَاسِطُ يَاخَافِـضُ - يَارَافِـعُ يَا مُـعِـزُّ
    Yaa Baasithu yaa Hofiidh - Yaa Roofi'u ya Mu'izz
    Wahai Yang Maha Melapangkan, Wahai Yang Maha Merendahkan.
    Wahai Yang Maha Meninggikan, Wahai Yang Maha Memuliakan
  • يَامُـذِلُّ يَاسَامِـعُ - يَابَصِـيْرُ يَا حَكَـمُ
    Yaa Mudzillu yaa Samii' - Yaa Bashiiru yaa Khakam
    Wahai Yang Maha Menghinakan, Yang Maha Mendengar.
    Wahai Yang Maha Melihat, Wahai Yang Memutuskan Hukum.
  • يَاعَدْلُ يَا لَطِـيْفُ - يَا خَبِـيْرُ يَاحَـلِيْمُ
    Yaa 'Adlu yaa Lathiif - Yaa Khobiiru yaa Khaliim
    Wahai Yang Maha Adil, Wahai Yang Maha Lembut.
    Wahai Yang Maha Mengetahui, Wahai Yang Maha Penyantun
  • يَاعَـظِيْمُ يَاغَـفُوْرُ - يَا شَكُوْرُ يَا عَلِـيُّ
    Yaa 'Adhiimu yaa Ghofuur - Yaa Syakuuru yaa 'Aliyy
    Wahai Yang Maha Agung, Wahai Yang Maha Pengampun.
    Wahai Yang Maha Menerima Syukur, Wahai Yang Maha Tinggi.
  • يَاكَبِيْرُ يَاحَـفِيْـظُ - يَامُقِيْتُ يَاحَسِيْبُ
    Yaa Kabiiru yaa Khafiidh - Yaa Muqiitu yaa Khasiib
    Wahai Yang Maha Besar, Wahai Yang Maha Pemelihara.
    Wahai Yang Maha Pemberi Kekuatan, Wahai Yang Maha Mencukupi/Maha Pembuat Perhitungan
  • يَاجَلِيْـلُ يَاكَـرِيْمُ - يَارَقِـيْبُ يَامُجِيْبُ
    Yaa Jaliilu yaa Kariim - Yaa Roqiibu yaa Mujiib
    Wahai Yang Maha Agung, Wahai Yang Maha Mulia.
    Wahai Yang Maha Mengawasi, Wahai Yang Maha Memperkenankan.
  • يَاوَاسِعُ يَاحَكِـيْمُ - يَاوَدُوْدُ يَامَجِـيْدُ
    Yaa Waasi'u yaa Khakiim - Yaa Waduudu yaa Majiid
    Wahai Yang Maha Luas, Wahai Yang Maha Bijaksana.
    Wahai Yang Maha Membuat Rasa Kasih Sayang, Wahai Yang Maha Luhur.
  • يَابَاعِثُ يَاشَهِـيْـدُ - يَاحَـقُّ يَاوَكِـيْلُ
    Yaa Baa'itsu yaa Syahiid - Yaa Khaqqu yaa Wakiil
    Wahai Yang Maha Membangkitkan, Wahai Yang Maha Menyaksikan.
    Wahai Yang Maha Benar, Wahai Yang Maha Mengurusi.
  • يَاقَـوِيُّ يَامَتِـيْنُ - يَاوَلِيُّ يَاحَـمِـيْدُ
    Yaa Qowiyyu yaa Matiin - Yaa Waliyyu yaa Khamiid
    Wahai Yang Maha Kuat, Wahai Yang Maha Kokoh.
    Wahai Yang Maha Melindungi, Wahai Yang Maha Terpuji
  • يَامُحْصِى يَامُبْدِئُ - يَامُـعِيْدُ يَامُحْـيِى
    Yaa Mukhshii yaa Mubdik - Yaa Mu'iidu yaa Mukhyii
    Wahai Yang Maha Menghitung, Wahai Yang Maha Memulai.
    Wahai Yang Maha Mengembalikan, Wahai Yang Maha Menghidupkan.
  • يَامُـمـِيْتُ يَاحَيُّ - يَاقَـيُّوْمُ يَاوَاجِـدُ
    Yaa Mumiitu yaa Khayyu - Yaa Qoyyumu yaa Waajiid
    Wahai Yang Maha Mematikan, Wahai Yang Maha Hidup.
    Wahai Yang Maha Berdiri Sendiri, Wahai Yang Maha Menemukan
  • يَامَاجِـدُ يَاوَاحِدُ - يَااَحَـدُ يَاصَمَـدُ
    Yaa Maajidu yaa Waakhiid - Yaa Akhadu yaa Shomad
    Wahai Yang Maha Mermiliki Kemuliaan, Wahai Yang Maha Esa.
    Wahai Yang Maha Satu, Wahai Yang Maha Dibutuhkan.
  • يَاقَـدِيْرُ يَامُقْتَـدِرُ - يَامُـقَدِّمُ يَامُؤَخِّـرُ
    Yaa Qoodir yaa Muqtadir - Yaa Muqoddim yaa Mu-akhir
    Wahai Yang Maha Kuasa, Wahai Yang Maha Menentukan.
    Wahai Yang Maha Mendahulukan, Wahai Yang Maha Mengakhirkan
  • يَااَوَّلُ يَااَخِـــرُ - يَاظَاهِـرُ يَابَاطِـنُ
    Yaa Awwalu yaa Aakhir - Yaa dhoohiru yaa Baathin
    Wahai Yang Maha Awal, Wahai Yang Maha Akhir.
    Wahai Yang Maha Nyata, Wahai Yang Maha Tersembunyi.
  • يَاوَالِى يَامُتَـعَـالِى - يَا بَـرُّ يَا تَــوَّابُ
    Yaa Waalii Muta'alii - Yaa Barru yaa Tawwaab
    Wahai Yang Maha Memerintah, Wahai Yang Maha Tinggi.
    Wahai Yang Maha Dermawan, Wahai Yang Penerima Tobat
  • يَامُنْتَـقِمُ يَاعَـفُـوُّ - يَارَؤُوْفُ يَامَالِــكُ
    Yaa Muntaqimu yaa 'Afuww - Yaa Ro-uufu yaa Maalik
    Wahai Yang Maha Pembalas, Wahai Yang Maha Pemaaf.
    Wahai Yang Maha Pelimpah Kasih, Wahai Pemilik Kerajaan.
  • مَــلِكَ الْمُـلْكِ - ذَاالجْـَلاَلِ وَالاِكْرَامِ
    Maalikal Mulki - Dhal jalaali wal Ikroom
    Yang Memiliki Kerajaan
    Pemilik Keagungan dan Kemuliaan.
  • يَامُقْسِطُ يَاجَامِـعُ - يَاغَـنِيُّ يَامُـغْـنِي
    Yaa Muqsitu yaa Jaami' - Yaa Ghoniyyu yaa Mughnii
    Wahai Yang Maha Adil, Wahai Yang Maha Penghimpun.
    Wahai Yang Maha Kaya, Wahai Yang Maha Pemberi Kekayaan.
  • يَامَانِــعُ يَاضَـارُّ - يَا نَافِـعُ يَا نُــوْرُ
    Yaa Maani'u yaa Dhoor - Yaa Naafi'u yaa Nuur
    Wahai Yang Maha Mencegah, Wahai Yang Maha Pemberi Bahaya.
    Wahai Yang Maha Pemberi Manfaat, Wahai Yang Maha Menjadikan Cahaya
  • يَاهَـادِى يَابَدِيْـعُ - يَا بَاقِــى يَا وَارِثُ
    Yaa Hadii yaa Badii' - Yaa Baaqii yaa Waarits
    Wahai Yang Maha Pemberi Petunjuk, Wahai Yang Maha Pencipta.
    Wahai Yang Maha Kekal, Wahai Yang Maha Mewarisi.
  • يَارَشِـيْدُ يَاصَبُوْرُ - عَـزَّجَـلَّ ذِكْـرُهُ
    Yaa Rosyiidu yaa Shobuur - Azza Jalla Dzikruhu
    Wahai Yang Maha Tepat Tindakan-Nya, Wahai Yang Maha Sabar
    Yang Maha Perkasa Maha Mulia Sebutannya

3. Menutup Dzikir dengan Kalimat Pujian

Setelah menyebutkan nama-nama Allah, langkah selanjutnya adalah menutup dzikir dengan kalimat yang mengagungkan dan memuji-Nya. Bacaan penutup ini berfungsi untuk menyucikan Allah dari segala kekurangan dan menyatakan ketinggian-Nya di atas segala perkataan dan tindakan yang tidak sesuai.

سُبْحَانَ مَنْ لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى وَالصَّفَاتُ العُلْيَى سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يَقُولُ الظَّالِمُونَ عُلُوا كَثِيرًا
Subhana man lahul asma'ul husna wassifatul 'ulya, subhanahu wa ta'ala amma yaquludz-zalimuna uluwan katsiiran.
Artinya: "Maha Suci Allah yang bagi-Nya memiliki nama-nama yang indah dan sifat-sifat yang luhur. Maha Suci Dia dan Maha Tinggi dari apa yang dikatakan oleh orang-orang zalim dengan ketinggian yang sangat tinggi."

4. Berdoa dengan Tawakal dan Tawadhu'

Setelah membaca Asmaul Husna dan kalimat pujian, kita dapat mengakhiri dengan berdoa kepada Allah SWT. Doa yang dipanjatkan sebaiknya dilakukan dengan penuh harap, tawakal, dan tawadhu' kepada-Nya. Ini adalah momen kita untuk menyampaikan segala hajat, memohon ampunan, dan meminta pertolongan Allah dengan penuh keyakinan bahwa Allah Maha Kuasa dan Maha Mendengar.

Disarankan untuk selalu berdoa dengan rendah hati, mengingat bahwa segala apa yang terjadi adalah kehendak Allah semata. Jangan ragu untuk memohon dengan sepenuh hati karena Allah tidak akan pernah mengabaikan doa hamba-Nya yang tulus.

Demikianlah penjelasan lengkap mengenai keutamaan dzikir asmaul husna beserta tata cara mengamalkannya. Semoga bermanfaat!




(par/ams)


Hide Ads