Melihat Jembatan Merah Putih di Batang, Dinanti Warga Sejak 1986!

Melihat Jembatan Merah Putih di Batang, Dinanti Warga Sejak 1986!

Robby Bernardi - detikJateng
Senin, 17 Feb 2025 15:28 WIB
Penampakan Jembatan Merah Putih di Kecamatan Tersono, Batang, Senin (17/2/2025).
Penampakan Jembatan Merah Putih di Kecamatan Tersono, Batang, Senin (17/2/2025). Foto: Robby Bernardi/detikJateng
Batang -

Di Kecamatan Tersono, Kabupaten Batang, berdiri sebuah jembatan sepanjang 60 meter dan lebar 1,5 meter. Jembatan dengan nama Jembatan Merah Putih 10 yang menghubungkan Desa Kranggan dan Desa Kebumen ini ternyata sudah dinantikan puluhan tahun oleh warga.

"Cita-cita mempunyai jembatan ini sejak ayah saya jadi kades di tahun 1986. Alhamdulillah, terwujud di tahun ini," kata Kepala Desa (Kades) Kranggan, Afrianto Tri Saputra, saat dimintai konfirmasi detikJateng, Senin (17/2/2025).

Afrianto menerangkan dengan munculnya jembatan tersebut, jarak yang harus ditempuh warga bisa dipangkas. Sebelumnya, mereka harus memutar atau menerobos arus Sungai Bela jika hendak menuju ke Desa Kebumen atau sebaliknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jembatan ini, menyingkat waktunya dari 20 menit perjalanan memutar kini menjadi 3 menit. Dari yang awalnya murid dan guru, petani atau warga harus menyeberang sungai, kini ada jembatan," imbuhnya.

Karena Jembatan Merah Putih itu, Afrianto berkata 7 desa menerima manfaatnya. Antara lain Desa Kebumen, Desa Kranggan, Desa Tersono, Desa Harjowinganun Barat, Desa Pujut, Desa Tanjungsari dan Desa Tegalombo.

ADVERTISEMENT

Meski pengerjaannya sudah selesai awal tahun 2025 lalu, jembatan itu baru diresmikan hari ini oleh Pangdam (Panglima Daerah Militer) IV Diponegoro, Mayjen TNI Deddy Suryadi.

"Pekerjaan dilaksanakan selama dua bulan, selesai dari bulan kemarin, baru diresmikan hari ini. Ini jembatan ke-10 (Jembatan Merah Putih)," kata Deddy saat meresmikan Jembatan Merah Putih 10 di Desa Kranggan, Tersono, Batang.

Deddy menjelaskan di Jawa Tengah, sudah ada 11 Jembatan Merah Putih. Jembatan pertama dibangun di wilayah Brebes.

"Yang ke-11 di Klaten, kami resmikan Minggu kemarin. Pertama jembatan ini di Kabupaten Brebes, Tegal , Pemalang, Kendal, Klaten, Cilacap, dan hari ini yang ke-10 di Batang," ungkapnya.

"Bisa digunakan untuk masyarakat, terutama anak-anak sekolah, yang saya lihat di video itu, anak-anak harus buka sepatu, basah-basah, sampai sekolah kasihan. Jembatan bisa menampung beban 3-4 ton," jelas Deddy.

Terpisah, Pj Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki, menambahkan jembatan 60 meter itu dibangun dengan total dana mencapai Rp 1,6 miliar. Sumbernya mulai dari APBD sebesar Rp 350 juta, Bakti TNI sebesar Rp 795 Juta, dan CSR Bank Jateng Rp 450 juta.

"Jembatan gantung Merah Putih yang ditunggu warga sejak tahun 1986, alhamdulillah saat ini sudah dibangun jembatan keinginan warga," tutur Lani.

Penampakan Jembatan Merah Putih di Kecamatan Tersono, Batang, Senin (17/2/2025).Penampakan Jembatan Merah Putih di Kecamatan Tersono, Batang, Senin (17/2/2025). Foto: Robby Bernardi/detikJateng

Jadi Objek Wisata

Sejak pengerjaan selesai pertengahan Januari lalu, lokasi di sekitar jembatan jadi magnet wisata baru bagi warga sekitar. Keindahan alam di area Sungai Bela ditunjang desain jembatan yang melengkung bahkan membuat penasaran warga dari luar Kecamatan Tersono.

Warung-warung bermunculan, dengan wisata river tubing, sebuah ban yang disediakan untuk bermain air di sungai, juga disediakan di bawah Jembatan Merah Putih.

"Saya belum ada sebulan warung ini. Saya warga Kranggan, lha jembatan baru jadi, banyak yang berkunjung, kasihan kalau nggak ada yang jualan minuman dan makanan," kata salah satu pedagang, Nurtiah (58), pada detikJateng.

Nurtiah mengungkapkan biasanya, jembatan ramai pada Sabtu dan Minggu. Kalau hari biasa masyarakat berdatangan pada sore harinya.

"Ya alhamdulillah ramai sejak jualan di sini. Banyak warga Kranggan yang jualan, begitu juga warga seberang Kebumen juga. Sebelumnya saya tidak jualan di mana pun, ini belajar jualan lah," jelasnya.

Rezeki nomplok juga dirasakan penyedia jasa river tubing.

"Alhamdulilah, jadi ada pekerjaan tambahan buat kami. Ya sewa ban dan pandu untuk river tubing ini. Tapi ya kita lihat-lihat kondisi arus sungai," ungkap Muhamad Soleh (43).

Banyaknya warga luar yang berdatangan ke lokasi jembatan, menurut Muhamad Soleh, kemudian menjadi viral dan ramai. "Ya benar-benar bermanfaat lah buat warga sini sama warga di seberang sana," ucapnya.




(apu/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads