Sebuah tragedi terjadi dalam proyek pembangunan RS PKU Muhammadiyah Blora. Lift crane yang dinaiki 13 pekerja terjun bebas dari ketinggian belasan meter. Akibat kejadian itu empat orang pekerja dinyatakan meninggal.
Peristiwa tersebut terjadi saat para pekerja itu hendak naik ke lantai 5 proyek gedung yang bersebelahan dengan bangunan utama RS PKU Muhammadiyah di Seso, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora pada Sabtu (8/2). Pagi itu, lift crane yang mengangkut 13 bekerja itu tiba-tiba terjun bebas akibat crane terputus.
"Kejadian itu sekitar pukul 07.30 WIB. Saya kan tukang parkir ngurusi sepeda motor jadi tahu sendiri. Begitu para pekerja naik (crane) itu kan saya lihat, (mereka) mau bekerja. Tiba-tiba tali crane putus dan brak, pekerja terjatuh," jelasnya di lokasi, Sabtu (8/2).
"Yang di dalam crane itu ketingale (kayaknya) 13 orang. Ada yang bawa helm ada yang tidak," ujarnya.
4 Pekerja Tewas
Akibat peristiwa itu, empat orang dinyatakan meninggal. Tiga orang tewas sesaat usai terjatuh, satu lainnya sempat dirawat dan dinyatakan meninggal pada Minggu (9/2). Sedangkan sembilan lainnya mengalami luka-luka.
"Untuk 1 korban yang meninggal dunia atas nama Tri Wiji meninggal pada pukul 14.15 setelah mendapat perawatan medis di RS PKU Muhammadiyah Blora," ungkap Kasi Humas Polres Blora AKP Gembong Widodo melalui laporannya, Minggu (9/2).
Majelis Pembina Kesejahteraan Umat (MPKU) Muhammadiyah, Sugiyanto menjelaskan sebenarnya crane memiliki kapasitas 2 ton, namun saat kejadian dimuat 13 orang. Dari peristiwa tersebut, korban langsung dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah untuk perawatan.
"Mereka sudah memakai safety sebelum naik. Kami juga sudah melakukan perawatan kepada para korban. Mohon maaf atas musibah ini," bebernya.
Detik-detik Lift Terjatuh
Kasat Reskrim Polres Blora, AKP Selamet saat dimintai konfirmasi menuturkan, ari hasil penyelidikan dan olah TKP bahwa penyebab kejadian tersebut, pekerja tersebut hendak naik ke lantai 5. Namun tali lift yang digunakan putus di ketinggian 12 meter.
"Pada saat lift naik kurang lebih 12 meter, tahu-tahu lift tersebut jatuh terjun bebas. Akhirnya penumpang yang ada di dalamnya sebanyak 13 orang mengalami luka. 3 meninggal, 10 luka-luka," ungkap Selamet saat ditemui di Mapolres Blora, Sabtu (8/2).
Pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait penyebab terjadinya peristiwa itu, Namun, dia menduga ada kerusakan pada mesin lift itu.
"Informasi sementara yang kami dapatkan di lapangan ada kerusakan mesin lift itu. Karena cara penggunaan atau operasionalnya itu ada operator yang memencet di remote itu ada up dan down," jelasnya.
Tim Labfor Polda Jateng juga dikerahkan untuk membantu penyelidikan tersebut. Selama proses penyelidikan, proyek RS itu juga disetop sementara.
(afn/afn)