Tenda yang didirikan massa buruh petani asal Desa Pundenrejo Kecamatan Tayu di kantor ATR/BPN Pati akhirnya dibongkar paksa oleh petugas. Massa buruh tani pun kecewa atas pembongkaran paksa tersebut.
Pembongkaran tenda ini dilakukan saat massa menggelar aksi dan audiensi di DPRD Kabupaten Pati pukul 10.30 WIB. Mayoritas petani yang selama ini berkemah di depan kantor BPN Pati pun ke DPRD Pati, dan hanya tersisa beberapa orang saja di lokasi.
Saat itulah petugas gabungan merobohkan tenda yang didirikan massa selama tiga hari ini. Massa pun sempat memvideokan momen ketika petugas membongkar paksa tenda mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam video yang diterima detikJateng, sejumlah petugas tampak membongkar tenda-tenda. Terlihat ada sejumlah petani yang berusaha bertahan di tenda. Namun petugas tetap membongkar tenda tersebut.
Kepala ATR/BPN Kabupaten Pati Jaka Pramana saat dimintai konfirmasi membenarkan jika petugas di kantornya membersihkan tenda yang didirikan oleh massa sejak Senin (10/2) lalu. Menurut Jaka, tenda yang didirikan massa di kantornya tidak berizin.
"Sebenarnya sudah tidak saya kasih izin sejak awal ya kan, tapi warga itu bersih-bersih mau mendirikan tenda, saya nggak enak dong mau mendirikan tenda," jelas Jaka kepada wartawan saat ditemui di gedung DPRD Pati, Rabu (12/2/2025).
Menurut Jaka, adanya massa yang berkemah itu mengganggu pelayanan. Sebab, ada beberapa orang yang komplain terhadap dirinya. Namun, pihaknya berupaya menjaga situasi tetap kondusif.
"Setelah itu tenda berdiri, lingkungan komplain ke saya, secara personal komplain ke saya, suara-suara hak mereka, saya mengakomodir ya sudah. Kalau teman-teman masih mendirikan, tapi harus tiga hari, kondisinya begitu harus memahami lah," jelasnya.
Salah satu buruh tani, Sarmin, mengaku kecewa karena tenda yang dirikan akhirnya dirobohkan oleh petugas. "Saya merasa kecewa ada pembubaran ini," jelas Sarmin kepada wartawan ditemui di lokasi siang tadi.
Menurutnya, ada petugas gabungan yang membongkar tenda tersebut. Pembongkaran itu dilakukan saat sebagian besar massa menggelar aksi di depan kantor DPRD Pati yang berjarak sekitar 4 kilometer.
"Dilakukan saat kami sedang audiensi di DPRD Pati. Di sana ada warga 9 orang," jelasnya.
Sarmin bersama petani lainnya pun akan berunding untuk melakukan langkah selanjutnya. "Ini akan kita bahas lagi dengan petani lainnya," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, puluhan petani asal Desa Pundenrejo Kecamatan Tayu berkemah di depan kantor ATR/BPN Pati bertahan tiga hari ini. Mereka tidak akan pergi sebelum tuntutan terkait tanah moyangnya dikembalikan kepada warga belum terpenuhi.
(ams/afn)